Just A Little Bit

312 30 5
                                    




You're a bit different and you keep shaking me up
Your eyes and the way you speak, style
Oh it's like living in a different world
Baby, regardless of your hair
My heart wants you after I met you

.....

"Heeseung-oppa! Hari ini aku buatkan makan siang spesial untukmu!"

"Oppa, hari ini kau terlihat lebih tampan dari kemarin!"

"Lee Heeseung!"

"Heeseung-oppa, jadi pacarku hari ini ya?"

Heeseung hanya bisa tersenyum menanggapi gadis-gadis yang mengerubunginya. Pagi ini sama seperti pagi biasanya, ia datang ke sekolah dan para siswi langsung menghampirinya dengan bermacam buah tangan ataupun pujian. Ini sudah menjadi makanan sehari-hari Heeseung, harusnya ia tidak terkejut lagi dengan semua ini.

Tapi ia merasa risih, ia tidak menyukainya saat gadis-gadis ini memasuki zona amannya, Heeseung tidak menyukainya ketika ketenangannya terusik. Tapi sebagai pria yang—dikenal—sopan, Heeseung tidak mungkin mengusir dan membentak orang-orang ini.

"Terimakasih," ujar Heeseung setengah hati. "Aku sangat berterimakasih kalian begitu peduli padaku, tapi sebaiknya makan siang itu kalian simpan saja sendiri."

Gadis-gadis itu menjerit tidak terima, tetap memaksa agar Heeseung menerima makan siang dari mereka. Mungkin dipikiran mereka itulah satu-satunya cara untuk mengambil hati Heeseung. Si pemuda bermarga Lee itu hanya bisa tersenyum kecut sambil berharap keajaiban datang padanya lalu menolongnya keluar dari kerumunan siswi-siswi nan ganas ini.

"Oh, Heeseung-hyung!"

Semuanya menjadi senyap. Heeseung menoleh pada suara yang memanggilnya. Yang Jungwon menatapnya dengan bingung, Heeseung tersenyum lega saat meliat sosok manis yang familiar itu.

Tapi senyumannya langsung pudar kala ia melihat Park Jongseong di sampingnya. Tangan Heeseung mengepal. "Jungwon-ah!"

Jungwon berjalan mendekati Heeseung, "Hyung, kenapa kau masih di sini? Kelas sebentar lagi akan dimulai."

Heeseung tersenyum. "Ah, benar juga." ia lalu melihat pada gadis-gadis yang masih mengerubunginya. "Mohon maaf, tapi kelas sebentar lagi dimulai jadi ayo kita kembali ke kelas."

Para siswi mendesah kecewa lalu dengan berat hati mulai meninggalkan Heeseung. Si jangkung bisa menghela napas dengan lega saat akhirnya ia bisa bebas dari kerumunan gadis-gadis gila itu. "Jungwon-ah, terimakasih."

"Kau harus belajar untuk lebih tegas pada mereka, Hyung." Jungwon mengidahkan ucapan Heeseung. "Mereka akan terus mengganggumu, dan aku tahu kau tidak nyaman dengan hal itu."

Heeseung mendesah lesu, "Aku tahu, tapi aku tidak enak hati menolak atau membentak mereka."

Jungwon mendengus, "Kalau begitu sama saja kau memberikan harapan untuk mereka, Hyung." Ia menmutar bola matanya kesal. "Atau kau memang menyukai atensi dari mereka?"

"Tidak! Tentu saja tidak!" Heeseung mingibaskan tangannya. "Mungkin kau benar, aku akan lebih tegas jadi mereka tidak menggangguku lagi."

Jungwon berjalan masuk ke dalam sekolah, kedua pemuda jangkung mengikutinya; Heeseung di sebelah kirinya dan Jay di sebelah kanannya. Heeseung masih tetap bicara dengannya tapi tidak dengan Jay yang sedari tadi diam.

"Omong-omong, kenapa kau bisa bersama Jongseong?" tanya Heeseung.

Jungwon mengernyit, "Jongseong? Siapa Jongseong?"

Jay gelagapan begitu juga dengan Heeseung, kedua pemuda itu saling menatap. Jungwon melihat mereka dengan curiga. "Namaku Jay." kata Jay.

Heeseung mengangguk. "Maksudku Jay."

just come kiss me, and bite meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang