My Beloved Boxer {TREASURE SHIP}

The First, Hoonsuk. [1]

Happy Reading !!

disclaimer ; dirty word, boypussy, hardcore, 1821

Be wise in reading!! Thank you for being wise in reading.

.

.

.

.

.

Sunday, June 5.

Ersa bangun terlalu cepat hari ini, ersa bangun dari tidurnya jam 5.32. Sedangkan, sekolahnya masuk jam 9 kurang 15. Karena tak bisa kembali tidur dan bermimpi, ia mandi dan memakai baju seragam SMA nya. Dan setelah memakai baju seragam SMA nya, dia berpikir ingin membangunkan kedua adiknya, Yersa dan Aynan.

"Yaampun, dingin banget aku rasa aku sebntar lagi akan beku. Yasudah lah, aku bangunkan Yersa dan Aynan terlebih dahulu" ucap Ersa kemudian berjalan menuju kamar kedua adik kecilnya itu

05.50 pagi

"Aduh, mengapa mereka mengunci pintu kamar mereka! Bagaimana cara supaya aku bisa membuka pintu ini jikalau seperti ini" Lalu Ersa berpikir sejenak dan ia malah mendapatkan ide yang gila, Benar-benar gila.
"Sepertinya aku memang harus mendobrak pintu ini agar bisa membangunkan Yersa dan Aynan, baiklah, semoga setelah aku mendobrak pintu ini mama dan papa tak akan mengomeli ku" gumam Ersa berpikir dan langsung melakukan aksi mendobrak

Dubbrakk!!

"Hah!!, Kakakk!!/Kaa ersaa!!!" ucap Yersa dan Aynan bersamaan karena mendengar suara dobrakan pintu

"Hehe, lagipula kalian sendiri yang mengunci pintunya, ka ersa tak bisa membangunkan kalian jika seperti itu!! Yasudah, cepat mandi dan memakai baju kalian" Suruh Ersa kepada kedua adiknya

"Iyaa ka ersaaaaa" balas yersa, aynan tak menjawab dan langsung mandi. Ersa tak memberi reaksi apapun, karena aynan jikalau baru saja bangun tidur memang seperti itu.

Yersa dan Aynan melepas baju serta pakaian yg masih menempel di badannya, saat yersa baru saja melepas bajunya, aynan sudah keluar kamar mandi dengan keadaan badan yang basah, artinya ia'tlah selesai mandi.

"Baju seragam nya tadi ka ersa taruh dikamar mama sama papa, cari saja di lemari yang warna hitam. Baru saja tadi ka ersa setrika" ucap Ersa agak keras supaya terdengar oleh kedua adiknya

"Iyaa kaa" Lagi dan lagi hanya Yersa yang menjawab, namun alasan Aynan tak menjawab, karena ia tak mendengar apa-apa, sama sekali tak terdengar satu katapun dari mulut sang kakak

"Aynan masih sakit? Jikalau masih sakit, dirumah saja dahulu dik" tanya Ersa pada Aynan dengan muka yang cemas, karena 4 hari yang lalu Aynan demam tinggi

"Tidak kaa, Aynan sehat-sehat saja. Ka ersa tidak perlu khawatir, Aynan akan jaga diri kok. Nanti jikalau Aynan sakit lagi, bisa minta pak Fabian telponkan ka ersa minta jemput. Hehe, Aynan tidak merepotkan ka ersa kan?" jawab Aynan lalu bertanya kembali pada Ersa

"Tentu saja tidak, justru ka ersa akan segera menjemput Aynan. Ka ersa khawatir lho, takut nya nanti Aynan kenapa-napa" jawab Ersa pada Aynan yang digabungkan dengan senyuman manisnya dan anggukan kepala