03.HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH

160 68 5
                                    

Happy reading




03. Hari pertama masuk sekolah

5 tahun kemudian....

hujan. petir. angin yang berhembus begitu kencang, tidak membuat nazea berhenti berlari untuk mencari teduh. perempuan berusia tujuh belas tahun itu meremas ujung tali tasnya.

“mereka semua pembohong....” nazea menundukkan kepalanya dalam. perlahan tubuhnya mulai luruh di aspal, akibat sudah tak sanggup menahan sesak yang teramat dalam. untuk kesekian kalinya lagi, dia di bohongi oleh orang-orang yang sudah dirinya beri kepercayaan yang amat besar.

“dulu mama papa bilang hanya menyelesaikan masalah bukan menyelesaikan hubungan pernikahan, lantas mengapa yang selesai kedua-duanya? kakek juga bilang, akan selalu ada buat zea, lantas mengapa kakek malah memilih pergi untuk selama-lamanya?”

dunia nazea hancur harii ini juga. kakek madhari merupakan anggota keluarga satu-satunya yang ia miliki, ternyata lebih dulu pergi menghadap ilahi. nazea bingung harus berbuat apalagi sekarang selain menangis meluapkan segalanya. kenapa harus dirinya? kenapa harus dia yang menanggung semua kepedihan dalam satu bahu saja?

“kenapa? kenapa takdirku seperti ini tuhan, apaa aku hidup hanya untuk terluka?” perempuan itu kedinginan, dia butuh pelukan hangat dari seorang ibu. nazea butuh keluarga, dan butuh sembuh dari segala luka dan trauma meskipun hanya bersifat sementara.

semua harapannya ternyata berakhir sia-sia. masalah yang akan di selesaikan, yang mama papa nya maksud adalah dengan hancurnya sebuah keluarga, hilangnya keharmonisan keluarga, dan pisahnya kedua orangtua. Mereka bilang akan memperbaiki hubungan mereka bukan? mama papa nga berbohong. elena dan azhar tidak bisa menepati omongan yang di lontarkan oleh mereka.

bukan hanya elena dan azhar, tetapi madhari pun sama. mereka bertiga seolah sepakat untuk membuatnya tinggal seorang diri.

dari kecil hingga sekarang, nazea belum pernah merasakan arti keluarga sesungguhnya...

iya, dia queenza nazea Azalea. perempuan hebat yang selalu di pertemukan dengan masalah dengan luka yang sangat hebat dalam kehidupannya...

˚₊‧꒰ა☁️☁️☁️໒꒱ ‧₊˚

“katanya, di dunia ini ada tujuh miliar jiwa. Namun, sialnya, kenapa aku selalu merasa kesepian meskipun aku berada di tengah-tengah keramaian?”

nazea berargumen dengan dirinya sendiri, dengan kebiasaan yang sering di lakukannya, yaitu, melihat rembulan dan bintang di balkon kamarnya.

mata nazea tak sengaja menangkap bintang yang bersinar paling terang di antara yang lainnya. nazea tersenyum ke arah bintang kecil itu.

“ituuu kakek, kan?”

“aku sedang tidak baik-baik saja, kek. semuanya hancur”

“layaknya seperti manusia yang hidup sendirian dibumi. akuu benar-benar merasa kesepian.”

“kakek yang selalu mengisi sisi yang hilang di hidupku. pelukan hangat kakek selalu membuat aku tenang, selalu membuat aku tersadar kalau aku tidak sendirian, meskipun ada ruang hampa di dalam sana. kakek selalu percaya dan meyakinkan kepada mimpi-mimpi yang terlihat mustahil. kakek selalu ada dalam setiap rapuh yang di paksa tegar. kalau bukan karena kakek, aku tidak akan pernah bertahan sampai sejauh ini. terimakasih, kek, karena sudah menjadi pelengkap untuk hidup yang tidak selalu perihal hirup, untuk patah yang sulit pulih dan untuk takdir yang tidak berjalan sesuai harapan.”

nazea tersenyum getir saat mengingat masa-masa di mana hanya ada sosok kakek yang selalu mendukungnya. Lalu dia berkata, “baiklah, kalau semesta menginginkan hal ini. aku akan mengikuti alurnya, meskipun aku tidak menyukainya.”

˚₊‧꒰ა☁️☁️☁️໒꒱ ‧₊˚

waktu berjalan begitu cepat. rasanya, baru kemarin nazea masuk ke sekolah SMA ANTARIKSA. sekarang tiba masanya memasuki tahun ajaran baru. nazea memasuki kelas sebelas, dengan rangking yang masih bertahan di urutan pertama. mempertahankan peringkat pertama tidak lah mudah. semua butuh effort yang tinggi, sampai-sampai jam tidur nazea pun berkurang dan tidak beraturan. ditambah harus membagi waktu untuk mengikuti berbagai les tambahan yang sudah mama nya atur.

nazea mencari nama dan kelasnya di mading sekolah. hanya membutuhkan waktu lima menit untuk ia mendapati deretan namanya.

Class 11 IPA 1
...
23.pricilla zeline anatasya
24.Queenza nazea Azalea

tahun ini, mungkin semesta sedang berpihak kepada nazea. perempuan itu mendapati kelas yang sama dengan Pricilla zeline anatasya. seorang gadis yang selama ini selalu menemani hari-hari nya, menjadi teman dan sahabat semasa dirinya bersekolah disini, meskipun mereka beda kelas.

Di SMA ANTARIKSA, memang selalu ada rolling kelas jika memasuki tahun ajaran baru. beruntung sekali rasanya tahun ini.

ketika sampai diambang pintu kelas, mata nazea langsung menangkap sosok zeline yang duduk di barisan ketiga.

suasana kelas 11 IPA 1 terdengar bising. ada yang nyanyi-nyanyi tidak jelas, ada yang ngobrol menggunakan pita suara yang kencang. sampai pada akhirnya, zeline melambaikan tangannya agar nazea segera menghampiri nya.

dengan semangat nazea segera menghampiri zeline. duduk di kursi sebelah zeline sesuai keinginan gadis itu.

“zeaaa, pokoknya lo harus duduk bareng gua. kapan lagi kan, kita dapat satu kelas kaya gini.”

nazea hanya menanggapi dengan senyuman dan anggukan. Sungguh dirinya begitu sangat bahagia, bisa memiliki teman seperti zeline.

˚₊‧꒰ა☁️☁️☁️໒꒱ ‧₊˚




Spam komentar untuk next👉

Terimakasih sudah membaca , jangan lupa bintang nya...






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lembaran LukaaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang