pertemuan

200 32 12
                                    

HAPPY READING



Aileen bangun sekitar jam 04.20 ia melaksanakan tugasnya sebagai seorang muslim, sembari membersihkan diri dan menyiapkan barang yang akan ia bawa kesekolah.

Aileen bersiap siap untuk berangkat ke sekolah  ia memang sudah biasa berangkat lebih awal karna ayahnya tidak suka Jika ia berangkat terlalu siang, ayahnya ini sangat disiplin.

Aileen menuruni tangga rumah dan berjalan kearah dapur untuk sarapan, disana sudah ayahnya sudah duduk di meja makan dengan sang ibu tinggal Aileen saja yang baru datang.

" pagi yah , Bun" sapanya tersenyum kearah orang tuanya

" pagi juga sayang " balasnya sang ibu

Aileen duduk di depan ibunya sedangkan ayahnya duduk di kursi yang sudah menjadi tempat yang biasanya ayahnya itu duduki.

" Aileen " panggil sang ayah

" iya yah kenapa?" jawabnya menatap wajah datar sang ayah

" nanti malam ayah akan kenalkan kamu dengan anak teman ayah" jawabanya

" yah, bukanya ayah memberi aku waktu 1 Minggu untuk memperbaiki nilai ku, terus kenapa aku harus dikenalkan dengan anak teman ayah" tanya nya bingung, kenapa ayahnya ini bukankah ia memberikan waktu untuk ku memperbaiki nilai ku tapi kenapa sekarang malah aku dikenalkan dengan anak teman ayahnya

" sudahlah aileen kamu bisa tidak, sekali saja tidak protes jika ayah bicara" jawabnya tegas

" tapi ayah bukan kah ayah sendiri yang bilang akan memberi ku waktu, kenapa malah aku harus di kenalkan, jika aku dikenalkan pasti aku akan di suruh menikah dengan anak teman ayah" jawabanya kesal hanya karna nilai turun saja ayah sampai seperti ini, tidak habis pikir menurutnya

" Aileen Adelina Abraham" sentaknya dengan mengebrak meja makan

" apa!!! yah aku sudah menuruti semua keinginan ayah, apalagi yang kurang dan sekarang ayah ingin aku menikah dengan orang yang tidak aku kenali " jawabanya berani ia sudah muak jika terus di atur ia masi bisa terima jika diatur tentang sekolah cita cita tapi jika sudah jodoh ia tak bisa lagi menuruti keinginan gila ayahnya

" AILEEN!! berani sekali kamu berbicara seperti itu" bentaknya tak kalah keras

" mass sudahlah ini Masi pagi kenapa kalian ini bertengkar" lerai sang istri sambil mengelus pundak suaminya agar emosinya turun

" ajarkan anak mu ini sopan santun Mira" jawabnya tegas

" ayah, kenapa selalu seperti itu dengan ku aku sudah menuruti semua keinginan ayah, tapi untuk kali ini aku engga akan mau lagi yah" jawabnya tak terbantah

" ayah tidak membutuhkan penolakan dari kamu Aileen mau tidak mau harus mau, suka tidak suka harus suka Aileen" jawabnya dengan wajah marah

Abraham berjalan meninggalkan meja makan dan  keluar dari rumah, Aileen lari ke pelukan ibunya ia menangis

" bu-nd-a" panggilnya sesegukan

" sssuuut anak bunda tidak boleh menangis " ucapnya menenangkan putrinya

" a-yah jahat bunda" adunya

Sean Gavaendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang