Pinkish... Yang ga mau ketinggalan info tentang apapun itu bisa join telegram MY PINKISH ZONE di t.me/mypinkishzone atau @mypinkishzone
Semua info tentang update cerita/novel/ebook akan diinfokan di telegram. Ada ebook gratis juga di sana.
*
*
*
"Hai... Maaf mengganggu waktumu" ucap Victor dengan senyuman yang selalu bisa membuat Riveria terdiam. Tidak bisa Riveria pungkiri bahwa Victor memiliki senyuman yang menawan. Well, tidak hanya senyumannya saja yang menawan, wajahnya juga tidak kalah menawan dari senyumannya.
"Tidak apa-apa. Ada yang bisa aku bantu?" tanya Riveria yang mencoba untuk menyadarkan dirinya dari pesona seorang Victor.
"Umm... Aku masih sangat baru di tempat ini, jadi aku butuh sedikit bantuan untuk menemukan supermarket, tempat makan terdekat, tempat laundry, dan hal-hal lainnya" Victor mengucapkan hal itu dengan canggung.
"Jadi?" Riveria tau betul tujuan Victor datang mengetuk pintu rumahnya. Tentu saja saat ini Victor berniat untuk meminta bantuan.
"Apa kau bisa membantuku berbelanja? Aku butuh mengisi rumah itu dengan segera, dan aku butuh sentuhan perempuan untuk mempercantik rumah itu"
Riveria spontan mengangkat satu keningnya ketika mendengar kata "Sentuhan perempuan"
"Tadi malam aku berakhir di tempat makan yang sudah lama tutup karena mengikuti arahan dari google maps. Supir uber di sini juga tidak terlalu membantu. Mobilku juga baru akan sampai disini besok, jadi aku benar-benar tidak tertolong" jelas Victor yang mungkin memberikan kalimat lanjutan itu karena tidak kunjung mendapatkan jawaban dari Riveria.
Merasa sedikit kasihan dengan keadaan Victor, Riveria membuka suaranya, "Ada apa saja di rumahmu saat ini? Apa saja yang ingin kau beli?"
Victor tertawa kecil mendengar pertanyaan Riveria.
"Tidak ada apa-apa. Rumah itu sangat kosong. Tidak ada sofa, tidak ada tempat tidur, tidak ada televisi. Tidak ada apa-apa"
Riveria mengerutkan keningnya, prihatin.
"Lalu bagaimana kau tidur?"
"Dengan tumpukan bajuku sebagai bantal kepala"
Riveria spontan menganga tidak percaya mendengar pengakuan Victor tersebut.
"Kenapa kau tidak mengatakan apa-apa kepadaku? Maksudku, kenapa kau tidak minta tolong?"
Victor mengedikkan bahunya, "Kau terlihat seperti seseorang yang tidak ingin diganggu, terutama olehku" Victor mengakui hal itu. Pengakuan yang membuat Riveria justru merasa bersalah karena memang pada dasarnya dia berusaha untuk tidak berurusan dengan Victor.
"Apa kau juga ingin membeli perabotan rumah?" tanya Riveria.
"Perabotan rumah dan barang-barangku lainnya sedang dalam perjalan ke Forklyn dari Demort City, kemungkinan akan tiba disini besok lusa" jawab Victor.
Riveria menarik nafas panjang dan menghembuskannya.
"Baiklah, aku akan menemanimu untuk pergi berbelanja. Silahkan masuk. Aku mau ganti baju dulu, tidak lama" ucap Riveria sembari membuka pintunya dengan lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVERIA MAIA [21+]
Fanfiction"Fucked up adalah dua kata yang sangat cocok untuk mendeskripsikan aku, hidupku, dan berapapun sisa dari serpihan hatiku yang hancur! Aku adalah definisi sempurna dari kehancuran." "Aku adalah definisi laki-laki yang jauh berbeda dari semua laki-lak...