"Aaaaaa!"
"Jangan keras keras anjir, ntar ada orang lewat gue yang di gepukin!"
Xabiru mendelik dengan mata menyorot tajam ke arah gadis yang tidak dia kenali, entah datang nya dari mana dia tiba tiba di seret oleh segerombolan orang untuk membantu menggotong nya ke pinggiran jalan.
Terlihat luka menganga yang memerah di lutut nya menjadi tanda jika gadis itu baru saja terjatuh dan menggores aspal.
"Kamu pelan pelan dong kalo pegang, kan perih," jawab nya sambil meringis kecil menahan sakit.
Xabiru berdecak dan membuang kapas di tangan nya ke samping, pemuda itu hampir saja beranjak dari posisi nya yang berjongkok di hadapan Mauren.
"Eh, mau kemana?" lengan Mauren sontak menahan tangan Biru agar tidak pergi begitu saja.
"Gue males, lo teriak mulu kayak kambing mau lahiran!" sungut nya dengan berkacak pinggang.
Gadis bernama Mauren itu seketika memasang wajah penuh tanya.
"Kamu pernah bantuin kambing lahiran?" ujar nya bertanya spontan.
Lagi lagi Xabiru mendesah panjang, sejak tadi banyak sekali pekara yang ditanyakan gadis itu. Hingga membuat dirinya begitu muak.
"Ya enggak lah gobl*k, jauh banget sih lo mikir nya?" ketus Biru sambil menghela nafas kasar.
"Ya kirain, kan kata kamu kalo kambing mau lahiran teriak teriak kayak aku," sahut nya sangat polos.
Mendengar celotehan tak berguna itu, Xabiru di buat mengurut pelipis nya karna pening.
"Bukan kambing yang kayak lo, tapi elo yang kayak kambing!" sarkas nya menekan kalimat akhir.
Deg!
Mauren pun sontak memegangi dada nya, gadis itu tertohok dengan ucapan Biru yang malah mengejek nya. Kelemahan hati seorang Mauren seakan tersentil begitu saja.
"Kenapa kamu ngatain aku? jahat banget," dumel nya menatap jengah ke arah Biru.
"Ck, udah ya? gue mau balik! Lagian, kenapa gue yang mesti tanggung jawab dan ngobatin lo sih? Orang orang tadi kemana semua anjir?" tukas nya merasa di bodohi.
"Ya pergi lah, orang tadi emang kamu yang nyerempet motor aku! Ya tanggung jawab dong!" Mauren menghardik Biru dengan nada yang tinggi.
Xabiru menunjuk dirinya sendiri, pemuda itu sontak mengangkat satu alisnya menatap Mauren penuh pertanyaan.
"Gue?"
Mauren mengangguk, "Kamu gak sadar ya kalo udah senggol spion aku tadi? terus aku jadi jatuh kan, nih akibat nya!" jelas nya.
Biru menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, dia masih bertanya tanya apakah yang dikatakan gadis ini memang benar?
"Tapi gue gak merasa seng--"
"Aaawwssshhh..perih!" ucapan Xabiru di potong oleh Mauren yang menjerit tiba tiba. Gerakan refleks, membuat Biru bergegas maju akan melihat luka itu. Namun, saat langkah nya hendak kembali Xabiru tak sengaja menginjak tali sepatu nya sendiri, membuat nya jadi terjerembab ke depan dengan tubuh yang pas menubruk Mauren.
Jeduak!
Brukk!
Xabiru tak sengaja menindih tubuh Mauren yang ikut terjatuh, mereka ada di posisi yang begitu int*m saat ini.
"Woy! Kalian mesum ya?!" pekikan satu warga yang menyaksikan hal itu membuat Xabiru jadi panik. Pemuda itu bersusah payah untuk berdiri dan membenarkan posisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
X A B I R U ✔️
Teen FictionXabiru Hernandez, pemuda dengan sejuta masalah yang menerpa, terpaksa harus menikahi gadis seumuran nya yang begitu polos. Insiden tak terduga memaksa mereka harus melakukan pernikahan secepat mungkin. Dari sana lah, segala huru hara kehidupan Biru...