5 course meal

55 8 0
                                    

"Aku tidak akan pernah paham dengan orang yang rela membuang uang jutaan hanya demi makanan seperti ini, Satoru." Kau memandang makanan di depan mu dengan tidak berselera. Gojo hanya tersenyum jahil sembari mengangkat kedua bahunya.

Kau paling benci membuang-buang uang yang seharusnya tidak perlu terbuang sia-sia. Ajaran dari kecil serta pembelajaran yang Kau dapat semasa kerja, cukup menjadi alasan mu untuk membenci sifat boros yang kebetulan ada pada kekasihmu, Gojo Satoru.

Padahal awalnya Kalian berniat untuk sekedar makan malam di apartemen setelah membeli makanan cepat saji. Namun, ide cermelang dari Gojo berkata lain. Kalian malah makan di salah satu restoran ternama di kota Kalian. Walaupun rasanya cukup was-was karena Kau tak mau tersebar kabar mengenai paparazi yang menangkap keberadaan mu dengan Gojo, tapi apa boleh buat. Gojo sudah meyakinkan privasi kalian berdua aman selama makan malam kali ini.

Yah, tapi rasa ketidaksukaan mu pada makanan berporsi sedikit dengan harga selangit masih menganggu pikiranmu lebih dari paparazi.

"Kau sengaja ya?"

Alih-alih menjawab pertanyaan mu, tangan milik Gojo terangkat untuk mengambil segelas wine yang sudah disajikan. Ia meneguknya pelan, seperti memang sengaja untuk membuat kesabaran mu habis.

"Tidak sih. Aku hanya gemas mendengar namaku saja yang keluar dari mulutmu itu, bukannya nama panggilan kesayangan seperti biasanya." Pandanganmu sengit seakan tidak percaya Gojo melakukan hal-hal yang tidak Kau sukai hanya karena alasan sepele.

"Oh, dan Aku dengar dari Suguru kalau makanan disini enak loh. Walaupun harganya sama seperti 100x pergi ke kafe kesukaan mu itu, jadi habiskan ya, Sayangku~" Dengan nada mendayu seakan menggoda, Kau hanya bisa menelan ludah pahit mendengar nada usil milik Gojo.

Sudah jelas apa yang terjadi saat ini. Semua dikarenakan kemarin ketika pulang bukannya ciuman dan pelukan hangat yang menyambut Gojo, melainkan hanyalah nada dingin milikmu yang termakan api cemburu.

Tapi Kau masih tetap kekuh dengan keputusan mu yang tidak akan luluh dengan sikap Gojo. Walaupun bukannya malah membujukmu, Gojo malah dengan sengaja memancing emosi milikmu.

Senyuman usil milik sang Pemilik mata biru yang unik itu semakin tertarik keatas. Gojo sangat puas melihat dirimu yang semakin lama makan dan menyendok setiap makanan, menjadi semakin kesal setiap suapannya. Memanjakan mu memang hal yang paling disukai oleh Gojo, namun tidak ada yang bisa mengalahkan sensasi menyulut emosi mu dengan sengaja.

"Kalau Kau menyisihkan makannya bayangkan perasaan para Chef yang sudah bersusah-payah untuk memikirkan konsep makanannya. Ya walaupun sebenarnya konsepnya tidak berkonsep sama sekali."

Kau terbatuk karena menahan tawa ketika mendengar kalimat Gojo.
Sialan, pikirmu.

"Kau tidak apa-apa? Apakah makanannya kurang enak? Aduh, bagiamana ini??" Masih dengan suara mendayu-dayu, Gojo malah semakin asyik melihat tingkah lakumu yang Sok Cool didepannya.

"Kenapa Kau lihat-lihat?" Bingo! Nada yang bukan hanya berisi kekesalan, namun terdengar sedikit gelak tawa yang tertahan. Gojo tahu, Kau tidak bisa menahan diri lebih lama dengan perasaan kesal mu itu.

"Tidak boleh? Kukira memandang wajah kekasihku sendiri itu gratis."

Kau memalingkan wajah mu yang mulai tidak bisa menahan senyuman melihat wajah Gojo, bagaimana bisa Ia tidak tertawa? Gojo dengan sengaja membuat suaranya mendayu-dayu dan elok seperti perempuan. Yang sangat bertabrakan dengan suara maskulin dan perawakannya yang gagah.

"Apa sih?" Kau berusaha mengkontrol dirimu, dengan setiap tarikan nafas berusaha memikirkan segala sesuatu yang serius dan penting, melupakan gambaran wajah Gojo Satoru dihadapanmu itu.

Selama Mereka asyik berbincang, tak seorang pun dari (Name) ataupun Gojo sadar ada seseorang diam-diam memperhatikan setiap interaksi Mereka berdua. Dengan lihai tangan orang itu menekan shutter kamera miliknya.

Dan jepretan itu berhasil Ia tangkap. Bukti kalau Gojo Satoru mempunyai pasangan dan pasangannya adalah seseorang yang tak pernah bahkan dirumorkan bersamanya.

"Kena Kau."

.
.
.
.
.

"Kau tak merasa ada yang aneh?" Tanya mu pada Gojo. Kalian sedang berada di dalam mobil BMW 3 Series Sedan milikmu. Ya benar, ketika Kalian berdua kencan diluar apartemen, Kalian menaiki mobil milikmu. Karena jika menaiki mobil milik Satoru itu terlalu mencolok.

"Aneh? Apa?"

"Entahlah daritadi seperti ada yang memperhatikan Kita." Kau mengusap bagian leher belakangmu, merasa semakin was-was dan tak nyaman. Gojo mengangguk paham lalu menaikkan kecepatan mobil yang kalian tunggangi.

Melewati jalan alternatif lain dan memutar cukup jauh. Kalian tidak bisa langsung pulang, bisa saja siapapun yang menguntit Kalian malah membututi Kalian hingga mengetahui apartemen tempat Kalian tinggal.

"Maaf ya," Ucap Gojo terlihat tak enak dan menyesal sudah menjahilimu hari ini dengan membawa Kalian berdua Dinner di restoran mahal dan terkenal. Mungkin saja penguntit itu adalah salah satu waitress restoran itu yang kurang profesional, tidak ada yang tahu.

"Sudahlah, terlepas dari kejahilanmu dan kecurigaan soal penguntit, Aku menikmati dinner Kita. Bagaimanapun Kita kan jarang makan seperti ini, jadi tidak apa-apa. Aku harap ini tidak menjadi masalah besar."

Tangan Gojo terulur untuk menggenggam telapak tanganmu. Inilah yang Ia sukai darimu, ralat, banyak hal yang Gojo sukai dari dirimu. Namun sisi dewasa dan pengertian mu yang paling Ia cintai.

"Terimakasih." Dan sebuah kecupan lembut Gojo lakukan di telapak tanganmu.

.
.
.
.
.
.

A/N: Kapan ya dapet Princess treatment ala Gojo (tapi harus Gojo cowoknya.)

agora hills Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang