Iruma (Top) X Alice (Bottom)
🙏 Mmf kalau tidak sesuai, masih belum pro nulis bokep.
________
“Alice bisa hamil gak ya?” Pertanyaan yang agak kurang ajar keluar dari mulut seorang raja iblis.
Suzuki Iruma. 28 tahun. Raja iblis. Dan saat ini tengah dilanda depresi mendalam akibat sudah hampir satu bulan terpisah dari istri nya karena satu dan dua alasan yang tidak bisa dibantah atau diubah ketetapannya.
“Padahal mukanya kaya orang bener,” tanggap Lied yang sedang berada di satu ruangan dengan Iruma. Kebetulan dia memang diperkerjakan oleh Iruma di tempat yang sama dengan sang raja iblis, bersama juga dengan Agares Picero dan Purson Soi.
“Coba aja, Azz-kun kan Incubus. Siapa tau bisa,” saut Soi.
“Kalau gabisa?” Iruma bertanya lagi.
“Kawin terus aja sampe bisa.” Sekarang Agares yang ikut masuk dalam pembicaraan tidak jelas ini.
“Bocah gendeng kalian semua.” Lied sudah frustrasi sepertinya.
Bagi yang lain mungkin percakapan tadi bukanlah percakapan serius. Tapi bagi Iruma, ini adalah hal yang sangat serius dan tidak boleh dianggap remeh. Alice bisa hamil katanya.
Oh, hanya dengan memikirkannya saja jantung Iruma terasa berdetak lebih kencang. Bayangan Alice dalam masa hamilnya terlintas dikepala Iruma. Terutama, bayangan saat nanti Alice memasuki usia kehamilan yang sudah mendekati waktu lahirnya, bayangan soal payudara yang dimiliki Alice akan semakin membesar dan mengeluarkan air susu. Lalu, Iruma akan menyusu pada Alice dan ---
“Iruma-sama, pelan-pelan. Air susu saya tidak akan menghilang begitu saja.”
Tanpa sadar darah segar mengucur dari hidung Iruma. Iya, Iruma mimisan.
“Soi. Ikut aku.” Penyalahgunaan kekuasaan sih ini.
“Ke mana?” Tanya Soi.
“Jemput Alice.” Singkat, padat, dan tentu sangat jelas.
Baik Soi, Agares, bahkan Lied sekalipun tau kalau Iruma sudah seperti ini tandanya siklus jahatnya sebentar lagi akan keluar, dan yang bisa menangani siklus jahatnya hanya Alice, dan Clara kadang-kadang. Lihat saja, dalam waktu kurang dari satu hari pasti Iruma sudah kembali lagi kesini dengan membawa Asmodeus Alice ditangannya. Dan mereka tiga tidak memiliki kuasa untuk mencegah si raja iblis ini tidak melakukan penyalahgunaan kekuasaan.
Mentang-mentang raja iblis, kerja sembarangan.
Sesuai dengan yang sudah disebutkan di atas, malam harinya Iruma benar-benar kembali dengan Alice di gendongannya. Kali ini Iruma sudah sepenuhnya masuk ke dalam siklus jahatnya.
“Semangat Azz-kun.” Ini Lied.
“Semoga gak trauma ya Azz-kun.” Ini Soi.
“besok gue bawain kursi roda.” Ini Agares.
Miris.
Tapi memang, Iruma saat siklus jahat itu mengerikan. Terakhir kali Iruma mengerjai Alice saat dia sedang dalam siklus jahatnya itu, Alice berakhir terkapar tidak bisa bergerak selama satu minggu dan harus cuti selama kurang lebih dua minggu lamanya. Gimana sekarang yang Iruma sendiri sudah naik emosinya untuk mengawini Alice hingga Incubus itu hamil anaknya.
Yh semoga saja selamat sampai akhir ya.
Baiklah, mari fokuskan cerita pada Iruma yang sudah diambang kewarasannya dan Alice yang juga akan dibuat mabuk oleh Iruma.
Di kamar mereka, Iruma membanting Alice dengan cara yang cukup kasar. Alice tidak masalah dengan hal itu. Well, Asmodeus itu iblis yang berinteraksi langsung dengan hawa nafsu, salah satu dari tujuh dosa besar, lust. Dan Alice adalah seorang asmodeus. Meskipun kelihatannya Alice adalah anak baik-baik yang tidak pernah melanggar peraturan yang dibuat oleh raja nya. Tapi, Alice tetaplah anak nakal yang menyukai sensasi saat penis besar berurat milik raja nya masuk dan membuat perutnya penuh dengan benih raja nya.
“Iruma-sama,” Panggil Alice pada tuannya.
“Kenapa Alice?, ada yang mau kau tanyakan?” Tanya Iruma.
Alice mengulurkan tangannya, membelai rahang milik Iruma dan berbisik di telinganya, “Kenapa Iruma-sama sangat menginginkan saya sekarang? Apakah Iruma-sama sudah sangat bernafsu sehingga ingin menghancurkan tubuh saya?”
“Iya, Maka dari itu, Alice bisa jadi anak baik kan malam ini?”
“Yes, sir.”
Tidak ada jawaban lain selain ya. Dan tidak boleh ada jawaban lain selain ya. Iruma tidak suka penolakan, dan Alice tidak akan menolak jika itu Iruma.
Alice-nya terlihat sangat cantik malam ini. Rambut merah muda panjangnya tergerai dengan indahnya, lalu wajahnya yang sudah memerah karena teramat menginginkan Iruma untuk menghancurkannya. Alice sudah diambang nafsunya sekarang. Jika Iruma terus menatap Alice seperti itu, maka Alice bisa keluar hanya karena tatapan Iruma.
“Iruma-sama, Are you just gonna undressing me with your eyes?” Alice menggodanya. Iruma tau, istri nya sangat tidak suka diabaikan seperti ini.
“Slut.”
“Your slut.”
Iruma menciumnya. Kasar dan tidak beraturan. Memaksa Alice untuk terus membuka mulutnya dan bergulat lidah dengannya. Rasanya, kesadaran Alice sudah benar-benar batasnya. Mulutnya diperkosa oleh Iruma, dan pakaiannya sudah ditanggalkan begitu saja. Tapi Alice suka. Dia selalu suka saat Iruma menjejalkan liurnya. Selain sperma nya, bagi Alice, liur Iruma adalah minuman yang paling enak di antara seluruh minuman yang ada di dunia iblis.
Tubuh Alice itu cantik. Wajahnya cantik, rambutnya cantik, seluruh tubuhnya cantik. Tapi, yang paling Iruma sukai adalah paha nya. Paha sekal berisi yang selalu mengapit kepalanya saat dia tengah bermain dengan kejantanan Alice atau sedang menjilati bibir bawahnya. Tubuh bagian bawah Asmodeus Alice itu adalah mahakarya paling indah yang pernah Iruma jumpai.
Kaki Alice diangkat tinggi-tinggi oleh Iruma, sengaja agar Iruma berhadapan dengan paha favorit nya. Iruma menciumnya, menggoda paha itu agar menutup dan membuat Iruma terimpit di antara keduanya.
Iruma sangat memanjakan Alice. Dia mencium kaki Alice dari ujung hingga ke pangkal. Menggoda tiap jengkal tubuh bagian bawah Alice hingga yang ada di pikiran Incubus itu hanyalah kenikmatan yang diberikan oleh Iruma. Ketika Iruma berhadapan dengan lubang milik Alice, Iruma langsung mengerjai Alice. Lidahnya masuk ke dalam, memberikan kenikmatan tiada duanya untuk Alice. Iruma sangat suka mempermainkan Alice, rasanya menyenangkan saat mendengar desahan frustrasi yang dikeluarkan oleh Alice, atau melihat wajah Alice yang memerah karena terlalu nikmat serta mata nya yang terlihat seolah juling karena terlalu enak rasanya.
Alice itu tidak gampang keluar. Tapi, jika Iruma yang mempermainkannya, hanya dengan satu sentuhan saja Alice bisa langsung keluar. Iruma tau hal itu, makanya dia menahan lubang kemaluan Alice dengan jempolnya. Iruma tidak akan membiarkan Alice mencapai kenikmatannya secepat itu. Dia suka saat Alice mulai memohon, merendahkan dirinya, dan meminta agar Iruma mengizinkannya keluar.
“Iru-iruma-sama, nnhh ple-please.”
Alice akan terus meminta, dan Iruma dia seolah tuli dengan Alice yang terus menerus memohon padanya. Iruma terus mempermainkan Alice sesuka hatinya, meskipun Iruma sadar, Alice sudah mencapai batasnya.
Tubuh Alice melengkung, pupil matanya seolah hilang karena terlalu keenakan dia, kakinya tergerak-gerak menendang udara, dan mulutnya tak ada hentinya mendesahkan nama Iruma. Alice benar-benar mencapai batasnya.
“NNGHH”
Alice menyentuh dry orgasme nya.
Sakit. Tapi nikmat tentu saja.
Tubuhnya kejang, tapi Iruma masih belum melepaskan lubang kemaluan Alice. Iruma malah menatap Alice lekat-lekat. Memperkosa Alice dengan tatapannya.
Saat Alice sudah selesai dengan tubuhnya, Iruma mengangkat Alice dan menukar posisi agar Alice bisa bersandar di pangkuannya.
“Anak pintar. Alice pintar sekali.” Iruma memujinya.
Makin kesenangan lah Alice, “kissu, Iruma-sama. Kissu.”
Alice meminta hadiahnya. Anak pintar tentu saja harus diberikan hadiah. Iruma memberikan satu ciuman untuk Alice. Satu ciuman panjang yang akan membuat Alice mabuk lagi.
Selesai dengan ciumannya, Iruma bertanya pada Alice. “Bukankah tidak adil jika hanya Alice saja yang merasa enak?”
Satu pertanyaan. Hanya satu pertanyaan singkat tapi Alice tau apa yang harus dia lakukan. Alice turun dari pangkuan Iruma, dan berlutut di hadapan kaki Iruma. Matanya berbinar saat Iruma mengeluarkan penisnya. Lidahnya terjulur, bahkan Alice meneteskan liurnya. Ahh astaga, rasanya sudah sangat lama Alice tidak melihat penis besar ini.
“Itadakimasu.”
Alice menjilat penis Iruma. Menyesapnya secara perlahan, menikmati setiap sudut penis Iruma. Ini rahasia, tapi Alice benar-benar pintar dalam memanjakan titik sensitif seseorang. Mungkin karena darah Incubus tersebar ditubuhnya.
“Jangan kena gigi.”
Alice menjalankan tugasnya dengan baik. Lidahnya bergerak kesana dan kemari dalam memanjakan penis Iruma. Blowjob milik Alice itu yang terbaik, percayalah. Iruma sudah sering merasakannya.
“Pintar sekali Alice, sudah berapa orang yang pernah kamu hisap penisnya?” Ucapan Iruma sangat merendahkan harga diri Alice tentu saja, tapi Alice suka.
“Hanya Iruma-sama.”
Pipi Alice ditampar. Kepalanya ditahan oleh Iruma, dan mulutnya dipaksa terbuka dan menerima seluruh penis Iruma.
“Aku tidak pernah menyuruhmu bicara lacur.”
Betapa tidak beruntungnya Alice karena dia salah berkata.
Iruma sedang menghancurkan mulut Alice sekarang. Dia memperlakukan Alice seolah Alice adalah boneka seks nya. Tapi, Alice tidak pernah protes, dia punya safe words jika dia merasa tidak nyaman dengan perlakuan Iruma, tapi Alice tidak pernah menggunakannya. Karena Alice selalu menyukai apa pun yang diberikan oleh Iruma. Iruma jadi berpikir, apa kata orang jika mereka melihat panglima terkuat sedang secara sukarela diperkosa oleh raja iblis mereka.
Selain paha sekal milik Alice, Iruma juga sangat menyukai mulut Alice. Mulut sempit yang bisa dia perkosa kapan saja tanpa harus ada izin dari pemiliknya. Mulut yang sangat pas seolah diciptakan khusus untuk menampung penisnya. Iruma sangat menyukai mulut hangat Asmodeus Alice. Mulut kecil itu selalu bisa membuat Iruma keenakan hingga melupakan fakta bahwa yang sedang menghisapnya ini adalah sosok yang hidup dan nyata, bukan hanya boneka seks yang digunakan untuk memuaskan nafsu saja.
Iruma selalu keluar di dalam mulut Alice. Memberikan asupan protein untuk Alice, hadiah khusus anak baik yang sudah mau menurut dan tidak melawan. Iruma suka sensasi saat dia menahan kepala Alice agar dia bisa merasakan kenikmatan sepenuhnya yang diberikan oleh Alice. Seperti sekarang, saat Iruma tengah menjambak dan menahan kepala Alice, lalu keluar di dalam mulut istrinya.
Alice baru dilepaskan oleh Iruma saat Iruma merasa dia sudah selesai dengan pelepasannya. Tapi, Alice masih belum diizinkan untuk beristirahat. Iruma dua jarinya ke dalam mulut Alice, mendorong jarinya ke dalam agar dia bisa tau bahwa Alice menelan spermanya dengan sangat sempurna. Dan bisa dipastikan tidak ada spermanya yang terbuang sia-sia.
Barulah kemudian Iruma mengangkat Alice agar dia duduk di pangkuannya, dan tanpa basa-basi Iruma memasukkan penisnya ke dalam lubang Alice sesaat setelah Alice duduk di atasnya. Posisi favorit Iruma, soalnya dia bisa merasakan penisnya, seluruhnya masuk ke dalam lubang hangat milik Alice.
“Soi bilang, Kamu bisa hamil. Itu benar?” Tanya Iruma.
Alice mengelus helai biru Iruma, “Itu benar. Saya bisa hamil, karena iblis sejatinya bisa hamil, seluruhnya. Baik yang jantan maupun betina. Iruma-sama mau saya mengandung anak anda?”
“Jangan terlalu formal Alice, aku di sini bukan sebagai tuanmu, tapi suamimu.”
“Kamu mau aku hamil anakmu?” Alice bertanya lagi.
“Iya. Asal kamu tidak keberatan dengan permintaan ku, Alice, jika kau tidak mau mengandung tidak apa, katakan saja.”
“Aku mau. Siapa bilang aku tidak mau?”
Mau sekasar apa pun Iruma saat dia dalam siklus jahatnya, Iruma masih tetap punya sisi lembutnya untuk Alice. Dia sudah berjanji pada amu-san untuk menjaga putra semata wayangnya. Dia juga sudah berjanji pada Clara untuk tidak pernah menyakiti Alice. Dan mengandung itu bukan hal yang mudah. Iruma sangat berhati-hati jika sudah menyangkut Alice.
“Jadi, kapan kamu mau menghamiliku?” Alice tetap Alice apa pun yang terjadi.
“Jangan menantangku Alice.”
Iruma menggigit pundak Alice, menandai iblis itu agar tidak ada yang berani mengganggu iblis yang sudah menjadi hal milik si raja. Iruma mengangkat paha Alice yang tengah mengangkangi kakinya, dan menggerakkan tubuh Alice dengan sedikit brutal. Cepat, kasar, dan tusukannya sangat dalam hingga Alice bisa merasakan dengan jelas bentuk serta ukuran penis yang tengah memainkannya.
Iruma benar-benar akan mengawini Alice hingga dia hamil. Dan baru melepaskan Alice saat Iruma yakin dia sudah hamil. Orang gila memang.
Saat ini, Iruma sedang mengangkat tubuh Alice. Mereka masih bersatu dan Iruma membawa Alice menghadap cermin besar yang ada dikamar mereka. Memaksa Alice untuk bertatap muka dengan bayangannya yang ada di cermin itu. Alice terlihat sangat seksi sekarang. Kakinya terbuka lebar dengan penis ngacung serta precum yang berantakan. Lalu putingnya yang membengkak dan mahakarya yang tercipta dari mulut Iruma yang tersebar di sekujur tubuh mulusnya. Jangan lupa juga bibir merahnya yang membengkak bekas ciuman dan mata indahnya. Oh, Iruma merasa Alice bahkan berkali-kali lipat lebih cantik dari Dewi Aprodhite sekalipun.
“Lihat Alice, kamu terlihat seperti anjing yang harus untuk dikawini.”
“Hhhh—Aku kan memang—aahh—anjing--- Iruma.”
Alice sangat pintar membalikkan perkataan Iruma.
Malam itu, Alice dihabisi oleh Iruma hingga dia tidak bisa bangun untuk melihat matahari pagi. Tapi, siapa yang bilang bahwa Alice hanya dihabisi sehari oleh Iruma?.
“Ini gapapa? Udah dua hari mereka di dalam gak keluar, beneran gapapa?” ini Lied, dia sedikit mengkhawatirkan kondisi Alice yang sudah dua hari di sekap oleh Iruma.
“Belum seminggu berarti masih aman.” Soi dan mulutnya yang asal-asalan.
“Nanti kalau udah empat hari gak keluar baru panggil Clara. Masih aman ini, baru dua hari.” Dan Agares yang mendukung ke gilaan mulut Soi.
“Stress banget kalian. Tau gitu mending aku pindah ke divisinya Jazz aja.” Lied sudah diambang kegilaan.
“Suami istri gaboleh satu divisi bego.”
Ah iya. Peraturan aneh yang dibuat oleh Iruma. Pasangan tidak boleh ditempatkan dalam satu divisi. Makanya mereka semua LDR. Soalnya Iruma gamau LDR sendirian, jadi temennya juga harus LDR.
Mentang-mentang raja iblis, gunain kekuasaan sembarangan.
_🫐🍑
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran Bertiga belas.
أدب الهواةSelamat datang dan selamat menikmati. Silahkan baca terlebih dahulu beberapa info penting dibawah ini. -Book ini Khusus untuk anak kelas abnormal saja, yang bukan anak kelas abnormal engga diajak. - BxB ada, GxG ada, BxG ada, GxB ada juga. Jadi yang...