Seperti yang di katakan, pembuatan mesin waktu sudah mencapai 87%. Sekarang yang perlu di lakukan hanya melakukan pengujian. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencari lokasi yang paling mungkin menjadi tempat bug dalam ruang dan waktu. Dalam pencarian ini tentu saja tidak lah mudah, akan tetapi semuanya sudah di persiapkan dengan matang dan terencana. Untuk mencari celah ruang dan waktu, Wilson serta para ilmuan telah menciptakan alat yang dapat mendeteksi keberadaan celah tersebut melalui tekanan yang akan dikirimkan oleh bug ruang. Dan ketika alat berhasil mendeteksi celahnya, maka benda tersebut akan mengeluarkan bunyi berdengung.
Ukuran alat ini sendiri tidak main-main besarnya dan bentuknya cukup mirip dengan pemancar pembangkit tenaga listrik. Di setiap ujungnya memiliki antena yang berbentuk seperti pengeras suara, dan benda itu akan bergerak memutar untuk mencari gelombang bug dari celah ruang dan waktu.
Ada sekitar lima pemancar seperti ini yang tersebar di setiap pinggiran kota. Alat ini jugalah yang sebelumnya digunakan oleh para ilmuan untuk meneliti bahwa ruang dan waktu itu memang benar adanya. Ketika ada sedikit saja gelombang tekanan dari celah ruang dan waktu, maka alat tersebut akan mengeluarkan bunyi berdengung.
Wilson kini tengah berdiri di depan monitor yang menampilkan grafik dari gelombang yang di tangkap oleh alat pemancar. Saat ini masih belum ada tanda-tanda apapun, tapi sedikitpun tidak ada keraguan dalam tatapan mata pria itu. Dia sangat yakin bahwa kali ini pasti akan berhasil. Apapun yang terjadi, dia harus berhasil menyelesaikan ini dan kembali ke masa lalu, karena dia tidak tahu apakah akan masih ada kesempatan untuk dia menyelesaikan ini lain kali. Wilson tahu dengan jelas, tubuhnya mulai melemah seiring berjalannya waktu. Dan dia pun tahu dengan jelas, mungkin dalam beberapa bulan atau bahkan dalam beberapa minggu lagi tubuhnya akan benar-benar runtuh dan dia akan mati.
Karena itu, kali ini ... kali ini dia benar-benar berharap semuanya akan berjalan sesuai harapannya. Dia tidak ingin lagi menanggung penderitaan dari penyesalan ini lebih lama lagi. Usaha yang dia lakukan sejak ratusan tahun lalu, Wilson tidak akan membiarkan semuanya berakhir dengan kesia-siaan. Intinya, kali ini dia pasti akan berhasil.
Wilson mengalihkan pandangannya kesamping ketika merasakan tepukan di bahu nya, ternyata itu Regi.
“Kita sudah bekerja keras selama puluhan tahun untuk hal ini, jadi tidak perlu khawatir, kita pasti akan berhasil.”
Menanggapi perkataan Regi, Wilson hanya tersenyum tipis. “Yeah ... aku harap ini memang berhasil.”
“Nah, mari kita lupakan ini dulu. Ayo minum segelas kopi panas!”
Setelah menimang beberapa saat, Wilson akhirnya mengangguk setuju. Toh tidak ada gunanya menunggu di sini, karena saat terjadi sesuatu alarm akan berbunyi dan ilmuan lain akan menghubungi mereka. Jadi, mereka berdua kemudian pergi dari tempat itu dan mencari kedai kopi yang tidak jauh dari pusat kontrol.
Berkendara selama 10 menit, mereka sampai di kedai kopi kecil di pinggir jalan. Dari luar sudah tercium aroma khas kopi. Wilson melangkah lebih dulu ke dalam kedai tanpa menunggu Regi yang tengah memarkirkan kendaraan nya. Mungkin karena cukup larut malam, jadi tidak begitu banyak orang yang datang ke tempat ini, hanya ada beberapa orang saja yang duduk santai dengan segelas kopi.
“Kenapa hanya berdiri disini? Ayo pesan dan duduk.” Mungkin karena terlalu mengamati setiap sudut kedai kopi, Wilson tidak menyadari kehadiran Regi di belakangnya, dan baru tersadar ketika pria itu menepuk punggungnya.
Wilson mengangguk dan mengikuti Regi menuju tempat duduk yang kosong. Kemudian mulai memesan kopi yang mereka inginkan.
“Hey, apa yang kau pikirkan?” Melihat Wilson yang sejak tadi diam saja dan menyeruput kopi nya dengan tenang tanpa bersuara, Regi akhirnya mencoba bertanya dengan santai.
“Regi ...” Wilson memanggil pria di depannya dengan suara pelan yang sarat akan keputusasaan dan rasa frustasi. Regi yang mendengar nya sedikit tertegun, sebab ini pertama kalinya dia melihat sosok Wilson yang terlihat sedikit rapuh.
“... Jika kau diberi kesempatan untuk kembali ke masa lalu untuk memperbaiki kesalahan mu, apa kau akan mengambil kesempatan itu? Bahkan meskipun nyawamu sebagai taruhan?”
Belum cukup dengan keterkejutan akibat penampilan Wilson, Regi sekali lagi di kejutkan dengan pertanyaan yang dilontarkan pria itu. Untuk sementara, Regi tidak tahu harus menjawab apa. Dan setelah memikirkan nya beberapa saat, dia akhirnya menjawab dengan tenang dengan sedikit candaan. “Yeah, tentu saja. Jika kesalahan dimasa lalu terus menghantui, siapa yang akan bisa hidup dengan tenang. Bahkan meski nyawa sebagai taruhan, aku akan tetap kembali ke masa lalu.”
Wilson yang sejak awal selalu menatap keluar jendela, ke arah tower pemancar dari pusat kontrol akhirnya menunjukan sedikit senyuman setelah memasang wajah kusam sejak tadi. “Begitu ya ...”
Regi menyeruput kopi nya dengan sedikit menunduk, tapi dengan mata yang terus tertuju pada Wilson. Dia tidak tahu mengapa, tapi setelah mendengar jawaban darinya, Wilson seolah-olah terlihat lega. Entah itu hanya ilusi saja atau bukan, tapi Regi merasa sedikit lega juga. Sepertinya suasana hati pria itu sudah membaik pikirnya.
Mereka minum kopi dengan tenang di selingi beberapa perbincangan ringan yang sesekali membuat mereka terkekeh kecil. Ketenang sesaat yang ingin mereka nikmati sebelum kembali berkutat dengan proyek yang mampu membuat kepala ingin meledek.
Di gelapnya malam, awan hitam sedikit demi sedikit mulai berkumpul di langit. Beberapa kilat mulai terlihat menyambar di sertai dengan gemuruh.
“Sepertinya hujan akan turun.” Regi menghela nafas ringan setelah menyeruput kopi nya.
Wilson di seberang nya menyipitkan matanya menatap keluar jendela, mencoba menajamkan penglihatan nya. Sedetik kemudian dia bergegas berdiri, berjalan dengan cepat ke meja kasir dan membayar tagihan mereka.
Regi yang melihat semua tindakan temannya tersentak kaget. “Apa yang terjadi?!” serunya.
Wilson memberi kode kepada pria itu untuk berdiri dan pergi ke luar, dan Regi pun mengikutinya.
“Hey, bro! Apa yang terjadi?” Regi mencoba bertanya sekali lagi ketika mereka sudah ada di luar kedai kopi.
“Ada yang aneh dengan awan dan juga petir ini. Kita harus bergegas kembali.” Dan sedetik setelah Wilson menyelesaikan kalimatnya, alarm dari menara kontrol berbunyi dan memancarkan lampu merah di puncaknya. Bersinar dengan terang dan dengan gema suara yang berbunyi dengan gelisah.
“Sial!” Regi mengumpat dan mereka langsung masuk ke dalam mobil, menyalakan mesin lalu bergegas ke pusat kontrol dengan kecepatan tinggi.
Pandangan Wilson benar-benar sangat fokus menatap puncak dari pusat kontrol yang terus memancarkan sinyal lampu berwarna merah. Dalam kegelapan jalan, cahaya dari petir menyinari wajah Wilson yang terlihat sangat tenang, tapi jauh di kedalaman matanya ada emosi yang tidak di ketahui tengah mengamuk.
Setelah memarkirkan kendaraan, mereka bergegas masuk dengan jantung yang berdegup kencang. Ini adalah saat-saat yang telah mereka tunggu selama ratusan tahun, dan akhirnya sekarang mereka akan mengetahui hasil dari kerja keras mereka selama ini. Apakah ini akan berhasil atau tidak?
__________
____
TBC.Jan lupa Vote dan komen ya pren😸
KAMU SEDANG MEMBACA
Redemption
AcciónDia hanya ingin kembali ke masa lalu dan memperbaiki semuanya. Dia hanya ingin kesempatan. Bahkan meski harus mengorbankan hidupnya, dia akan melakukannya. Karena yang dia inginkan hanyalah penebusan dari kesalahannya. _________ No bacot! Mau baca...