Pemandangan pertama kali yang Mitha lihat adalah ruangan yang kosong bak tak ada kehidupan sama sekali. Ini bukanlah pertama kalinya bagi Mitha, orang tua yang selalu sibuk dengan pekerjaan dan kehidupan masing-masing membuat mereka melupakan Mitha
Menghela nafas sejenak kemudian ia berjalan kearah dapur untuk membuat makanannya sendiri, ia memang memiliki 1 pembantu di rumahnya namun hanya setengah hari, datang pagi lalu pulang saat pekerjaannya telah selesai.
"Gini banget hidup gue yak, miris" ujarnya sambil mengambil bahan masakan yang akan di masaknya
Karena sering ditinggal, mau tidak mau Mitha harus belajar memasak demi perutnya. Mitha bisa saja membeli makanan diluar tapi Mitha lebih memilih belajar memasak saja
kali ini ia akan memasak seblak, sudah lama ia tak memakan makanan pedas itu
"Cabenya banyakin aja kali yah? sekali kali gapapa lah" monolognya sambil menuangkan cabe kedalam Chopper
Tidak butuh waktu yang lama untuk memasak 1 porsi seblak versi Mitha, Mitha pun melahap seblak tersebut dengan hikmat tanpa ada gangguan sama sekali
"Gila! Ternyata lebih enak cabenya banyak bjirr, ga sia-sia gue banyakin cabenya" ujarnya
Setelah memakan 1 mangkok penuh seblak, Mitha pun merasa kenyang dan memutuskan untuk ke rooftop rumahnya sambil menikmati suasana di sore hari
Walaupun tak seindah senja yang ada di pantai dan udara tak se sejuk pedesaan tapi Mitha tetap menikmati ciptaan tuhan ini
"Pengen punya sodara ajg gue, sepi banget nih idup" monolognya
"Gue juga pengen punya adek, punya Abang tapi gue anak pertama gimana dong" melasnya
sambil melihat pemandangan didepannya Mitha tiba tiba memikirkan sesuatu
"Dia punya pacar ga sih?"
}{ }{ }{
Pagi ini Reza bersiap siap untuk berangkat kesekolah, namun sebelum itu ia mengecek handphone nya lalu melihat apakah ada chat dari orang yang ia dambakan atau tidak, rupanya pagi ini tidak ada notif dari seseorang itu
"Yah ga di chat, gue chat duluan kali ya?" ujar Reza dalam hati
Kemudian ia pun mengetik pesan singkat yang ditujukan kepada orang yang beberapa hari ini dekat dengannya
Lalu ia pun mengambil kunci motor di atas nakas dan berjalan keluar dari kamarnya
"Ca, sarapan dulu yuk" Ujar Dela ibu Reza
"Bungkusin ada deh bu, biar aku makan disekolah aja" ujar Reza sambil mengambil sepatunya
kemudian Dela mengambil kotak makan dilemari dan menyiapkan bekal untuk sang anak
"Oh iya bu, Reva mana kok ga keliatan?" tanya Reza pada ibunya
"Reva udah berangkat bang, kamu kelamaan keluar kamarnya jadi Reva berangkat bareng temennya" jawab Dela
"Yaudah kalau gitu eja berangkat yah Bu" ujarnya menyalimi Dela lalu berangkat menuju sekolahnya
Disisi lain Mitha sedang berada di lapangan sekolahnya untuk memantau anak OSIS yang sedang berjaga di depan gerbang sekolah
Ting!
Suara notifikasi dari handphone nya membuat Mitha meraih benda pipih itu dari sakunya
Melihat notif yang ia dapatkan membuatnya senyum senyum sendiri. Marwa, salah satu temannya di OSIS melihat Mitha seperti itu mengangkat sebelah alisnya. "Lo ga kesurupan kan habis liat ponsel?"
Mitha melirik sejenak lalu memutar bola matanya, "Iman gue kuat kali, gue tuh lagi seneng aja"
"Hati hati loh mbak nanti ga sesuai harapan senengnya"
"bodo amat"
Marwa hanya geleng geleng kepala mendengarnya
Mitha menghiraukan notif tersebut lalu kembali fokus kepada junior nya yang sedang bertugas di gerbang
Hari Senin ini banyak sekali siswa yang melanggar, dari sepatu yang berwarna warni, tidak memakai dasi dan lain sebagainya
Akhirnya Mitha dan temannya turun tangan menangani siswa bandel itu
"Eh eh stop!" Ujar Mitha sambil menahan motor seorang siswa seangkatannya
"Dasi! dasi lo mana?" tanya Mitha garang
"Di tas gue, gue ga tau pake makanya ga gue pake" ujar siswa itu yang dikenal dengan nama Zacky
"Dari dulu ga tau pake dasi" sarkas Mitha
"Yakan biasanya lo yang pakein tapi sekarang kayak lupa banget sama gue" ujar Zacky malas
Mitha pun hanya cengar-cengir mendengar Zacky yang nyeloteh
"Hehe iya deh, sini dasi lo gue pasangin" ujar Mitha lalu Zacky pun mengambil dasi yang ia simpan di tasnya "Nih, pakein yang bener"
Mitha pun dengan telaten memakaikan Zacky dasi, memang mereka berdua sudah berteman sejak lama. Zacky yang pembangkang dan Mitha yang menjadi inti OSIS
Dari dulu Zacky memang tidak tau cara pasang dasi, dan tidak mau tau pasang dasi sebenarnya. "Ngapain belajar pasang dasi, orang bocil gue ada" kata Zacky waktu mereka masih menduduki bangku SMP
"Nah udah selesai, rapih kan" ujar Mitha
Zacky pun merogoh sakunya untuk mengambil sesuatu dan diberikan kepada Mitha
"Nih hadiah buat bocil gue uang udah pasangin gue dasi" ujar Zacky
Mitha melihat coklat di tangan Zacky merasa gembira dan langsung mengambil coklat itu"aaa coklat, makasi ky"
Zacky hanya tersenyum lalu masuk kedalam lingkungan sekolah
"Yaelah pagi pagi udah bucin aje lo" ujar Diana
"Yee ga bucin itu cuma sebagai seorang sahabat yang baik gue bantuin dia dan gue dapet imbalan coklat" jelas Mitha
"Seorang sahabat konon"
"Ga ada yang persahabatan antara cewek dan cowok tanpa libatin perasaan asal lo tau" celetuk marwa
"Ada! gue buktinya" ujarnya bangga
"We will see..."
.
.
.
TBC
Cal's
27 Nov 23
KAMU SEDANG MEMBACA
JUMPA
Teen Fictionpertemuan yang sudah direncanakan membuat kehidupannya berubah drastis