PART 2 | HARI PERTAMA

9 1 0
                                    

3 hari kemudian


Helaan napas berat terhembus dari bibir kecil Anindya. Matanya menatap gedung tinggi yang ditengahnya bertuliskan 'JefXa'. Rasanya masih seperti mimpi dia bisa menginjakkan kakinya di sini. Hari ini adalah hari pertama Anindya magang. Dia begitu gugup.


Dengan tekad yang besar, Anindya melangkah masuk. Melirik kesana-kemari, melihat orang-orang berjalan berlalu-lalang. Kakinya terus berjalan sampai di tempat resepsionis.


"Selamat pagi, Mbak...ada yang bisa saya bantu?"

Anindya tersenyum, matanya menatap name tag si resepsionis. Putri, nama resepsionis itu. "Pagi juga, mbak. Perkenalkan nama saya Anindya Larasti putri, dari universitas Jaya Indonesia yang mau magang di sini"


"Dari universitas Jaya Indonesia ya...dengan siapa kalau boleh tau?"


"Anindya Larasti Putri"

"Baik, sebentar saya hubungi atasan yang akan bertanggung jawab selama kamu magang disini"


Anindya hanya mengangguk dan menunggu sang resepsionis menelepon sang atasan yang bertanggung atas dirinya. Berselang 10 menit, dari arah lift keluarlah seorang wanita cantik dengan sepatu berhak tinggi berwarna hitam wajahnya terlihat sangat tegas.  Kira-kira umurnya 30 tahunan. Jalannya berlengak-lenggok seperti model. Sangat elegan.


"Siapa tadi yang mau magang?" Tanya wanita cantik itu kepada resepsionis.


"Ini bu, Anindya namanya"


Anindya langsung tersenyum hangat ketika wanita itu melirik nya. Dilihatnya penampilan Anindya dari atas sampai ke bawah. Wanita itu mengangguk kemudian berkomentar. " lain kali jangan pake sepatu kets seperti itu, pake hak tinggi seperti saya"


Seketika Anindya menengok kearah sepatu nya. Dia mengangguk setelah tahu kesalahannya. "Untung aja pak Jef minggu ini diluar negeri, jadi kamu aman. Minggu depan atau lebih cepat lebih baik kamu ganti sepatunya ya"


Anindya mengangguk patuh. "Baik Bu"



"Jangan panggil saya ibu dong, panggil aja mbak Dewi. yang lain juga begitu" mbak Dewi tersenyum manis yang Lagi-lagi dibalas anggukan dari Anindya. "Yasudah, ayo ikut ke ruangan saya, kita bicarakan tugas kamu selama megang"


Anindya mengangguk. Dia segera berjalan mengikuti mbak Dewi, tak lupa Anindya berpamitan kepada sang resepsionis. Dia mengekori mba Dewi menuju ruangan yang lumayan besar. Dia di persilahkan duduk sambil menunggu mba Dewi mengambil laptop dimeja kerjanya.


"Kamu tau alasan kantor ini cuman mau menerima satu anak magang?" Tanya mba Dewi setelah duduk. Dia menyilangkan kakinya sambil menatap Anindya.


"Gak tau mbak...saya diberitahu pak Doni jika saya diterima magang di perusahaan ini" jawab Anindya membuat mbak Dewi mengangguk kecil.


"Ini semua kemauan pak Jeff sendiri...sebenarnya banyak CV yang bagus namun, entah kenapa dia cuman mau kamu yang magang di sini" mbak Dewi menjelaskan kenapa kantor ini hanya mengambil satu mahasiswa. Sebelum Anindya magang juga sudah ada program magang Sebelumnya dan biasanya kantor akan mengambil 5 dari banyaknya mahasiswa yang terbaik. Entah kenapa atasanya itu hanya ingin satu mahasiswa saja di tahun ini.


"Beruntung pak Jeff pilih kamu langsung" lanjut mbak Dewi membuat Anindya bingung.


Beruntung? Beruntung atas hal apa?


"Beruntung apa maksudnya mbak?"Tanya Anindya bingung.


"Ya karena kamu di pilih langsung oleh pak Jeff melalui pak Doni dan kamu pasti akan pak Jeff ajari tentang mengelola perusahaan ini...karena setiap mahasiswa magang yang di pilih langsung oleh pak Jeff akan mendapatkan kesempatan emas menjadi asistenya selama magang"


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAGANG : Annoying BOSS -Jaehyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang