1st Project

3.8K 82 6
                                    

DEMI APAPUN, ini enak banget!

Seketika kenikmatan menjalar ke seluruh tubuh gue waktu lubang pantat gue dijilat-jilat dan dipermainkan oleh lidah Ko David.

Di atas ranjang berseprai merah ini, sejak tadi kami terus bergumul. Setelah batang kontol uncut Ko David gue lumat habis, sekarang giliran bool gue yang jadi santapannya.

Dari pandangan gue yang terlihat hanya otot bahu Ko David dan juga rambut cepaknya. Gue bergelinjang hebat akibat permainan nakal lidah Ko David.

Secara refleks, sesekali gue mendesis, menahan lisan ini agar tidak terlalu meracau. Tangan kanan gue auto ngejambak rambut cepak Ko David, meremas kepala Ko David sebisanya sambil mengarahkannya ke titik-titik yang gue mau.

"Ssshhh, koooh ... Aaahhh! Ssshhh!!! Aaahhh!!!" Suara gue yang berusaha gue tahan dengan mengulum bibir rapat-rapat.

"Teriak aja, kalo kamu keenakan." Jeda Ko David sambil melemparkan tatapan sexy ke mata gue. Lantas lidahnya makin liar keluar masuk lubang bool, menjilati bibir bool, dan menyapu-nyapu pangkal paha gue. Kampret! Gue bisa mati dalam kenikmatan kalo begini caranya.

Sampai akhirnya, Ko David menghentikan rimmingannya, dan kini giliran bibir gue yang dilumatnya abis-abisan. Lidah kami pun beradu satu sama lain, sambil mengatur posisi yang tepat untuk memulai pengentotan.

Di tengah-tengah sesi ciuman panas itu, gue bisa merasakan jemari Ko David dengan isengnya menusuk-nusuk liang kenikmatan gue. Kerasa banget sakit, aneh, tapi enak. Mulut gue rasanya mau teriak tapi ketahan lumatan lidah Ko David.

"Koko masukin sekarang, ya ..." Pinta Ko David dengan suara bergetar.

"Mmmph.... Mmmpppphhh... Mmmppphhh..." Hanya itu respon yang bisa gue kasih. Gue sangat excited bisa merasakan kontol Pria Chindo yang sangat sexy ini.

Satu ... Dua ... Tiga ...

KRIIIIIIIIIIING!!! KRIIIIIIIIIIIING!!! KRIIIIIIIIING!!!

"Ndreee! Bangun udah jam 5!!! Alarm kamu udah bunyi-bunyi terus itu dari jam setengah 4!!!" Suara alarm featuring suara Nyokap ampuh nyetop mimpi erotis gue dengan Ko David.

Gue pun terbangun dengan kesal. Kentang bangeeettt!

Tapi kok, bisa-bisanya gue mimpi ena-ena sama Ko David? Jujurly, secara fisik Ko David emang sedep banget dipandang sih. Tipikal koko chindo idaman boti-boti yang merana.

Finally, gue bekerja di GAY-A Living. Setelah beberapa hari lalu gue dikontak via telepon dan sempat nego gaji langsung sama Ko David. Sejujurnya gue gak terlalu fokus karena terlalu fokus memandangi wajah tampan dan tubuh sexy Koko.

Tapi yang jelas, hari ini adalah hari pertama gue akan bekerja di GAYA Living. Dengan semangat membara, gue pun menerjang kesibukan para pencari nafkah di KRL dari Stasiun Bekasi ke Stasiun Tanah Abang, sampai turun di Stasiun Rawa Buntu. Kali ini perjalanan gue memakan waktu tiga jam. Tiga. Jam. Gila.

Gue sampai di GAYA Living sekitar pukul setengah sepuluh. Ya, enggak telat sih, secara di sini jam kerja fleksibel. Misal lo datengnya jam 12 malem sekalipun, ya fair aja lo bisa pulang jam 9 pagi. Tapi siapa juga yang mau kayak begitu? Kecuali kerjanya sambil bugil bareng dan dipangku Ko David. Shit, gue cabul!

"Eeeh, Mas Andre! Selamet bergabung yak!" Sapa Pendi di pintu masuk, sambil menonjoki trisep gue yang emang keliatan kokoh hasil rutin workout di rumah.

"Hehe ... Mohon bantuannya ya!" Balas gue sambil nyengir.

Btw, saat itu Pendi lagi lap-lap kaca jendela. Tubuhnya yang kurus berotot terbalut kaos oblong putih yang agak basah karena keringat, jadinya ngasih lihat ceplakan dada dan pentilnya yang tampak menggemaskan.

CATATAN SI BOTTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang