Kirana tidak habis pikir jika dia harus menikah dengan seorang pemuda yang lemah. Meskipun begitu, dia memang tampan. Paras wajahnya bak rembulan yang terang-benderang.
Bagi Kirana dia mana mungkin bisa menjalani kehidupan pernikahannya hanya karena memiliki suami yang menawan. Dia tidak bisa mencintainya, dia juga terpaksa menikahinya karena permintaan kedua orangtuanya. Kirana juga sampai mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih, semua yang dia lakukan karena keterpaksaan. Dia tidak bersungguh-sungguh untuk melakukannya demi seseorang yang tidak dicintainya itu.
Saat malam pertama tiba pun, Kirana sudah meminta untuk tidak satu kamar. Kirana tidak merasa nyaman, dia juga tidak mau berhubungan badan dengan laki-laki yang belum dikenalinya.
"Malam ini aku tidur di sofa, kau tidur aja di kamar. Aku enggak bisa menghabiskan malam pertama bersamamu, karena pernikahan ini bukan atas kemauanku," ucap Kirana yang membawa selimut dan bantal, dia sudah bersiap-siap untuk pergi keluar kamar.
Tapi, pergerakannya dihentikan. Pemuda tampan itu tersenyum manis padanya. "Biar aku aja yang tidur di sofa, aku enggak bisa ngebiarin perempuan tidur di luar."
Kirana tertegun bagaimana bisa ada manusia sebaik itu. Entahlah setahu Kirana manusia akan baik jika mereka mengenal satu sama lain. Atau mungkin karena Kirana yang tidak tahu apa-apa. Terserahlah, yang terpenting dia bisa menikmati malam yang damai.
"Sebelum itu, kau harus memanggilku Cruel. Itu namaku, dan aku juga akan memanggilmu dengan namamu."
Ya bagaimana lagi, dari awal Kirana memang tidak tahu nama pemuda itu. Dan kenapa dia sampai mengatakan akan memanggilnya dengan namanya juga, padahal sedari tadi dia sudah melakukan hal itu padanya.
Setelah merasa jika tidak ada yang perlu dibicarakan, Kirana berjalan menuju ranjangnya. Namun, dia menghentikan langkahnya dan menatap ke arah Cruel. Apa semuanya akan baik-baik saja? Dia tidak mencintai pemuda itu. Anehnya Cruel tidak mengatakan apapun, dia benar-benar menerima perlakuan buruknya.
Padahal di sini Kirana sudah menjadi istri sahnya. Dia bebas melakukan apa saja, tapi Cruel tidak meminta apapun padanya.
"Cruel, aku cuma mau bilang. Aku enggak bisa mencintaimu. Kuharap kau segera menceraikanku," ucapnya yang langsung mengalihkan tatapannya.
Cruel tidak memberikan jawaban, dia hanya diam dan menunduk dalam. Setidaknya dia bisa menikah, meskipun ini seperti terpaksa. Cruel tidak kenapa-kenapa, dia ingin merasakan kehidupan pernikahan. Dia juga yakin, jika dia pasti bisa meluluhkan hati wanita yang di cintainya itu.
TBC
Ini hanya untuk prolog, permulaan yang belum sepenuhnya terjelaskan. Aku harap bisa sampai Ending 😗🦋✨
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘔𝘦𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩𝘪 𝘗𝘦𝘮𝘶𝘥𝘢 𝘓𝘦𝘮𝘢𝘩
القصة القصيرة𝐀𝐰𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐊𝐢𝐫𝐚𝐧𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐮𝐤𝐚𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚. 𝐃𝐢𝐚 𝐝𝐢𝐩𝐚𝐤𝐬𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐦𝐮𝐝𝐚 𝐥𝐞𝐦𝐚𝐡, 𝐞𝐧𝐭𝐚𝐡 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐢𝐤𝐢𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠𝐭𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐚𝐭...