2. Siapa Dia?

62 10 2
                                    




⚜️⚜️⚜️

"Taeyong, saya merindukanmu"

"Kesayangan saya, kembalilah"

"Saya rindu memelukmu, Taeyong"

"Taeyong, saya harus menunggu berapa lama lagi?"

Taeyong seketika terbangun dengan nafas memburu. Dadanya terasa berat, pun air mata ikut keluar mengalir di pipinya. Rasanya sangat sakit dan sesak, ia sangat ingin menangis kencang. Entah apa yang harus ia lakukan, ia ingin memeluk seseorang yang ia rindukan namun siapa yang harus ia peluk untuk meredakan kerinduannya yang kosong?

Taeyong meringkuk memeluk dirinya sendiri sembari menangis "hiks Lo siapa sih? Kenapa rasanya kangen banget?"

Taeyong sudah tak bisa menahannya lagi. Ia pergi keluar dan mencari udara segar. Matahari sepertinya sebentar lagi akan terbit. Ia tak boleh larut dalam khayalannya sendiri. Itu hanya mimpi. Itu hanya mimpi. Begitu caranya menenangkan diri meski rasa rindu kendati masih memenuhi hatinya.

"Jalan-jalan dulu kali ya. Ten juga masih tidur, semua juga masih pada tidur" Gumamnya.

Lantas Taeyong berjalan santai mengitari pepohonan rindang di sekitar tempat kemah mereka. Cukup menarik baginya. Suasana pagi di tengah hutan begitu membuatnya tenang dengan bau khas alam yang selalu menjadi kesukaannya membuatnya semakin merasa lega.

Terus berjalan hingga ia menemukan pepohonan yang tertanam rapi dengan sinar cahaya matahari yang semakin masuk di sela-sela daun membuat tempat itu semakin tampak cantik.

"Ah bodoh banget gue lupa bawa hp lagi" Kesalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Ah bodoh banget gue lupa bawa hp lagi" Kesalnya.

Namun ia terus mengitari tempat itu dan duduk di dekat tanaman bunga liar yang tumbuh disana.

"Lho? Siapa yang bawa naik kuda ke gunung ini? Di ikat liar gini juga" Ujar Taeyong ketika melihat samar-samar ada seekor kuda yang berdiri memakan rerumputan.

Rasa penasaran Taeyong membawanya untuk mendekati kuda itu. Perlahan tanpa mau hewan bertubuh besar itu merasa terusik, hingga Taeyong berhasil berdiri sangat dekat dengan kuda tersebut.

 Perlahan tanpa mau hewan bertubuh besar itu merasa terusik, hingga Taeyong berhasil berdiri sangat dekat dengan kuda tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ROOSEVELT | Jaeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang