"Dari beberapa tempat yang kita cek berulang kali, ternyata bola mata itu ada di meja kerja detektif Kim. Tempat yang hanya satu kali kita lakukan pengecekan. Saat itu bukankah bola mata kanan tidak ada di laci kerja?" tanya Jisung.
"Tidak ada. Tidak mungkin kita tidak melihat bola mata besar yang sangat mencolok itu" jawab Jeno.
"Apa kau menemukan sesuatu di rekaman cctv, Jen?" tanya Jaemin.
Setelah bola mata kanan ditemukan, organ itu langsung dikirim ke tim forensik untuk dilakukan autopsi. Sementara itu para detektif memeriksa rekaman cctv didalam kantor serta disekitaran kantor.
"Aku tidak menemukan seseorang yang bertindak aneh baik siang maupun malam hari. Juga tidak ada orang asing yang tertangkap kamera dalam kurun waktu satu minggu kedepan setelah kejadian pembunuhan" jawab Jeno.
"Lalu, apa itu artinya pelaku adalah bagian dari kita?" celetuk Jisung.
"Kau gila?!" pekik Mark.
"Kenapa tidak, siapapun bisa menjadi penjahat termasuk aku dan dirimu ketua. Lagi pula banyak petugas yang hilir mudik melewati meja kerja detektif Kim setiap harinya, termasuk kita"
Ruang kantor kepolisian memang dirancang hanya dengan sekat pembatas pendek setinggi dada untuk memisahkan ruang antar tim detektif. Jadi dalam satu ruangan besar terdapat beberapa ruang tim detektif kepolisian, termasuk tim detektif seven.
"Jika kita ingin mencurigai petugas dikantor ini, kita harus mengerucutkannya. Kita eleminasi orang-orang yang tidak berurusan dengan detektif Kim. Dan pilih orang-orang yang pernah bermasalah dengannya, setelah itu kerucutkan kembali, siapa yang paling banyak melewati meja kerja detektif Kim? dan apakah orang itu terlihat di cctv kantor pada hari kejadian atau tidak. Jika ada, maka dia bukan pelakunya" usul Jaemin.
"Jika begitu maka, banyak orang yang akan tereleminasi. Karena pribadi detektif Kim yang kurang baik, lebih banyak orang menghindar untuk berurusan dengan nya. Lalu orang yang pernah bermasalah dengan dia hanya ada empat orang di kantor ini. Ketiga nya tertangkap rekaman cctv kantor pada rentang pukul 21:00 - 23:00 KST, yang berarti tidak mungkin mereka pelaku, hanya ada satu orang yang tidak tertangkap kamera cctv sejak pukul 17:00 KST dan orang itu juga paling banyak tertangkap kamera melewati meja detektif Kim dalam satu minggu ini" jelas Jeno.
"Siapa?"
"Ketua detektif tim seven, Mark Lee"
Mereka lupa, saat hari kejadian tewasnya detektif Kim, ketua mereka izin pulang lebih awal untuk menengok ibunya yang sakit. Jaemin, Jeno dan Jisung melirik Mark yang nampak tegang.
"Ketua, kami salah kan? hari itu kau benar mengunjungi ibu mu kan?" sanksi Jisung.
"Setelah dipikir, kau juga memiliki motif ketua" ucap Jeno.
Satu-satunya orang yang bersitegang dengan detektif Kim hingga membutuhkan kepala kepolisian untuk turun tangan adalah ketua tim detektif seven, Mark Lee.
┉
"Hanya kalian bertiga?" tanya Injun.
"Ya, dokter. Ketua kami sedang masa pengawasan sementara" jawab Jeno.
"Kenapa dia?"
"Lebih baik anda tidak bertanya, jelaskan saja hasil autopsinya pada kami" tembal Jaemin.
Dokter Injun memutar bola matanya jengah, karena ia tidak peduli juga kemana ketua detektif bawel itu. Ia bertanya sebagai formalitas saja.
"Dengarkan penjelasanku dengan baik agar kalian tidak harus bolak-balik ke kantor ini lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Candy
FanfictionTim seven yang dibuat pusing dengan kasus pembunuhan berantai dimana si pelaku membungkus bola mata kanan korban seperti Candy. #NCTDream © Dewasa karena adegan berdarah