5

18 4 0
                                    

Seperti tidak terjadi apapun, Grecya dan Jake kembali seperti biasa, pacar kontrak.


"Cya, ayo pulang" ucap Jake sambil menyenderkan tubuhnya dipintu depan kelas Grecya.
"Gue latihan, lo duluan aja" ucap Grecya sambil menenteng tasnya.

Jake baru ingat, seminggu yang akan datang Grecya lomba ice skating internasional di Australia, tepat sebulan kontrak mereka habis.

Jangan salah, Grecya memang dingin dan jarang bicara, tapi prestasi? Jangan diragukan.

"Yaudah gakpapa, aku tungguin" ucap Jake, Grecya pun mengangguk tak ingin ambil pusing, merekapun segera ke ruang skating dilantai 4 gedung sekolah.



"Semangat..."
Jake mengusak surai Grecya pelan, sang empu hanya mengangguk tak berniat tersenyum ataupun menjawab.
Sampai akhirnya Grecya melihat sesuatu yang tidak beres.
"Tangan lo, muka lo, kenapa?" Ucap Grecya sambil memperhatikan pergelangan tangan kiri dan wajah Jake yang sedikit lebam. Jake terkejut, setajam itukah mata Grecya sampai teliti melihat luka-luka lebam yang hampir memudar itu.

"Hah, ini... ini cuma kejedot dikit di pintu, gakpapa kok, udah sana latihan" ucap Jake tidak meyakinkan. Grecya yang melihat peserta-peserta ice skating sudah kumpul pun mengurungkan niatnya untuk mengintrogasi Jake lebih lanjut, ia pun langsung pergi meninggalkan Jake tanpa aba-aba.
Jake yang memakluminya pun hanya tersenyum tipis sambil terus memperhatikan Grecya yang mulai melakukan gerakan dasar ice skating.

"Hobi kamu cocok banget, lantai es nya dingin kayak sifat kamu... tarian kamu yang mempesona, indah banget kayak kamu..."

"Cantik..."






Pukkk...
Jake yang kaget mendapat tepukan tiba-tiba dipundaknya, reflek menoleh kebelakang untuk melihat siapa oknum yang merusak kegiatan memandang kekasih hatinya.

"Hai Jake, kok lo disini? Mau liat gue latihan ya?"

Jake bergidik ngeri saat mendengar ucapan Widy, perempuan yang suka atau bisa dibilang ngecrushin Jake sejak kelas 1.

"Gausah kepedean, gue udah punya cewek" ucap Jake sambil mendelik, Widy yang mendengar itu melotot tidak percaya.
"Hah? Sejak kapan?" Widy menahan ucapannya sambil mengikuti arah mata Jake, yang mengarah ke seorang perempuan yang tengah berlatih menari diatas lantai es dengan gerakan yang sangat indah dimatanya.

"Hah, si cewek sok dingin itu? Gak, gak mungkin" ucap Widy sambil menutup mulutnya kaget. "Kok lo mau sih sama dia Jake? Secara dia tuh kalo ngomong cuma jawab pertanyaan aja, " ucap Widy tidak terima, Jake menoleh. "Daripada lu, cewek pickme" ucap Jake sambil meninggalkan Widy yang masih meredam amarah.

"Liat aja nanti, lo pikir lo pantes sama Jake?" Gumam Widy sambil tersenyum miring.

Setelah 2 jam latihan dan sekarang pukul 8 malam, mereka berdua pun sampai depan rumah Grecya.

"Yaudah, aku pulang--" ucapan Jake terpotong oleh Grecya yang tiba-tiba menahan lengannya agar tidak pergi. "Tunggu dulu" ucap Grecya sambil menggigit bibir bawahnya teringat luka lebam yang tadi ia lihat di lengan dan wajah Jake.

"Lo serius gak papa? Tangan lo, wajah lo, ini... sssshh bibir lo kok tiba-tiba sedikit sobek gini?" Ucap Grecya sambil meringis melihat darah yang keluar dari bibir bawah Jake yang sedikit sobek.
Jake hanya tersenyum akhirnya Grecya memberinya perhatian walaupun hanya, sedikit.

Tanpa menyetujui Jake, Grecya langsung membawa Jake masuk ke rumahnya. Toh, Juan belum pulang olimpiade.

Grecya mengompreskan kain yang sudah direndam air es ke lengan dan wajah Jake dengan telaten.
Grecya meringis saat mengompresi bibir bawah Jake yang sedikit sobek dan cukup banyak mengeluarkan darah.

Selesai mengompres, tetapi Jake masih setia dengan posisi wajah mereka yang cukup dekat.
Grecya yang menyadari Jake hanya diam dan menatap nya dengan tatapan jahil, langsung menoyor dahi Jake agar menjauh dari wajahnya, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak-tidak.

"Aduh, kok ditoyor sih, sayang?" Ucap Jake sambil mengusap-usap dahi nya yang sebenarnya tidak sakit sedikitpun. "Pulang, udah malem" ucap Grecya dengan wajah datar andalannya. "Mau tidur sama Cya" ucap Jake yang membuat Grecya tidak tahan ingin menonjoknya.

Mau tak mau Grecya mendorong tubuh kekar Jake sampai depan, lalu menutup pintu dan menguncinya.

"GOOD NIGHT CYA" ucap Jake sedikit teriak karena ucapannya terhalang pintu rumah.

Grecya yang didalam rumah pun menggelengkan kepala nya heran.

"Sinting"



















Widy

Widy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang