sixth

368 47 19
                                    

JinKi POV

hening

Hanya aku dan KiBum yang ada di sini. TaeMin sudah keluar sejak 5 menit yang lalu. Dan selama 5 menit pula yang ku lakukan hanya lah menatap KiBum, memperhatikan setiap gerak nya. Aku tau dia menyadari bahwa aku sedang menatapnya. Wajahnya sedikit merona, ia tak berhenti memainkan jari jarinya dan kakinya mengentak hentak lantai dengan pelan. itu pertanda bahwa ia sedang gugup. Aku selalu memperhatikannya.

"Kau tidak bosan?" Tanya nya

Ku sentuh ujung hidung mancung miliknya, dan ia mengerucutkan bibirnya dengan lucu.
Ia sangat menggemaskan.
Ku kecup singkat ujung bibirnya dan wajahnya semakin memerah.
KiBum ku sangat lucu.

aku tidak menyangka hubungan kami akan sejauh ini. tapi apa kata yang tepat untuk menyebut hubungan kami ini? Aku jelas mencintainya, jangan tanyakan apa alasan ku mencintainya. Karna aku percaya cinta tak butuh alasan. Jika aku mencintainya karna dia lucu, jika suatu hari nanti ia tak lucu lagi maka aku tak mencintainya lagi. jika tak ada alasan untuk mencintainya maka tidak ada juga alasan untuk berhenti mencintainya kan.

aku mengambil segelas coklat panas di atas nakas dan memberikannya kepada KiBum

"Terima kasih" ucapnya sembari memegang gelas dengan erat.

Terdengar suara ketukan di pintu, kemudian kepala MinHo muncul di baliknya. Aku menatapnya tajam, tapi ia hanya tersenyum tidak perduli dan melangkah masuk.

"Ohhh hai. Aku MinHo. adik ipar jin-"
Belum sempat ia menyebut nama ku, aku sudah membekap erat mulutnya dan memelototinya.
Tidak. Kibum belum boleh tau identitas asli ku.

"maaf. Maksud ku aku adik ipar onew hyung" aku hanya memutar bola mata, sejak kapan dia jadi adik ipar ku?

KiBum berdiri dan membungkuk

"Hai, aku Kim KiBum"

MinHo membelalakan matanya kaget.

"Kim KiBum? pemilik-" lagi lagi aku membekap mulut MinHo. Anak ini benar benar tidak bisa menjaga mulutnya.

Aku segera menyeret minho keluar dan menutup pintu kamar ku

"Ada apa?" Tanya nya

Aku menyentuh hidung nya

Ahhh kenapa saat ia bertanya jawabannya selalu tidak. Aku ingin menjawab iya agar bisa menyentuh bibirnya. walaupun aku sudah sering menyentuh bahkan mencium bibirnya, aku tidak pernah puas. Jangan tanya kenapa.

"Kemana MinHo?" Aku tidak menjawab dan kembali duduk di sebelahnya.

Hening

Aku kembali ke aktifitas ku tadi, menatap wajahnya. Apa kata yang pantas untuknya? Dia lebih dari sekedar indah bagi ku.

Jidatnya yang sedikit lebar, bentuk matanya indah, hidungnya lucu, bibirnya kecil dan berwarna merah muda, tulang pipinya yang menyembul membuat ku semakin sulit untuk mengalihkan mata ku darinya.

"Kau tidak bosan?" Tanya nya lagi, dan ku jawab dengan sentuhan di hidung nya. Aku tidak akan bosan melihat nya.

"Kau memandangi ku sangat lama, apa kau benar benar tidak bosan?" Aku hanya tersenyum dan menyentuh hidungnya.

"Kau gila" aku hampir terkekeh mendengarnya menyebut ku gila. Iya. Aku gila. Gila karna mu. Aku menyentuh bibirnya dan ia tertawa.

Aku tidak tau apa yang lucu, tapi melihatnya tertawa membuat hati ku semakin hangat.

dering ponsel menghentikan tawa kibum seketika, wajahnya terlihat panik kemudian meraba di sekitarnya

"Ponsel ku?"

Aku berdiri dan mengambil ponsel kibum di dalam saku mantelnya. Sebelum TaeMin keluar, ia melepaskan mantel KiBum dan manruhnya di gantungan dekat pintu.

Aku melihat nama WooHyun di layar ponsel. Aku menekan tombol hijau untuk menjawab kemudia me-loudspeaker panggilan tersebut

"Yak Kim KiBum! Dimana kau?! Apa kau baik baik saja? Bagaimana bisa kau keluar rumah tanpa ku?!" teriak woohyun

"Maaf, aku akan pulang sekarang"

Belum sempat WooHyun menyahut aku sudah memutuskan sambungan telpon.

"Cihhh dia itu berlebihan sekali, emmmm aku harus pulang" ia berdiri dari duduknya, aku segera mengambilkan mantel dan memakaikannya.

aku membalikan tubuh ku dan menggendongnya di punggung ku. Aku keluar dari kamar dan menuruni tangga dengan perlahan.

"Mau kemana hyung?" Suara TaeMin

"A-aku harus pulang" jawabnya gugup, aku bisa merasakan debaran jantungnya di punggung ku. Aku terus berjalan dan keluar dari rumah.

aku memperlambat langkah ku agar lama sampai di rumahnya, aku suka merasakan debaran jantungnya yang sama kuat seperti ku.

Sama seperti tadi orang orang menatap aneh pada kami dan aku tak perduli. kibum tentu saja tidak bisa melihat tatapan orang orang itu, dan aku bersyukur untuk itu. Aku berjalan agak menghindari orang orang itu, aku takut jika saja tiba tiba mulut mereka mengeluarkan kata kata menyakitkan seperti tadi, aku lupa membawa headphone ku.

Sesampainya di dekat rumah KiBum, aku menurunkannya. mengintip sedikit dan mendapati WooHyun mondar mandir di depan rumah KiBum. Aku Memegang pundaknya erat dengan maksud menyuruhnya untuk tetap di situ. setelahnya aku mengedarkan pandangan ku untuk mencari seseorang yang bisa membantu. Aku melihat seorang anak yang sedang menenteng belanjaannya di ujung jalan sana, aku mendatangi anak tersebut untuk memintanya mengantar KiBum sampai ke rumah, saat aku ingin menunjukan KiBum pada anak itu KiBum sudah tidak ada di tempatnya. Aku segera berlari ke tempat tadi KiBum berdiri

"Yak Kim KiBum!" Suara WooHyun yang berteriak membuat ku kembali mengintip dan melihat kibum yang berjalan dengan meraba di sekitarnya sedangkan woohyun berlarian menghampiri KiBum.

"Jika kau melakukan ini sekali lagi, aku akan mengunci mu di dalam kamar seumur hidup" marah WooHyun ketika sampai di hadapan KiBum yang di balas dengan kekehan kecil oleh KiBum.

Aku memperhatikan mereka sampai mereka hilang di balik pagar rumah KiBum.

Maaf, tapi ini belum waktunya. Akan datang waktu dimana aku akan meminta WooHyun untuk menyerahkan mu pada ku.

TBC aja ya. Huhuhuhu
Cepet kan update nya.
Mau menjelaskan sesuatu. Itu juga kalo ada yang sadar sih. Jadi di chapter sebelumnya aku ada bilang kalo kibum baru bisa nyium wangi jinki kalo mereka deket banget gitu kan. Padahal di chapter dua kibum bisa nyium wangi jinki dari jarak lumayan jauh. Sebenarnya sih ada alasannya. Tapi bakal aku jelaskan nanti ya. kapan kapan.
Sekali lagi maaf kalo ceritanya jelek dan pendek. Kayak aku aja gimana, jelek, pendek, tapi padat. Hahahah
Btw ini update buat ngerayain readernya udah seribu! Kyyyaaaaa makasi udah mau baca.
Note nya panjang ya? Iya sengaja biar pas jadi seribu kata. Kan aku ngetik langsung di hape. Jadi kalo bisa seribu kata itu sudah lumayan
Masih kurang beberapa kata lagi nih buat sampe seribu. Eh udah ding. Nih udah sampe seribu. Bye! Muach! ONKEY

Kim KiBumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang