bab 3 teman

803 102 1
                                    

"hei ke kantin yok gue laper"ucap akan sambil mengelus perutnya yang udah diskonan

"Gas lah eh Kay ajak juga tuh temen sebangku Lo Kita ke kantin bareng bareng"ucap kahen

Sedangkan Kay yang sedang merapikan bukunya memutar bola matanya lalu menyenggol orang yang ada di sampingnya

"CK apa"ucap orang di sampingnya

"Eh selow bredi, kian ikut kita ke kantin yuk sekalian biar temen Lo bukan cuma gue gue aja"ucap Kay sambil berbisik ke arah laki laki itu

Yang tidak lain adalah kian

Sedangkan kian hanya diam lalu melirik akan yang sedang membenarkan kacamata

Dan melihat ke arah kahen dan dia terkejut saat melihat di belakang kahen ada berbagai makhluk yang sedang mengikutinya

"Iya deh"ucap kian

Membuat Kay bersorak

"Berisik Asep"ucap akan sambil mengusap telinga nya

Membuat Kay hanya tersenyum watados

"Kalo gitu  berang berang ber akrobat cus berangkat "ucap Kay sambil menarik lengan alan

Meninggalkan kahen yang terbengong di tempat dan kian yang menatap datar kepergian alan dan Kay

"Kayaknya kita di tinggal bagaikan mantan deh "ucap kahen sambil meremat tangan nya yang menyebabkan tangannya berbunyi

Sedangkan kian yang mendengar suara kretekan dari kahen hanya menelan air ludah nya

"Kalo gitu kita bareng bareng aja nama Lo kahen kan gue kian"ucap kian karna tidak ingin mendengar kretekan maut itu

Karna dia jadi teringat saat aren membawa hantu pohon tua yang mana setiap dia bergerak bakalan ngeluarin bunyi kretekan

Sedangkan kahen hanya mengangguk

Lalu kian dan kahen pun berjalan ke arah kantin

suasana koridor terasa sepi karna hampir semua anak pergi ke kantin atau yang lain sebagainya

Memang menyeramkan karna udara di sana cukup menusuk

Namun tidak bagi duo manusia yang tiap harinya sudah terbiasa akan suasana mencekam itu

"Lo GK takut?"tanya kian saat melihat kahen berjalan dengan biasa

Mendengar pertanyaan itu kahen terkekeh

"Buat apa takut kalo tiap harinya juga gini"ucap kahen sambil melirik ke arah sudut salah satu kelas yang mereka lewati

Sedangkan kian pun ikut melihat kemana lirikan mata kahen dan dia pun melihat sosok perempuan berseragam dengan aliran darah yang muncul di kepala yang hanya setengah

Melihat sosok itu mata kian menoleh ke arah kahen yang sedang mengemuti permen yang dia bawa tadi

"Hen"ucap kian

"Hmm"

"Gimana pendapat Lo soal melihat hal di luar nalar"ucap kian sambil menatap lurus koridor di depannya

Sedangkan kahen yang mendengar ucapan kian pun terdiam

"Kalo yg Lo maksud semacem Indra ke enam,mata batin dan indigo gue rasa biasa aja"ucap kahen

Mendengar ucapan kahen kian mengepalkan tangan nya

"Kalo contohnya Lo punya temen yang bisa ngeliat hal yang tak kasat mata apa Lo bakal ngejauhin dia dan nganggap dia aneh dan gila"ucap kian sambil menghentikan langkah kakinya

Membuat kahen pun ikut berhenti lalu menoleh ke arah kian yang menunduk

Melihat itu kahen terdiam dan lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya

"Apa mungkin kian juga-"batin kahen lalu dia tersenyum

"Justru karna dia punya kemampuan melihat hal yang tak kasat mata gue jadi pengen deket Ama dia"ucap kahen dengan senyuman

Membuat kian yang mendengar nya terdiam dan melihat ke arah kahen

"Kenapa Lo deketin dia kan seharusnya Lo ngejauhin dia karna dia aneh GK kayak yang lain dan melihat hal yang tidak bisa di lihat orang lain"ucap kian sambil menatap dalam mata kahen

Mendengar itu kahen semakin yakin dengan apa yang ada di pikiran nya

"Kenapa gue harus ngejauhin dia hanya karena berbeda dari yang lain gue tau alasan Lo nanya ini an karna Lo memiliki kemampuan itu kan"ucap kahen sambil berjalan ke arah kahen

Membuat kian terkejut dan mundur lalu meremas tangannya

Melihat reaksi kian kahen memegang tangan kian

"Gue tau lo pasti indigo dan mendengar apa yang di ceritain Kay tentang Lo, Lo pasti sudah begitu menderita kan karena itu gue gk peduli mau Lo indigo atau GK gue bakal jadi temen Lo"ucap kahen dengan serius

Membuat kian meneteskan air matanya

"Kenapa? Hiks kenapa Lo mau jadi temen gue meskipun tau gue indigo? Hiks kenapa "ucap kian sambil menunduk

Melihat itu kahen memegang erat tangan kian

"Karna gue juga indigo karna itu gue pengen jadi temen Lo yang mana kita bisa berbagi rasa sakit karna berbeda dari yang lain"ucap kahen

Membuat kian yang tadinya menangis terdiam dan menatap kahen

"L-oh serius l-o GK bohong kan"ucap kian

Sedangkan kahen tersenyum

"Buat apa gue bohong soal gue indigo GK ada gunanya bukannya gitu bang aren"ucap kahen sambil menoleh ke arah pintu salah satu kelas

Lalu muncul sebuah sosok dari pintu kelas itu

"Yah gue GK nyangka kalo Lo bakal ngomong soal itu an"ucap aren sambil memegang handuk

"Ba-bang a-aren"ucap kian terkejut

Sedangkan aren tersenyum lalu melayang ke arah kian dan mengusap air mata milik kian

"Bukankah gue udah bilang kalo ada anak yang juga punya kemampuan sama kayak Lo "ucap aren lembut

Mendengar itu mata kian langsung tertuju ke kahen yang masih berdiri

"Ja-jadi itu kahen"ucap kian

Dan aren mengangguk

"Sekarang lo sudah GK kesepian lagi sekarang Lo punya temen yang bisa ngertiin Lo "ucap aren

Kian pun segera mengusap air mata nya sambil tersenyum

Sedangkan kahen memandang seduh kian karna dia sudah di beritahu aren tentang kehidupan kian yang tidak semulus seperti nya tentu saja tanpa mengungkapkan identitas nya

Agar mereka berteman secara alami

i'm ghost? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang