Nunew membawa kotak P3K dan meletakkannya diatas tempat tidur. Ia kemudian berlutut dihadapan Zee yang sedang duduk di pinggiran kasur dengan celana yang sudah dilipat ke atas sehingga luka tembakan di betis kanannya terlihat dengan jelas. Darahnya terus mengalir dan berceceran di lantai.
Nunew mengamati luka tembakan tersebut, ternyata lukanya tidak terlalu dalam, pelurunya hanya menyerempet bagian kaki luarnya saja.
Dengan telaten Nunew membersihkan dan mengobati luka tersebut lalu membalutnya dengan kain kasa dengan cukup kuat untuk menghentikan pendarahan.
"Aww, pelan pelan..." Zee meringis kesakitan.
Nunew menghiraukannya dan melanjutkan apa yang sedang ia lakukan. Setelah pertolongan pertama selesai, ia pun berdiri dan menghela nafas pendek.
"Berbaringlah dan jangan banyak gerak."
Zee hanya bisa patuh, ia berusaha membaringkan badannya di atas kasur sembari menahan rasa sakit di kakinya. Kemudian ia melirik ke arah Nunew.
"Hehe... terimakasih ya." Zee tersenyum lebar membuat Nunew semakin kesal. Ia kesal karna hatinya sedikit berdebar saat melihat senyuman yang terukir di wajah tampan lelaki licik itu. Ayolah Nunew, ini bukan waktunya untuk terpesona!
"Ekhm... Jadi sebenarnya tujuan kamu apa? Kenapa harus bekerja jadi pelayan cafe? Apa uang hasil memeras orang dan hasil mencuri mu itu gak cukup?" Tanya Nunew menyindir.
"Aow... Aku cuma mengambil sedikit uang dari orang-orang kaya raya itu, mereka gak akan ambil pusing kan? Toh uang mereka terlalu banyak. Dan soal pekerjaanku di cafe, aku melakukannya untuk kesenanganku aja. Kamu harus tau, seorang penjahat juga terkadang ingin merasakan jadi orang normal walau sebentar." Jelasnya.
Mendengar penjelasan itu, Nunew merasa sedikit tersentil karna ia memang sempat berpikir bahwa uang yang diminta Zee saat itu tidaklah seberapa, disitu ia tersadar bahwa dirinya sudah terlalu bergantung pada kekayaan orang tuanya.
"Hm? kenapa tiba-tiba bengong?" Tanya Zee.
"Oh, Ekhm... bukan apa-apa. Pokonya kamu istirahat dulu disini, biar aku tidur di sofa. Tapi ingat, cuma untuk malam ini!! Besok pagi kamu harus pergi!!"
"Hey, kenapa harus tidur di sofa? Kita bisa tidur bareng disini, aku gak akan macem-macem kok."
"Halah, mana aku percaya! Bisa-bisanya aku sempat jatuh cinta sama penipu kayak kamu. Sekarang aku gak akan jatuh lagi ke lubang yang sama!!!"
"Woah, aku baru pertama kali dengar soal ini, kamu suka aku? jadi kamu bisa suka sama orang yang baru sekali kamu ajak ngobrol di cafe? Ini sih kelewatan lugu, haha. Kamu ini lucu ya..."
Zee tertawa puas sementara Nunew menatapnya sinis. Ia pun mengambil bantal dan selimutnya kemudian segera keluar dari kamar itu dengan perasaan kesal dan sedikit malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Hunt ( ZeeNuNew )
FanfictionSiapa sangka mahasiswa pintar, bertalenta nan lugu seperti Nunew bisa jatuh cinta pada seorang laki-laki misterius yang telah menculiknya demi uang?! Apa yang membuat Nunew menaruh hati pada berandalan itu? Akankah cintanya terbalaskan? Atau justru...