-perhatian bila ada yang memiliki penyakit tryphobia diharapkan untuk tidak terlalu membayangkannya atau lewat saja bacanya.
................
Ruzena telah selesai menceritakan tentang dirinya kemudian dia mulai menceritakan tentang bagaimana gadis kecil ini bisa menjadi bayi pengganti untuknya...
"Kau tahu biasanya suami akan selalu bersama istrinya saat istrinya hamil tapi ia tidak, malah dia membawa istri pertama atau bisa dibilang wanita yang ia nikahi secara diam sebagai perawat untukku dengan alasan sebagai teman kerjanya karena di bidang farmasi.
(-catatan suami ruzena adalah seorang dokter dan sekaligus profesor di bidang kesehatan)
setidaknya dia membuat alasan membantuku yang sedang hamil" ruzena tertawa kecil dengan nafasnya yang terasa sesak...
"Tetapi saat wanita itu ada dalam rumah ini, dia menyelundupkan sebuah racun dengan menyuruh pelayan yang biasa menyiapkan teh untukku memasukkan racun tersebut " ruzena menatap kembali mata gadis itu...
Gadis itu selalu melihat pelayan tersebut memasukkan sesuatu ke dalam teh yang khusus biasa diminum oleh ruzena dengan bentuk botol yang terlihat seperti botol kaca obat berwarna hitam tapi bentuknya lebih kecil...
Gadis itu selalu memperhatikan pelayan tersebut dengan wajah polos dari kejauhan dibalik taman mawar merah milik keluarga ruzald...
Karena dapurnya memiliki jendela kaca yang dibelakangnya taman mawar merah...
Gadis itu biasanya selalu duduk di kursi taman dan meja teh untuk membaca buku bersaman ruzena...
Sebenarnya jarak dapur dan taman itu sekitar 50 meter dan bahkan taman tersebut dikelilingi tembok semak mawar merah, tapi gadis kecil itu masih bisa melihatnya dengan jelas...
Mata merah itu menatap dengan jelas saat pelayan itu memasukkannya, dia bahkan bertanya dengan lugu pada ruzena yang sedang membaca buku bersama gadis kecil itu..."Ibu, aku lihat pelayan itu memasukkan lagi sesuatu ke teh milik ibu dari botol yang terlihat botol kaca obat tapi bentuknya lebih kecil" dengan kepala sedikit miring karena ingin tahu kenapa ruzena tidak mempermasalahkan pelayan itu atau bertanya apa yang ia masukkan...
"Shhh.....ILANA putriku yang manis, kau tahu ibu mungkin tidak akan bisa bersama denganmu untuk waktu yang lama..." raut wajah ruzena sedikit sedih meskipun tetap menatap ilana dengan senyum lembutnya...
Pelayan yang sedang menyiapkan makanan ringan dan teh telah datang seperti biasa, tanpa ada terlihat curiga dia meletakkan beberapa kue dan teh setelah itu dia berpamitan pergi pada ruzena dan ilana...
Ruzena hanya tersenyum lembut kepada pelayan tersebut dengan tenang dan minum teh seperti biasa sedangkan ilana hanya memasang wajah polos sambil memakan beberapa kue...
Setelah beberapa saat meminum teh , ruzena berkata pada ilana bahwa ia ingin taman mawarnya tetap utuh jika wanita itu datang dan menggantikan posisinya dengan raut wajah sendu menatap teh yang ia pegang...
Ilana hanya melihat raut wajah ruzena dengan tatapan polos kemudian melirik taman bunga mawar itu, dimana taman itu berbentuk oval dengan setiap sisi adalah pagar semak mawar merah dan tengahnya kumpulan mawar putih...
Beberapa tiang penyaga beton berwarna putih di sekeliling taman , dan khusus kursi dan meja berwarna putih itu yang sedang di gunakan oleh ruzena dan ilana...
Pemandangan taman itu terlihat seperti tiang putih yang di selimuti merahnya mawar bagaikan tulang dengan rambatan darah yang mengalir di sekelilingnya...
Padahal di tengah-tengah taman tersebut ada kumpulan mawar putih, tapi bagai tak terlihat mawar putih tersebut seperti tak ada bila kau tidak sadar sedari awal...
.....beberapa menit setelah ruzena meminum teh ia menjatuhkan kepalanya ke meja dan pingsan...
Ilana yang ada di sampingnya saat itu hanya menatapnya dengan reaksi sedikit cemas dan segera pergi meminta pertolongan ke pelayan...
..................
