Iri gak iri gak?, irilah masa enggak

65 6 1
                                    

Aqee sudah sampai didepan pintu kamar nya, saat hendak masuk ia membuka pintunya sangat pelan takut temannya terbangun.

" Assalamualaikum" salam aqee dengan suara yang sangat pelan mungkin bisa dibilang tidak terdengar sama sekali

Dengan kepala yang sedikit mengintip kedalam dengan raut wajah yang sedikit.. itu, tau? Lucu dah pokoknya

" Tidur, bagus" lanjut masuk ke kamar

" Jan sampe mereka bangun pasti bakal banyak pertanyaan entar" langkahnya menuju kasur

Setelah ia duduk dipinggir kasur ia kembali menggerutu bahkan sampai mempraktekkan temannya kalo jadi emak emak

" Ni kalo mereka liat gua baru balik sekarang pasti nanyanya gini " Qee Lo ko baru balik?, Lo ngapain jam segini?, Lo abis dari mana? Blablabla kesel gua😒"

dengan jaket Hoodie milik Rey yang masih dibahunya ia langsung merebahkan tubuhnya, tak butuh waktu lama ia sudah tertidur pulas, satu sisi ia mengantuk dan satu sisi badannya kurang sehat

Berbeda tempat di asrama putra, lebih tepatnya di kamar Rey
Hal yang sama juga ia lakukan dengan mengendap endap masuk kedalam kamar

" Kan, gw bilang juga apa, si jefan mh temen kagak ada juga gk sadar"
Tak ingin berlama lama ia Langsung menuju kasurnya tapi saat ia berbalik tiba-tiba Ica memanggilnya sontak Rey terdiam kaku bingung apa yang harus dilakukan

"Eh!" Panggil Ica dengan kondisi masih berbaring tanpa melihat ke rey

" Iya' " menghentikan langkahnya

" Abis dari mana?" Tanyanya lagi

" Abis dari masjid" jawabnya gugup

" Jan boong!" Ucap ica ngegas sontak membuat Rey kaget

" Iya bener gua dari masjid cuman gua berhenti soalnya gue liat aqee lagi sendirian didanau jadi gw biarin jefan jalan duluan terus gw nyamperin aqee tadi aqee mau jatoh ke danau gara gara pingsan jadi gw bantuin dia cuman gk lama abis itu dia langsung bangun terus dia langsung balik ke asrama gua juga"  jelas Rey panjang lebar, udah ngejelasin nya juga cepat banget lagi

" please jangan kasih tau yang lain soal ini" ucapnya menutup mata sambil menyatukan kedua telapak tangannya, ke yang semedi gitu tau kan

" Ehm martabak" ucap ica yang sedang tertidur

" Iya martabak siap martabak nanti gua beliin..'  "

" Martabak?" Lanjutnya aneh

Mendengar Ica mengucap martabak ia langsung membuka matanya sambil berbalik kearah Ica, merasa ada yang tidak beres ia pun pelan pelan mendekat kearah Ica sambil mengintip dan apa yang ia lihat ia melihat Ica sedang tertidur pulas sambil mengucap martabak, melihat hal itu ia terdiam sejenak dengan mulut yang sedikit menganga, perasaan kaget, kesal, marah, lemas, lega campur aduk dah

" Jadi dia ngigo😳" meranjak pergi dari ica

" Kerasa ke prank banget gua" ucapnya kecewa membelakangi Ica

Tiba-tiba ia berbalik dadakan ke ica dengan tangannya yang sangat ingin mencakar wajah temannya

" Hss hu uh uh😤😠👊" mencoba ingin memukul temannya

" Untung Lo lagi ngigo!, Uh gua dedetin martabak ke mulut Lo nih😠"

Ia pun kembali ke ranjangnya dan duduk diatas kasur dengan sedikit ngegas

" Huft.. sabar Rey sabaaarrr~~"

" Orang sabar disayang mamah" lanjutnya dan langsung tidur

B E F O R E     n    A F T E R Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang