Akhirnya bel berbunyi, dan mereka melanjutkan pelajaran. Tapi disini Crystal agak sedikit risih dengan tatapan teman sekelasnya, kecuali Corre. Bagaimana mereka tidak memperhatikan Crystal sedangkan tadi di kantin mereka melihat bagaimana Crystal melawan seorang Maharenza Iqbal Abelano. Walaupun risih dengan tatapan dari teman sekelasnya Crystal tetap fokus ke pelajaran, dia tidak ingin hal2 yg tidak berguna mengganggu konsentrasi dalam belajar. Karena Crystal sadar, dia adalah murid Beasiswa.
Tringgggg
Akhirnya kita pulang Crys, Sumpah gue malas banget sama ini pelajaran, Hufft.
Crystal hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum ke Corre. Ayo Pulang, ajak Crystal ke Corre.
Sampai di gerbang Corre sudah dijemput supirnya. Lo mau nebeng sama gue ngga? Tanya Corre. Ngga, gue naik angkot lain kali aja, gue mau sekalian kerja. Lo kerja dimana??, Di Cafe Start! Okedehh, nanti malam gue mampir, bye2..
Crystal melambaikan tangan dan tersenyum sampai mobil itu tertutup.Crystal pun melangkahkan kakinya untuk sampai ke Cafe Start, dia bisa saja memesan kendaraan, tapi dia ingin berhemat.. Walau dia mempunyai peninggalan kekayaan dari orangtuanya, tapi Crystal ingin belajar hidup mandiri.
Selang 15 menit, Crystal sampai di Cafe Start, dia pun langsung mengganti pakaian seragam dengan pakaian pegawai cafe. Dia mulai melayani orang dengan ramah. Walaupun ini hari pertamanya, Crystal terlihat seperti profesional. Tak lama bunyi lonceng menandakan ada yang datang, betapa terkejutnya Crystal ketika matanya dan Maha bertatapan, kejadian waktu di kantin kembali terputar di pikirannya, sedangkan Maha hanya memasang wajah datar, yg membuat semua orang tidak bisa membaca apa yg Maha pikirkan.Permisi, mau pesan apa kak? Anggota inti Geng Cross kaget, ternyata pelayannya adalah Crystal si wanita Bar2. Eh cantik aku pesan kamu boleh, kata Andre dan mendapat toyoran dari Rauf. Ngga usah ganggu, orang lagi kerja. Maha menatap sekilas pesanan dan memesan 4 roti bakar dan 4 cappucino.
Baik, ditunggu ya kak, sebelum pergi Crystal memberikan senyum untuk mereka ber 4. Dan reaksi Andre hampir mati, sedangkan temannya hanya menahan malu. Maha sendiri tidak tau dengan hatinya yg sedikit terpukau oleh senyum Crystal. Ingat sedikit!!!
Crystal mengantar pesanan mereka, dan kembali bekerja seperti tadi. Tanpa disadarinya Maha memperhatikan setiap gerak-gerik Crysta, dan tanpa sepengetahuan Maha teman nya memperhatikan dia😁🤣... Kalo suka bilang pewaris tunggal Abelano, kata Andre dengan nada mengejek. Rey juga membenarkan perkataan Andre walaupun dia sibuk membalas chat dr asrama wanitanya. Sedangkan Rauf menatap Maha dengan raut bertanya, apa betul? Maha hanya mengangkat kedua bahunya tanda dia pun tak tau.Waktu menunjukan pukul 11 malam, artinya Crystal akan pulang. Dia bingung mau pulang pake apa? Kendaraan online pun tak ada yg muncul di HP. Mau minta tumpangan ke Radit, tapi ngga searah dan pastinya merepotkan. Kalo Lela, boleh dicoba deh😁. Lelaki, kamu pulang sendirian?, ngga aku dijemput ayang bebeb emang kenapa? Aku mau numpang, tapi ngga usah deh... Biar aku pesan kendaraan online dehhh, mungkin sedikit lagi ada. Gimana ya Crys, gue sebenarnya mau beri tumpangan aja, tapi bebeb gue pake motor😁. Kalo pak Radit? Ngga usah deh aku jalan dikit baru aku pesan aja. Okedehhh, hati2 Crys😊.
Sudah 10 menit Crystal jalan, namun di Aplikasi tidak menghasilkan titik kendaraan terdekat, dia frustasi dan takut jika berjumpa dengan orang2 yang akan memperkaos dan membunuhnya. Tak lama Crystal ketakutan dengan bunyi suara motor dari arah belakangnya, dia pun berjalan dengan cepat, dan motor itu tepat berada di depannya dengan lampu yg sedang menyinarinya. Lo ngapain? Sambil mematikan motor dan membuka helmnya. Crysta mengakat kepala dan melihat, ternyata seorang Maha sedang berada tepat didepannya sedang duduk di motor kesayangan nya. Mau bunuh Lo, kata Crystal galak. Owh, coba bunuh! Sini! Sambil turun dari motor dan mendekati Crystal. Tak ada rasa takut di diri Crystal, dia maju dan menatap tajam Maha. Coba bunuh! Ini gue kasih pisau, saat pisau berpindah tangan ke Crystal, ingatan Crystal waktu dulu berputar dan membuat dirinya gemetar dan tanpa sadar menjatuhkan pisaunya. Maha yang melihat itu tidak mengerti, dia pun mengambil pisau yang jatuh dan entah kerasukan angin apa, Maha memeluk Crystal untuk menenangkan nya. Crystal membalas pelukan itu dan menangis. Yahhh, pertemuan ke tiga mereka memperlihatkan sisi trauma dari Crystal kepada orang yg mengatakan kasihan kepada dia. Ya dia adalah Maharenza Iqbal Abelano, sang anti cewe