PROLOG ❤‍🩹

9 0 0
                                    

Duduk di ujung dermaga dengan memandang hamparan lautan yang terbentang luas, Seperti cintanya Arimbi Narayana pada sesosok Lelaki pemilik nama Bagaskara Prabu Brawijaya. Tidak terhitung jangkauan cinta nya.

"Mas Bagas, Kenapa jahat?"

"Mana janjinya buat nemenin Arim sampai lulus?"

"Mas Jahat, Mas pergi duluan. Ninggalin Arim dengan segala penyesalan." ucapan itu membuat air mata menitik dari mata cantik Arimbi.

Namanya, Bagaskara Prabu Brawijaya. Seperti namanya, Bagaskara. Dia berhasil menjadi Matahari di kehidupan Arimbi yang tak punya cahaya.

Bagaskara berhasil membuat Arimbi jatuh sedalam dalamnya, Lalu meninggalkannya dengan tega.

"Mas, andai aku ada disana lebih cepat, pasti Mas ga bakalan kesakitan. Maafin Arim, Mas Bagas." suara Arimbi bergetar, kentara sekali dia menahan isak tangis yang akan keluar.

Lima meter dari belakang, ada sesosok Perempuan yang memantau Arimbi.

"Arimbi, Andai kamu tau siapa dalang di balik pelaku pembunuhan Mas Kara." Anila Rarasati, Adik perempuan dari Bagaskara itu menatap Arimbi sedih.

"Kami tau siapa pelakunya, tapi tak bisa melaporkan. Karena kami hanya orang tak punya kuasa." Anila mengenggam kuat jaket yang dia pakai. Melampiaskan rasa hancur, emosi, serta dendam di dalamnya.

"Arimbi, aku harap.. Kamu segera melupakan mas Kara." Anila berbalik, melangkah menjauhi tempat yang dia anggap keramat. Dimana tempat itu menjadi saksi bisu bagaimana menderitanya Kakaknya.

Seusai Anila pergi, Arimbi menoleh ke belakang.

Dia menyadari kehadiran Anila, tapi tak mempermasalahkan. Karena Arimbi tau, dia sakit, tapi Anila lebih sakit.

Kehilangan sosok Kakak yang sangat menyayanginya, itu menyakitkan.

Arimbi, Bagaskara, Anila, dan Kota Bandung.

Merekalah yang merangkai kisah menyenangkan yang berakhir pilu, berakhir dengan derai air mata.

"Bandung itu indah, Mas. Seindah Kenangan kita."

"Aku benci laut, tapi.. Tanpa laut aku tidak bisa menyalurkan rasa rinduku kepadamu."

"Mas Bagas, Aku berharap kamu kembali." ucap Arimbi terakhir kali.

Dia mulai beranjak dari posisinya, bersiap untuk pergi dari kawasan pantai.

Tanpa berkata apapun, Arimbi berbalik seraya menenteng tempat bekas makanannya.

"Laut, Kamu baik. Tapi kamu juga jahat, Kamu mengambil Mas Bagas, tapi tak kamu kembalikan jasadnya padaku."

❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹

HAIII😙😙, KETEMU LAGI SAMA AKUU. UDAH SIAP MENYAMBUT KISAH ARIMBAGAS? HAYYUKK VOTE ATUH KALO UDAH SIAPP.

ALUR KALI INI KITA AKAN FLASHBACK HAHAHAHA 😜, SELAMAT MENIKMATI INDAHNYA KISAH ARIMBAGAS, YA! MESKIPUN TAK SEINDAH EKSPEKTASI KALIAN, HAPPY READINGG!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKU, KAMU, DAN KOTA BANDUNG. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang