first

1K 45 3
                                    

Pagi yang cerah, hawa dingin yang di tinggalkan hujan tadi malam masi terasa bersanding dengan hangatnya matahari pagi.
"Yak~ kau bisa sakit" teriak seseorang di belakang kibum. Kemudian terdengar suara langkah cepat yang semakin mendekat ke arah nya.
Kibum tersenyum ketika merasa sesuatu menutupi tubuh nya.
"Terima kasih" ucap kibum pelan.
"Kau bisa sakit jika seperti itu, harus berapa kali ku katakan ini sudah hampir musim dingin jangan pernah keluar dengan baju seperti itu, kau bo---"
"Sstttt jangan merusak suasana woohyun-ah" potong kibum cepat.
"Tapi kan aku sud---"
"Iya, iya maaf. Ini yang terakhir. Aku tidak akan mengulanginya. Aku janji" potong kibum lagi.
Kibum menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan.
"Udaranya begitu segar, aku terlalu bersemangat untuk cepat cepat keluar makanya aku lupa membawa jaket" jelas kibum. Yah setidaknya kibum harus menjelaskan pada woohyun kalo dia benar benar lupa soal jaket, karna kibum tau woohyun pasti marah.
Mendengar penjelasan kibum, woohyun hanya menghela nafas dan mempoutkan bibirnya
"Jangan memasang tampang seperti itu, aku jadi ingin membuang mu"
"Tampang seperti apa?" Tanya woohyun bingung
"Mempotkan bibir seperti itu, kau kira kau lucu jika seperti itu? Ck," ucap kibum kemudian berbalik meninggalkan woohyun.
"Yak, tau dari mana? Kau kan........" woohyun tak menyelesaikan kalimatnya.
"Yak, kita sudah bersahabat dari kecil. Kebiasaan mu kan mempoutkan bibir setelah menghela nafas seperti tadi" jelas kibum.
Yang di balas woohyun dengan ber ohhh ria.
"Eh tapi kan terakhir kali kau melihat ku seperti itu 10 tahun yang lalu, kau tidak tau betapa menggemaskannya aku sekarang. Semua wanita yang melihat ku seperti itu saja akan langsung jatuh cinta pada ku" sombongnya
"Ck, jangan bercanda. Mereka bukannya jatuh cinta tapi jatuh pingsan karna tidak tahan melihat tampang menjijikan mu itu" oceh kibum sambil berjalan pelan dan menghitung langkah kakinya.
"Ishh terserah kau saja, aku tidak akan pernah menang melawan mu" woohyun mendengus dan pergi meninggalkan kibum.
Kibum hanya tertawa karna tingkah sahabatnya itu.
"Yak~ nam woohyun! Aishhh aku jadi lupa ini langkah keberapa gara gara kau" teriak kibum
"Kenapa karna aku?" Tanya woohyun polos
"Kau mengajak ku ngobrol dari tadi aku jadi tidak bisa konsentrasi!" Teriak kibum kesal.
"Melangkah lurus sepuluh kali, kekiri dua kali, dan sekitar 6 langkah maju lagi" jelas woohyun
"Jangan membohongi ku, aku masih ingat tidak ada langkah kekiri atau ke kanan saat aku pergi"
"Terserah kau saja mau percaya atau tidak, yang penting aku sudah memberi tau mu. Jadi jika nanti kau tercebur kedalam kolam bukan salah ku." Ucap woohyun acuh.
Kibum berjalan perlahan seperti apa yang di jelaskan woohyun.
Sampai akhirnya kibum merasa tidak lagi menginjak tanah dengan rumput yang sedikit basah itu, melainkan pijakan yang lebih keras seperti bebatuan. Kibum hanya perlu mengikuti ini untuk masuk lagi ke dalam rumah.
Berjalan perlahan sampai akhirnya kibum merasa sesuatu yang kenyal dan hangat menempel di keningnya.
Kibum terdiam, membiarkan sesuatu tersebut tetap menempel di sana dan menikmati kehangatan yang di hasilkan.
Jantungnya berdebar dan wajahnya memanas karna hal itu.
Kibum merasa tidak rela ketika sesuatu itu tidak lagi menempel di keningnya.
"Hi" ucap kibum gugup dengan senyum indahnya.
Kibum merasakan sentuhan di bibirnya.
"Kau masih belum mau bicara?" Tanya kibum
Lagi kibum merasakan sentuhan di bibirnya
"Baiklah, jika kau belum mau bicara aku akan masuk" ucap kibum acuh kemudian ingin melangkah
Belum sempat melangkah kibum merasakab hangat di pergelagan tangannya.
Kibum tersenyum,
"Kalau begitu, perkenalkan dirimu"
Kibum merasakan sentuhan di hidungnya.
"Kalo tidak mau aku masuk nih"
Ingin beranjak lagi tapi lagi lagi ia merasa hangan di pergelangan tangannya.
Kibum merasa tangannya di angkat dan kemudian merasakan benda lembut dan hangat yang tadi ada di keningnya menempel di tangannya.
Wajah kibum memerah, jantungnya terlalu kencang memompa darah.
Kemudian kibum merasakan sesuatu bergerak dia atas telapak tangannya.
"O......" ucap kibum mengikuti apa yang dia rasa tertulis di telapak tangannya
"N......"
"E......."
Kibum mengerutkan keningnya.
Setelahnya di rasanya sesuatu bergerak di sekitar wajahnya
Di mulai dari ujung mata kanannya turun kepipi naik kembali hidung atas(?) *itu yang ada di tengah mata namanya apaan* turun lagi ke pipi dan berakhir di ujung mata kirinya
"W......"
Kibum tampak berpikir sejenak
"O N E W ? Onew? Nama mu onew?" Tanya kibum, kemudian ia rasa lagi sentuhan di bibirnya.
"Ahhh jadi nama mu onew" kibum tersenyum sendiri menyebut nama itu

"Yak~ Kim Kibum! Cepat lah. Aku sudah lapar" terdengar suara teriakan woohyun dari dalam rumah.
Setelahnya kibum merasakan lagi benda lembut dan hangat itu menempel di keningnya sesaat.

Kibum tersenyum, tangannya terangkat menyentuh keningnya.
Akhirnya kibum tau namanya.
Sudah seminggu ini orang itu selalu datang menemui kibum ketika kibum sendiri. Dimana pun. Di taman, di dapur, bahkan di kamar. Kibum tidak tau bagaimana orang itu bisa seleluasa itu masuk rumahnya.
Tapi walau begitu kibum tidak marah atau melaporkan nya ke polisi karna kibum suka berada dekat dengannya.

Flashback

Kim KiBumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang