Chapter 1

375 33 13
                                    

"Aku menyukaimu" Keberanian yg dia kumpulkan selama satu bulan hanya untuk mengatakan satu kalimat itu. Nafasnya tersendat dan kakinya kaku, ia berusaha untuk tetap tenang.

"Apa?" Suara itu ringan tanpa banyak fluktuasi 

"Aku suka kamu. Tentu saja lebih dari teman. Dengan cara... romantis" suaranya antara yakin dan tidak yakin, sedikit bergetar karena takut.

Renjun meremat jarinya dengan gugup. Angin musim dingin menusuk hidungnya membuatnya perih dan memerah. Berdiri di tepi sungai menambah rasa dingin yg membuat menggigil. Pemuda di depannya masih berdiri diam tanpa memberinya jawaban. Renjun menjadi lebih gugup dan mengintip untuk melihat raut wajah yg dia buat.

"Ppfttt.." pemuda di depannya membuat wajah jenaka tertawa tanpa beban di depan Renjun

"...." Renjun termangu menatap dengan kosong

"Kamu pasti sedang bercanda kan? Ini masih bulan Januari bukan saatnya untuk April mop"

"Tapi.. aku tidak bercanda" Ucapnya sangat pelan

Seketika tawa pemuda itu berhenti senyumnya hilang dan matanya perlahan mendingin. Ia mengalihkan tatapannya ke sungai. Keduanya terjebak dalam keheningan lama.

"Renjun-ah" panggil pemuda itu ringan

Renjun menatap pemuda itu menunggu pihak lain berbicara.

"Kamu adalah teman masa kecilku. Sudah seperti keluargaku. Tak pernah ada pikiran yg terlintas untuk menyukaimu dengan cara yg romantis" 

"Itu..." Tatapannya perlahan turun, bulu matanya bergetar merasakan sesak, menggigit daging bagian dalam pipinya mencoba untuk tetap kuat menghadapi tatapan Jisung.

"Maafkan aku Renjun"

Renjun menggeleng cepat, menarik nafasnya dengan rasa perih yg menyerang paru-parunya. Ia tersenyum pahit menatap mata hitam itu dengan kedua matanya yg memerah.

"Tidak. Sebaliknya maafkan aku karena membuatmu terkejut. Aku... pasti sudah gila" tawanya di paksakan

"Benar juga kita berdua laki-laki, akan aneh kalau kita bersama. Orang akan mengucilkan kita. Ah tidak tidak kau tak perlu khawatir aku akan menghilang dari pandanganmu jika kamu mau. Aku tidak akan mengganggumu lagi Jisung-ah" setiap nafas yg berhembus, setiap kata yg terucap dan setiap waktu yg bergulir semuanya menyakitkan.

Aku ingin lari

Dahi Jisung mengkerut menatap tajam pada Renjun

"Nah.. kalau begitu aku pulang duluan. Selamat tinggal"

🕑🕑🕑

Kelas di adakan seperti biasa setelah libur cuacanya sedikit lebih hangat karena hampir mendekati musim semi namun Renjun masih mengenakan mantel tebal untuk membungkus tubuh mungilnya.

Renjun tertidur selama jam pelajaran karena merasa sangat lelah. Lingkaran matanya sangat jelas dan wajahnya kusam. Terlihat seperti orang sakit.

"Renjun apa kamu baik-baik saja? Kalau sakit pergilah ke UKS!"

Mendengar itu Renjun mengangkat kepalanya dan menggeleng pelan "Tidak perlu. Aku baik-baik saja. Terimakasih perwakilan kelas"

"Baiklah jangan memaksakan diri"

"Ya"

Tak jauh pemuda yg mengenakan earphone tanpa musik mendengar percakapan itu. Ia menoleh dan menemukan Renjun tertidur di mejanya.

Sudah lebih dari sebulan ia tak berbicara dengannya. Ini adalah pertama kalinya mereka bertengkar dan tak berbicara untuk waktu yg lama.

Dari kejauhan Jisung melihat tubuh Renjun menggigil. Ia melepaskan jaket sekolahnya dan berpikir untuk beranjak sebelum sebuah jaket lain bersarang di pundak Renjun. Orang itu menatap Renjun dengan lembut dan menyisir rambutnya sangat ringan.

(END) Rasa Yang Kamu Tinggalkan || SungRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang