BAB : Mabuk

2K 105 5
                                    


Seorang gadis dengan gaun selutut itu celingukan mencari seseorang yang telah ia tunggu.

Setelah sang dosen keluar dari ruang kelas, ia bergegas menyelonong masuk kedalam tanpa perduli dengan reaksi orang-orang.

Senyumnya merekah ketika melihat sang pujaan hati yang sedang berberes-beres di bangku nya.

"Kelas mu sudah selesai, Palm?"

"Sudah." Palm merapikan semua bukunya lalu menghadap kearah sang kekasih.

"Baiklah mari kita mencari sesuatu untuk dimakan! Aku menginginkan sesuatu yang manis sekarang." Ujar Maggie dengan mata berbinar.

"Baiklah kita akan mendapatkan nya untuk makan siang."

Setelah selesai, Palm pergi beriringan bersama dengan Maggie. Tak lupa dengan rangkulan erat pada lengannya layaknya kekasih pada umumnya.

Keduanya tampak sangat bahagia dan serasi. Siapapun yang melihatnya pasti akan berkata seperti itu.

Bahkan Kate juga.

Kate akui bahwa ia sedikit iri dengan hubungan Maggie dan Palm yang terlihat sangat bahagia, kedua insan itu tampak saling mencintai satu sama lain.

Berbeda dengan dirinya dan Nueng.

Kate iri sekali rasanya. Namun ia juga tidak berdaya untuk melakukan hal lebih.

"Apakah aku terlihat cantik hari ini?"

"Kamu selalu cantik setiap harinya, sayang."

"Ugghhh." Nueng hampir muntah rasanya mendengar panggilan sayang Palm pada Maggie yang menurutnya sangat menggelikan. Bahkan Nueng hampir berlari ke toilet dan memuntahkan isi perutnya karena itu.

"Dasar tidak tahu malu, bermesra-mesraan ditempat umum seperti itu sepertinya urat malu mereka sudah putus."

Dengan perasaan dongkol Nueng bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan kelas.

Kate yang melihatnya tidak tinggal diam, ia juga mengikuti Nueng agar tidak tertinggal dibelakang.

"Nueng tunggu aku!"

"Cepatlah, aku lapar."

.
.
.
.
.

"Untuk menu makan malam nanti kamu mau makan apa Nueng? Aku akan memasaknya untukmu." Kate berantusias untuk memasak makan malam untuk Nueng.

"Ck ini masih sore." Nueng berbalik menatap Kate, kakinya hampir menginjak anak tangga namun tidak jadi karena gadis itu mengekorinya dengan manja.

"Tidak apa-apa, aku akan mencoba untuk memasak sesuatu untukmu."

"Terserah padamu... sudahlah jangan menggangguku, aku baru tiba dan ingin berisitirahat Kate. Pengertianlah sedikit." Nueng mengabaikan Kate dan berlalu menuju keatas.

Kini tersisalah Kate seorang diri.

Gadis itu tersenyum tipis dan mencoba untuk memasang senyum lebar, "Tidak apa, aku harus memasak sesuatu untuk Nueng pasti dia akan suka."

Kate segera naik ke kamarnya, membersihkan diri secepat mungkin dan melapisi tubuhnya dengan balutan gaun feminim.

Ia memandang pantulan dirinya dicermin dengan senyum manis, "Semangat Kate! Kamu pasti bisa mendapatkan hatinya!"

.
.
.
.
.

Malam tiba

Nueng turun kebawah dengan piyama hitam legam melekat ditubuhnya. Ia menatap semua makanan yang tersaji dimeja makan dengan alis bertaut.

Boss And Bodyguard [PondPhuwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang