fifth

342 45 7
                                    

Update ya. Aku mau nyoba pake POV 1. Di kritik boleh. Asal jangan di hina /eh/ maaf ya kalo cerita ini lama update trus pas update cuma dikit doang. Setiap mau lanjut aku selalu lupa soalnya.

KiBum POV

aku pasti sudah gila. Apa apaan ini, aku dengan senang hati mengikutinya. Bukan kah seharusnya aku merasa takut? Bisa saja dia orang jahat yang berencana mengambil harta ku. Atau bisa saja dia pembunuh bayaran. Aku bahkan tidak mengenalnya. Aku hanya merasa aman dan nyaman berada di dekatnya.

Aku buta dan banyak pengkhianat dalam hidup ku, aku tidak akan mudah percaya dengan orang lain. Tapi berbeda dengan dia, Aku bisa terus malangkah dengan pasti hanya karna dia berjalan di sebelah ku dan menggenggam erat tangan.

aku semakin tersenyum saat kurasa ia mengangkat kedua tangan ku, menghembuskan nafas hangatnya kemudian menggosok dengan kedua tangannya.

kami terus berjalan. jika dia adalah WooHyun aku sudah mengomel dari tadi karna aku benci berjalan kaki. Tapi bersamanya aku ingin terus berjalan seperti ini. Argggghhh ada apa sebenarnya dengan ku. Tidak kah ini terlalu membosankan. Hanya berjalan, aku bahakn tidak bisa melihat lalu apa gunanya berjalan seperti ini. Tapi aku benar benar menikmatinya.

ia menghentikan langkahnya masi dengan menggenggam erat tangan ku. Aku tidak tau apa yang dia lakukan sampai ia melepas genggaman tangannya dan menggantinya dengan segelas kopi hangat. Aku bisa mencium aroma kopi yang kuat.

Ku letakkan kedua tangan ku pada sisi gelas untuk menghangatkan. Ahhh hangatnya berbeda, aku lebih suka hangat tangannya.

"Kau masi di situ?" Tanya ku memastikan. Kurasakan sentuhan pada bibir ku dan aku tersenyum.

sebuah kecupan kemudian mendarat di ujung bibir ku. Aku terkejut. Ini di tempat umum. Meski aku tidak bisa melihat aku tau ini tempat umum dan cukup banyak orang berkeliaran karna aku masi bisa mendengar beberapa derap langkah lain selain kami.

Baru saja aku ingin protes, sebuah headphone terpasang di kedua telinga ku dan lagu The Way You Are milik Bruno Mars terdengar cukup nyaring, setelahnya ia melingkarkan sebelah tangannya di pinggang ku dan menarik ku mendekat. Hangat dan wangi tubuhnya membuatku membungkam kembali mulut ku.

Kami kembali berjalan, tidak berapa lama suara pagar yang terbuka membuat ku cukup terkejut. kurasakan gelas kopi di tangan ku dan headphone di kepala ku terlepas. Belum selesai dengan semua keterkejutan ku, tubuh ku terangkat dan wangi tubuhnya menyeruak kedalam indra penciuman ku.

"Ap-apa yang kau lakukan?"

Ia tak menjawab dan mulai berjalan, reflek tangan ku melingkar di lehernya. ia menaiki beberapa anak tangga kemudian berjalan lurus.

"Hyung! Itu siapa?" Teriak seorang laki laki.

Aku menggeliat dan berhasil turun dari gendongannya

"Emmmmm, hai. Aku Kim KiBum" aku mengulurkan tangan ku, dari suaranya aku yakin dia berada tepat di depan ku.

"hey! Aku ada di-upppsss maaf" ia menjabat tangan ku "aku TaeMin"

"Maaf, aku buta"

"Kenapa minta maaf? Ayo masuk"

TaeMin menggandeng ku

"Ada 5 anak tangga di depan" beritahunya yang ku jawab dengan anggukan mengerti.

aku terus berjalan mengikuti TaeMin yang menuntun ku.

"Kau mengenalnya?" Tanya ku

"Siapa?"

"Onew, yang tadi bersama ku"

"Ahhh dia kakak ku"

"Apa dia bisu?" Tanya ku hati hati

"tidak. Ada tangga lagi di depan. Eummmm aku tidak pernah menghitung berapa jumlahnya, ayo" ucapnya seakan akan mengalihkan pembicaraan.

Aku menaiki satu persatu anak tangga dengan hati hati. Kami sama sama diam. Aku tidak lagi merasakan kehadiran onew di sekitar ku, aku tidak dapat mencium wanginya sedikitpun. Yang tercium hanya wangi badan TaeMin yang sangat lembut. aku baru menyadari satu hal, baru ini aku bisa mencium wangi TaeMin, saat ia membuka pintu dan menjabat tangan ku aku tidak mencium apa pun kecuali wangi pohon dan bunga di sekitar ku. Sama seperti Onew, aku baru bisa mencium wanginya saat ia berada sangat dekat dengan ku.

TaeMin membuka sebuah pintu, seketika saja wangi yang sangat ku kenal menguar dari balik pintu

" ini kamar onew hyung. Tunggu di sini, aku akan membuatkan mu coklat panas" ucap TaeMin lembut dan mendudukkan ku di tepi ranjang.

Jantung ku berdebar tidak karuan. kami baru kenal, sekarang aku sudah kenal dengan adik nya bahkan masuk ke kamarnya. Ohhh dia juga sudah sering masuk ke kamar ku, tapi ini berbeda.

kurasakan seseorang duduk di samping ku

"Onew?" Panggil ku memastikan

kurasakan sentuhan pada bibir ku

"Kau tidak bisu. Kenapa kau tidak pernah bicara pada ku?" Tanya ku penasaran

"Dia hanya terlalu gugup" sahut TaeMin.

Aku bahkan tidak mendengar langkah kakinya, sejak kapan ia kembali?

"hyung, ini coklat panas untuk kibum hyung dan kopi untuk mu" jelas taemin

Tiba tiba kurasakan seseorang memeluk ku. TaeMin memelukku. Kemudian berbisik

"Selamat datang"

semakin jelek ya ceritanya? Hahahaa maaf ya, makasi buat yang mau maunya baca cerita beginian.

Kim KiBumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang