seventh

466 48 14
                                    

WARNING! part ini aneh dan mungkin agak nda nyambung. Sorry. Muaaacchhhh

KiBum Pov

"Woohyun-ah, berhenti mengoceh. aku minta maaf telah membuat mu khawatir. Dan sekarang aku lelah. Boleh aku tidur?" potong ku saat Woohyun sedang asik mengoceh atau lebih tepat nya mengomeli ku karna aku pergi tanpa nya.

"Ck, kau selalu saja begitu. ini demi kebaikan mu" keluhnya

"Aku mengerti. Maafkan aku" aku berdiri dari duduk ku dan mulai menghitung langkah menuju kamar ku.

Baru 3 langkah, aku berhenti dan berbalik

"Woohyun-ah. Apa kau mau menggendong ku ke kamar?" Tanya ku dengan manis

"Huh, apa apaan kau. dulu aku selalu menawari mu dan kau selalu menolak. Sekarang malah kau yang minta" keluh nya

"Ya sudah kalo tidak mau. Aku tidak memaksa" dengus ku dan mulai menghitung langkah ku.

Aku tersenyum senang saat ku dengar langkah kaki woohyun mendekat.

"Naik lah"

Tangannya menyentuh kaki ku, ku ulurkan tangan ku untuk meraba pundaknya kemudian mengalungkan lengan ku di lehernya.

"Aku ingin tidur di kamar atas" pinta ku dan menyandarkan dagu ku di pundaknya.

Tanpa banyak protes woohyun mulai berjalan menaiki satu persatu anak tangga. Nafas nya mulai tidak teratur.

"Ck. Payah. Baru seperti ini saja sudah tidak sanggup. Turun kan aku"

"Tidak. Aku akan mengantar mu sampai kamar"

aku hanya tersenyum membayangkan wajah woohyun yang kelelahan. punggung woohyun ini sangat nyaman. Aku pernah tertidur saat woohyun menggendong ku untuk pertama kalinya.

aku baru kehilangan penglihatan ku saat itu. Aku benci saat mereka memperlakukan ku berlebihan. Aku ingin membuktikan bahwa aku bisa. Dengan bodohnya aku keluar rumah dan tersesat. Tidak ada yang memperdulikan ku saat aku menangis entah dimana dan woohyun menemukan ku. Menenangkan ku dan menggendong ku pulang.

"akan ku buatkan coklat hangat" ucapnya setelah menurunkan ku.

"tidak usah. Aku akan segera tidur. Aku lelah"

"Aku akan membangunkan mu saat makan malam"

"Tidak woohyun-ah. Pergi lah. Kau punya kehidupan mu sendiri. Jangan berlebihan kepada ku"

Aku melangkahkan kaki ku menuju ranjang duduk di tepiannya. Kurasakan woohyun duduk di sebelah ku.

"Maaf jika kau merasa terganggu. Tapi kau tau mengapa aku seperti ini kan?" Terdengar suaranya sangat putus asa

"yahhh lupakan. Bagaimana keadaan perusahaan?" Aku mencoba mengalihkan pembicaraan. Topik tadi sangat tidak enak untuk di bahas

"ahhh perusahaan mulai membaik, sudah ada beberapa perusahaan lain yang bekerja sama dengan kita. Ini sedikit membingungkan. Mereka tiba tiba saja mengajukan kerja sama di saat yang hampir bersamaan. Padahal dulu aku sampai memohon...." WooHyun terus mengoceh soal perusahaan. Ini lebih baik. Aku tidak mendengarkannya dan segera berbaring di kasur ku.

"Baik lah aku mengerti. Kau sudah bekerja dengan sangat bagus. sekarang boleh kah aku istirahat?" Ucap ku memotong ocehannya.

Woohyun hanya mendengus dan beranjak dari ranjang ku

"Woohyun-ah. Tolong setelkan musik untuk ku"

Tidak ada jawaban, beberapa menit kemudian terdengar suara musik yang mengalun dengan indah setelah itu aku mendengar suara pintu yang tertutup

Kim KiBumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang