"Kok hari ini kamu ke kampus gak pake sepeda?"
Tanya Yim sembari memakan kue yang ia pesan."Emm... Ban sepedanya bocor, hehe."
"Maaf Yim, aku juga gak tau sepedaku kemana setelah diculik kemarin." Gumam Nunew dalam hati.
"Oh, harus cepet-cepet kamu benerin dong, walaupun jarak ke kampus lumayan deket, tetep aja cape kalo harus jalan kaki." Tambah Yim.
"Iyaaa bawel... Abisin dulu tuh kue nya."
Saat keduanya sedang menikmati makanan dan minuman dimeja, tiba tiba handphone Nunew berdering, ternyata ibunya menelpon.
"Halo... Ada apa Bu?"
"Halo nak, ibu udah kirim uang untuk bulan ini ya, kalau kurang kamu harus bilang sama ibu ya."
"Nhu kan udah bilang gak usah bu, Nhu mau cari kerja. Ibu gak perlu Kirim uang lagi tiap bulan."
"Tapi ibu tetep khawatir, simpen aja dulu uangnya buat keadaan darurat ya sayang. Udah 4 bulan kamu di Thailand, ibu kangen banget sama kamu."
"Nhu juga kangen, Ayah sama ibu sehat sehat ya disana, jangan terlalu khawatir, Nhu pasti baik-baik aja kok disini." Ucapnya menenangkan.
"Yasudah, ibu percaya sama kamu. Ibu tutup dulu telponnya ya, ibu ada urusan. Love you sayang, bye."
"Love you too, bye."
Nunew menutup telponnya dan menghela nafas.
"Kenapa? Ibu kamu kirim uang lagi?" Tanya Yim.
"Iya, mereka terlalu khawatir sama aku."
"Kamu boleh loh kasih uangnya ke aku kalo kamu gak mau. Dengan senang hati aku tampung. Hehe."
"Enak aja, uang bulanan dari ibu selalu aku simpen di tabungan. Untuk jaga-jaga siapa tau nanti perlu."
"Lebih tepatnya bukan 'nanti' sih, tapi sekarang!! Aku terpaksa kasih uang tabunganku ke si penculik yang gak waras itu!" Gerutunya dalam hati.
"Huh dasar pelit, yaudah deh, kalo gitu hari ini kamu harus traktir aku ya!" Ucap Yim bersemangat.
"Emangnya kapan aku pernah gak traktir kamu?!"
Nunew mencubit hidung sahabatnya itu dengan gemas hingga tanpa sadar lengan bajunya terkena krim dari kue yang hendak dilahap Yim.
"Aih Kotor... aku ke toilet dulu deh."
Nunew buru-buru pergi ke toilet dan membersihkan kotoran di lengan bajunya. Saat hendak keluar dari toilet, Nunew malah tersandung dan tak sengaja menabrak seorang pelayan yang sedang membawa minuman untuk pelanggan. Alhasil kini bukan hanya lengan bajunya saja yang kotor, tapi semuanya.
"Ah! maaf, bajunya... biar aku bersihkan." Ucap si pelayan sedikit panik sembari mengeluarkan sapu tangan dari saku celananya.
"Oh gak perlu! Aku yang ceroboh, jadi harusnya aku yang minta maaf, biar aku ganti minumannya ya Phi."
Setelah dilihat baik-baik, Nunew baru sadar, ternyata pelayan yang ia tabrak itu adalah pelayan yang sebelumnya datang ke mejanya.
"Gak perlu pikirkan soal minumannya, yang jelas kamu harus ganti baju. Tunggu disini ya, biar aku bawakan baju ganti buat kamu."
Tanpa menunggu persetujuan Nunew, pelayan bernama Zee itu buru-buru berjalan meninggalkan Nunew. Sementara Nunew hanya bisa terdiam merasa tak enak karna sudah merepotkan.
"Sudah tampan, baik pula..." Pikirnya.
beberapa saat kemudian, Zee kembali dengan membawa kaos putih ditangannya. Ia segera memberikan kaos itu pada Nunew.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Hunt ( ZeeNuNew )
FanfictionSiapa sangka mahasiswa pintar, bertalenta nan lugu seperti Nunew bisa jatuh cinta pada seorang laki-laki misterius yang telah menculiknya demi uang?! Apa yang membuat Nunew menaruh hati pada berandalan itu? Akankah cintanya terbalaskan? Atau justru...