BAB : Sex Morning

3.5K 119 7
                                    


"Kau menolakku? Kau tidak menginginkannya, Palm?"

Palm meneguk ludahnya. Ia memejamkan matanya menahan hasrat yang bergejolak.

Didepannya kini lelaki manis itu mengusap-usap dada bidangnya dengan sensual. Juga dengan gigitan sensual di bibir merah merekah itu.

"Anda ingin melakukannya?"

Nueng mengangguk tanpa ragu. Kapan lagi kesempatan akan datang seperti ini. Karena ketika dirumah mereka tidak bisa berduaan, apalagi bercinta seperti ini.

"Tentu saja." Nueng sedikit berjinjit dan mencium leher laki-laki itu untuk menggodanya, "Aku menginginkan mu, Palm."

Jemari cantik nan lentik itu perlahan masuk kedalam bathrobe milik Palm. Bergerak didalam sana menyusuri dada bidangnya, mengusap dengan penuh kasih dan bergerak hingga turun kebawah.

Nueng mengambil kembali tangannya. Ia menurunkan bathrobe yang dikenakannya dengan perlahan, menampilkan bahu putih mulus itu kepada Palm.

Melihat pemandangan yang begitu menggoda didepannya membuat Palm kesusahan untuk menahan nafasnya.

Melihat Palm yang sepertinya terpancing membuat Nueng tersenyum. Ia mendorong tubuh Palm hingga laki-laki itu terjatuh di ranjang yang ada di belakangnya.

Nueng merangkak naik ke atas tubuh kekar itu hingga berada tepat di tengah tubuh Palm.

Ia merunduk, lalu mencium Palm dengan ganas.

Palm yang diserang seperti itu langsung membalas ciuman itu tak kalah hebat. Palm menarik tengkuk Nueng untuk memperdalam ciuman basah itu.

Nueng menurunkan ciumannya dan beralih pada leher Palm. Leher bagian dalam adalah area sensitif laki-laki itu, Nueng menciumnya dan menghisapnya dengan lihai membuat Palm menggeram.

"Tuan..." tangan Palm menahan lelaki manis yang sedang sibuk mencumbunya itu.

"Apa?" Nueng bangkit dari posisinya. Ia menarik tali bathrobe itu dan langsung membuangnya ke lantai.

Nueng duduk tepat diatas kejantanan Palm. Ia menggoyangkan pantatnya menggesek kedua barang pusaka itu, kepalanya mengadah keatas sembari terpejam menikmati gesekan-gesekan yang ia ciptakan sendiri.

"Emhh..."

Palm yang terpancing birahi langsung bangkit dari tidurnya. Membalik posisi hingga ia yang ada diatas Nueng, mengungkung lelaki manis itu yang ada dibawahnya.

Tanpa berlama-lama lagi Palm langsung melepaskan kain yang menempel di tubuhnya hingga bugil. Sekarang keduanya sama-sama naked tanpa tertutup apapun lagi.

"Aku adalah milikmu Palm." Nueng tersenyum.

Palm menatap lelaki itu dengan nafsu. Langsung menciumnya dengan panas dan tangannya tak tinggal diam. Tangannya menjelajah di kulit putih yang halus dan lembut itu. Mengusapnya penuh cinta.

"Nghhh...Palmhh..." Nueng meremas rambut hitam legam itu kala lidah Palm bermain di dadanya.

Palm menghisap tonjolan merah muda itu dan memilinnya dengan sebelah tangannya. Ia menghisapnya kuat dengan lidahnya yang hangat, meliuk-liukkan lidahnya menari diatas puting kecil itu.

Nueng menekan kepala Palm untuk menghisap putingnya lebih dalam. Jilatan dan hisapan Palm di dadanya itu membuat miliknya berkedut-kedut.

"Puaskan aku," pinta Nueng ketika Palm berada tepat didepan penisnya.

Palm memegang batang penis yang sudah berdiri itu dan langsung menghisapnya. Lidah Palm bermain di pucuk kepala Nueng yang berbentuk seperti jamur, bermain-main di lubang kencing itu dan kembali menghisapnya dengan kuat.

Boss And Bodyguard [PondPhuwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang