4. ini bukan karena aku mencintaimu

609 41 5
                                    

Untuk pertamakalinya Kirana benar-benar mengkhawatirkan keadaan Cruel. Dia melihat dengan kepala matanya sendiri, Cruel yang terbaring tak sadarkan diri. Dan dia bahkan tidak bisa melakukan apapun karena saking paniknya.

Karena itu juga Kirana merasa sangat bersalah sekali, dia mengumpati dirinya berkali-kali karena terlalu payah untuk memberikan pertolongan. Padahal dia melihat dengan jelas, tapi dia justru panik tanpa bisa melakukan yang semestinya.

Beruntungnya saat itu seseorang datang, dia memang tidak mengatakan banyak hal. Namun, dia merupakan orang yang sangat Cruel percayai.

"Kau pastinya tahu, sebagai orang kepercayaannya Cruel. Bahkan bisa dianggap pengawalnya, aku memang udah sering nolongin dia. Kau harus tahu sih, Cruel itu punya penyakit maag. Asam lambungnya juga sering naik, jadi kau harus bisa menjaganya dengan baik. Bagaimanapun kau itu istrinya," ucap Kairis yang langsung saja pada intinya tanpa basa-basi.

Kirana awalnya terkejut, baru pertamakali bertemu. Seseorang yang mengenalkan dirinya itu, sudah berani memarahinya seperti ini. Tapi, apa boleh buat. Kirana juga tidak bisa mengelak, yang dikatakannya ada benarnya juga. Kalau dia mengelak dari kenyataan yang ada, maka dia akan sangat bersalah disini.

"Dan lagi sebenarannya aku udah tahu tentang hubungan kalian. Kenapa harus menikah kontrak? Padahal kalian nikah sah secara hukum dan agama. Kau ini memang wanita yang aneh, padahal kau beruntung memiliki Cruel," katanya lagi.

Belum sempat Kirana menyuarakan apa yang ingin sekali dikatakannya. Kedua orangtuanya, dan juga orangtuanya Cruel datang. Raut wajah mereka juga terlihat sangat khawatir sekali. Bagaimana tidak, seseorang yang disayangi oleh mereka kini dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Kirana juga sudah tahu, jika orangtuanya sangat menyayangi Cruel. Sampai-sampai mereka dijodohkan, bahkan Kirana tidak tahu. Tiba-tiba saja dia dipaksa untuk menikah dengan Cruel. Bisa dikatakan juga, kedua orangtuanya lebih menyayangi Cruel dari pada putri mereka sendiri.

"Gimana sama keadaannya Cruel?" Tanya seorang wanita baya pada Kirana.

Kirana yang tidak tahu apa-apa pun langsung panik, dia belum sepenuhnya mempertanyakan keadaan Cruel pada Kairis. Bagaimanapun dia tidak mendengar penjelasan dari dokter tadi.

Kemudian, Kairis langsung bangkit dari duduknya. Dia menatap Kirana sekilas, dan mengatakan apa yang sudah didengarnya. "Asam lambungnya naik, maagnya juga kambuh. Cruel telat makan lagi."

Seketika tubuh Kirana bergetar hebat, dia teringat jika sesuatu yang sudah terjadi itu. Ada juga sangkut paut dengannya. Ini benar-benar kesalahannya, dia membuat Cruel sampai telat makan. Hanya karena membujuknya untuk makan bersama.

Jika Kirana tahu, bahkan saat dia benar-benar membenci Cruel. Dia pasti akan mengharuskan dirinya untuk menuruti semua kemauan Cruel. Apalagi itu pun berhubungan dengan kesehatannya, Kirana harus sadar diri. Jika pria yang dinikahinya itu lemah.

"Kirana seharusnya kau itu lebih perhatian lagi sama suamimu, kau sudah menikah. Jadi tugasmu itu melayani Cruel dengan baik. Karena nantinya kalian juga harus saling membantu," kata sang papa yang menatap tajam Kirana.

Menyebalkan sekali, Kirana tidak pernah bisa melawan papanya. Dia yang terpaksa menikah, dan dia yang harus melayani seseorang yang lemah. Padahal dia tidak berkeinginan untuk hal semacam itu.

Takdir hidup yang buruk sekali, andai saja Kirana bisa mengatakan keinginannya dengan bebas. Pasti kehidupannya tidak akan menjadi seperti ini. Kirana bisa berbahagia dengan seseorang yang dicintainya.

"Maaf, di sini siapa yang namanya Kirana?" Tanya seorang suster yang baru saja keluar dari ruangan rawat Cruel.

Kirana pun melangkahkan kakinya untuk mendekat, di saat seperti ini. Tidak mungkin dia berpura-pura, karena bagaimanapun papanya ada di sana. Sudah pasti tingkah lakunya akan langsung diketahui oleh papanya sendiri.

𝘔𝘦𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩𝘪 𝘗𝘦𝘮𝘶𝘥𝘢 𝘓𝘦𝘮𝘢𝘩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang