Kini becky sudah bangun dari koma nya, setelah dua bulan dan beraktifitas seperti biasa. ia kembali memegang perusahaan milik ayah nya, menjadi CEO di keluarga armstrong. Ibu nya juga sudah sembuh total dan sudah menerima becky sebagai anak nya, becky sangat bahagia sesuatu yg ia nantikan selama ini akhirnya menjadi kenyataan.
"Selamat siang boss". Ejek lisa
"Tidak usah menggoda ku, sialan!"becky
"Baiklah nona ceo ku".
Dia bangkit dari tempat duduk nya.
"Mau kemana?"
"Pulang".
Becky mengambil kunci mobil dan tas nya bergegas menuju rumah karna sudah siang.
"Aku pulang"teriak nya
"Kau sudah pulang nak".
"Ya bu".
Cup!
Becky mengecup pipi ibu nya.
"Lisa jenni kemarilah makan bersama, bibi sudah masak banyak".
Dengan senang hati ,dia langsung duduk manis menyantap hidangan itu.
"Bagaimana urusan kantor mu beckk, apa ada masalah?".
"Tidak ada paman, semua baik baik saja".
Makan siang selesai, dia pergi ke kamar nya,
Tidak lama dia masuk ke kamar tiba tiba..
Uhekk,uhekk,,
Dia langsung pergi ke kamar mandi untuk mengeluarkan semua isi perutnya itu.
"Ada apa dengan mu?"
"Aku tidak tau, kepala ku rasa nya pusing sekali ,perut ku mual".
"Kapan terakhir kau datang bulan?".
Becky diam sejenak dan berfikir.
"Seperti nya aku sudah telat".
Kedua sahabatnya saling menatap
Kemudian mereka tersenyum penuh arti.
"Apa?"
"Aku tau".
Lisa menyeringai.
"Sebentar kau tunggu di sini".
"Cepat sekarang kau pergi ke kamar mandi".
"Ya".
Di luar mereka menunggu sambil mondar mandir tak tenang menunggu becky keluar.
"Bagaimana hasil nya?"
"...."
"Coba sini aku lihat".
Mereka terdiam tapi kemudian mereka tersenyum manis.
"Yess kita bakal punya ponakan, dan aku akan menjadi aunty". Girang jenni
"Ini anak freen kan?"
Plak!
Pertanyaan macam apa itu, becky kesal mendengar nya.
"Memang nya kau pikir aku pernah melakukan itu dengan orang lain".
Mereka menyengir bodoh, menyebal kan bukan?
"Berarti freen harus tau tentang ini".
"Bagaimana cara memberitahu nya, kau tau aku sudah tidak mempunyai nomor ponsel nya, ponsel ku rusak waktu kecelakaan itu".
Hening dan mencoba berfikir.
"Aku tau".
"Apa?"
"Kita akan kembali ke thailand besok, bagaimana?"
