Lokasi: pegunungan saljuDibalik kabut tebal yang menyelimuti pegunungan salju, bahkan hampir tidak bisa dilihat sama sekali.
Terlihat seorang-.. tidak.. beberapa ninja yang terlihat masih muda, dengan lambang desa Konoha yang terpampang jelas di ikat kepala mereka.
Sekelompok anak - anak remaja berusia sekitar 12 tahun, tengah melewati kabut tebal yang menyelimuti perjalanan mereka.
Ditambah hawa dingin yang menyerang badan mereka, meskipun memakai pakaian dingin sekalipun.
Seorang anak perempuan dengan pakaian dingin berwarna serba putih, dengan lambang Akimichi dibelakang bajunya, Chocho.
Ia membuang napasnya dan mengeluh entah berapa kali, "hah.. mengapa kita yang harus mengerjakan misi ini??.. bukankah harusnya jounin yang mengurus hal se - ekstrim ini??.. aku jadi merasa lapar.." lenguhnya.
"Jika rating misi yang selama ini kita lakukan itu selalu bagus, pastinya akan dipilih oleh Nanadaime tanpa melihat perbedaan umur dan status ninjanya. Bukankah begitu??." Jawab sang raja mulut pedas, Inojin.
Shikadai, pemimpin tim mereka hanya bisa menghela napas. Ia sudah lelah memperingatkan Inojin dan Chocho agar tidak hanya mengeluh dan berkomentar saja.
Sementara disisi tim 7, Sarada sedang mengawasi keadaan sekitar, Boruto yang melamun seraya berjalan, dan Mitsuki yang mengawasi gerak - gerik Boruto sedari tadi.
Shikadai menoleh ke arah Sarada yang sedang mengawasi, dengan raut wajah yang bingung Shikadai pun ingin bertanya.
"Sarada, daritadi kulihat kau mengawasi sekitar.. apa ada sesuatu??." Tanya Shikadai bingung.
Sarada mengalihkan pandangannya ke Shikadai, "aku merasa.. seperti ada yang sedang mengawasi kita dari jauh, dan.. disepanjang jalan.. aku bingung, mengapa ada banyak sekali bekas barang - barang tak terpakai??." Jelasnya.
Shikadai yang mendengar itu langsung mengalihkan pandangannya ke-sekitar tempat mereka berjalan, "eh!? Iya!, ada banyak sekali barang - barang bekasnya.."
Inojin dan Chocho yang juga mendengar itu memperhatikan disekitar sepanjang mereka berjalan.
"Bagaimana ini??.. kita tidak bisa asal mengambil jalan, pasti ada juga yang sedang mengawasi kita." Cemas Sarada, ia berpikir keras.
Shikadai yang otaknya jenius pun muncul idenya, "ah! Aku tau, Inojin!." Panggil Shikadai tiba - tiba.
Inojin yang merasa terpanggil pun menoleh ke asal suara tersebut, "ada apa Shikadai?." Tanyanya.
"Kau bisa menggunakan choju giga mu?? Kita perlu sesuatu untuk mengawasi sekitar lewat atas!." Usul Shikadai menunjuk kearah atas.
"Aku bisa menggunakannya! Serahkan tugas itu padaku!." Jawab Inojin mengangguk, ia berhenti dan mengambil alat gambarnya.
"Ninpo:Choju giga!." Seru Inojin merapalkan jurusnya.
Tak berselang lama kemudian, muncul sebuah burung raksasa dari gambar Inojin.
Inojin segera menaikinya, dan bersiap untuk terbang.
Shikadai menoleh ke Sarada, "Sarada, kau bisa menggunakan Sharingan-mu untuk membantu Inojin mengawasi dari atas?," ucap Shikadai berhenti sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURTLESS? 《Boruto Fanfiction》
ActionSaat tengah menjalankan misi, Boruto menemukan sebuah permata berwarna biru yang indah. Dan itulah yang terakhir kali Boruto ingat, ia menghilang tanpa kabar selama seminggu lebih. teman-temannya mencarinya tanpa memberitahu Naruto, tetapi bukan hok...