Setelah ruzena dipindahkan oleh para pelayan ia sadar beberapa menit kemudian, lalu meminta para pelayan untuk keluar dari kamarnya kecuali ilana...
Ruzena meminta ilana untuk membuka laci di meja rias sebelah tempat tidur dan mengambil sebuah botol berwarna hitam dengan hiasan mawar
Kemudian ruzena meminum cairan yang ada pada botol tersebut dan kembali berbaring ketempat tidurnya setelah meletakkan botol kaca di atas meja samping kasur.
Adegan kembali ke saat ruzena sedang bercerita
Cerita tentang dirinya telah selasai lalu ruzena menceritakan mengapa ia menjadikan ilana sebagai bayi penggantinya.
Ruzena berkata " saat itu adalah waktu yang di tentukan bahwa bayi ku akan lahir, tapi pria itu tidak datang sama sekalih jadi aku tinggal di rumah sakit menunggu waktu bayi akan lahir meskipun tahu bahwa bayi itu tidak akan bertahan
Ruanganku tentu saja pasti ruangan khusus jadi beberapa hari sebelum itu aku berjalan di lorong rumah sakit , hanya untuk menghilangkan rasa bosan selama menunggu
Dilorong dekat jendela itu aku melihat seorang wanita hamil sedang duduk di kursi taman rumah sakit,aku berpikir mungkin dia sama sepertiku karena dia juga datang satu minggu yang lalu bersamaan diriku ke rumah sakit itu
'Dia juga datang sendiri dengan mobilnya tanpa kesulitan sorot matanya terlihat tenang tapi terasa dalam dan gelap, saat memasuki rumah sakit dia melirik ku lalu tersenyum lembut dan pergi menuju resepsionis'-kejadian beberapa hari lalu
Wanita yang sedang duduk di kursi taman itu melihat ku dari lantai lima rumah sakit, sambil tersenyum lembut seperti pertama kali bertemu denganku
'Bola matanya yang berwarna coklat gelap itu terasa seperti menarikku ke dalam kegelapan'
Aku hanya dapat membalas senyumnya lalu berbalik karena perasaan itu terasa menggangguku
Karena aku sudah terbiasa di tatap dengan tatapan tajam orang lain, aku merasa gelisah saat tatapan wanita itu lebih terasa menusuk ke dalam diriku dan menenggelamkanku di dalam jeratan kegelapan
Padahal wanita itu hanya menatap biasa ke arahku tapi ,entah perasaan apa itu tidak dapat ku jelaskan".
Ilana hanya mendengarkan ruzena dengan tatapan polos gadis kecilnya, yang selalu membuat orang berpikir mungkin dia hanya gadis lemah biasa yang dapat hancur bila di sentuh
Ilana memang mendengarkan ruzena tapi ia tidak dapat mengalihkan pandangannya pada botol kosong yang tadi di minum ruzena
Botol itu diletakan dimeja dengan miring dengan lubangnya menghadap ilana bila ia melirik botol tersebut,
Mengapa tidak di tutup kembali dengan tutupnya?! karena sepertinya ruzena menutupnya kurang benar yang membuat tutupnya jatuh ke lantai.Ilana hanya menatap ke arah lubang botol itu dengan tetap mendengarkan kata-kata yang ruzena ucapkan.
Rasanya bayangan lubang botol itu terasa tidak nyaman bagi ilana, meskipun demikian ia tetap melihatnya seakan terhipnotis pada kegelapan dalam botol itu.
Lubang hitam di dalam botol itu, terasa menyedot ilana ke dalam gelapnya bayangan dalam botol tersebut.
Perasaan ilana dalam kepalanya melihat lubang botol tersebut, itu membuatnya ingin menghancurkan botol tersebut .
Suara pikiran membuatnya ingin meremas botol itu dengan sekali remasan meskipun saat ini tubuhnya sedang menahan pusing di kepalanya dan tenggorokannya terasa berat untuk bernafas,ilana dapat merasakan dirinya mengalami keringat dingin dalam tubuhnya juga detakkan dari irama jantung yang terasa menggetarkan tubuh meskipun begitu ia tetap tenang mendengarkan cerita ruzena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Iblis
Roman pour AdolescentsCerita ini mengisahkan tentang seorang gadis berpita putih dengan rambut hitam panjang dan selalu berpakaian warna hitam putih. Dia tinggal dalam rumah mewah tapi keadaan rumah itu selalu sunyi dan suram. "Ayah yang selalu bekerja dan hanya ibuku ya...