Welcone to my new story 👋🏼
Hari ini mungkin menjadi hari berbahagia bagi mahasiswa semester akhir karena pada akhirnya lulus dan diwisuda. Mungkin sebagian orang tidak karena memikirkan setelah ini harus berbuat apa. Wajar, di zaman sekarang mencari pekerjaan susah. Kecuali ada yang membantu, orang dalam maksudnya.
Namun itu akan dipikirkan nanti, sekarang harusnya perayaan. Itu yang dilakukan oleh Zaki and the gang. Mahasiswa jurusan managemen bisnis yang sudah mati-matian untuk lulus bareng.
"Mak.. akhirnya aku sarjana mak.." teriak Gani salah satu teman Zaki.
"Jangan teriak-teriak banyak yang liat Gan" ucap Jovi yang dibalas cengiran oleh Gani
"Habis ini kita mau ngapain?" Tanya Kevin
"Cari kerja blok" sahut Jovi sinis
"Maksudnya tidak ada perayaan setelah wisuda?"
"Jangan sekarang.. besok aku ada interview kerja" kata Zaki.
"Bukannya waktu ini kau sudah interview kerja?"
"Aku apply di banyak perusahaan, takut kalau tidak keterima 1 masih ada yang lain" jawab Zaki.
"Besok interview dimana?" tanya Gani
"Di Vixchaidan Corp."
"Wihh.. itu perusahaan gede kan? Kau lamar posisi apa?"
"Aku lamar posisi staff production"
"Kudoakan kau lolos di salah satunya"
"Jadi tidak ada perayaan nih?" tanya Gani sekali lagi.
"Besok mungkin setelah interview" saran Zaki.
"Mau dimana?"
"Sekali kali ke bar lah, kita sudah sebesar ini belum pernah mabuk" ucap Jovi.
"Lihat dirimu gede apanya ? Tapi ayoklah" Kevin setuju.
"Bagaimana denganmu Zak? Kira-kira kau akan dapat ijin dari bunda?"
"Kuusahakan semoga bunda mengizinkan, aku sekali-kali juga ingin ke tempat seperti itu."
"Baiklah, besok kabari aku untuk rencananya. Aku pulang duluan yak, badanku lelah" ucap Jovi.
"Iya sama aku pun akan pulang" Gani menimpali.
Keempat sahabat tersebut memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing. Perlu diketahui mereka wisudanya tanpa pendamping karena masih masa-masa corona.
Di rumah Zaki
"Bagaimana wisudamu nak?" Tanya sang bunda.
"Tidak ada yang spesial tapi cukup membahagiakan" jawabnya singkat.
"Setelah ini kau harus mencari kerja, agar usaha ayah bunda menguliahkanmu tidak sia-sia" ujar sang kakak.
"Aku tau, aku sudah apply dibanyak perusahaan jadi kau tidak usah khawatir"
"Hmm.. semoga kau segera diterima. Setidaknya aku tidak perlu menghamburkan uangku lagi untuk orang sepertimu" ucap Tiffa sang kakak.
"Apakah selama ini kau tidak rela uangmu kupakai?" Tanya Zaki karena sedikit tersinggung dengan ucapan kakaknya.
"Tentu saja, aku harus menahan hasratku untuk membeli barang impianku demi membiayaimu" ujarnya sedikit kesal.
"Ketika aku dapat kerjaan nanti akan kuganti semua uangmu" Zaki sedikit emosi
"Baguslah kalau kau sadar diri"
"Hei.. kalian kenapa seperti ini? Kakakmu hanya bercanda Zak, tidak mungkin dia akan membiarkan adiknya menderita" ucapan bunda menyela perdebatan dua saudara itu.