****Seorang laki-laki berseragam SMA putih abu-abu dengan topi hitam di kepalanya yang memang sudah menjadi ciri khasnya, terlihat beberapa kali melayangkan bogeman kepada seorang siswa laki-laki lain. Dia Rafael Putra Baswara. Dibelakangnya juga terdapat beberapa anak lain yang juga berseragam SMA yang sama, mereka merupakan teman dari laki-laki itu.
Namun mereka hanya menonton perbuatan dari teman mereka tersebut, tanpa ada niatan memisahkan. Karena mereka sadar, bagi mereka itu sama saja cari mati. Mustahil untuk melawan seorang Rafael Putra Baswara, yang merupakan salah satu penguasa di SMA SAGARA.
"Ini balasan untuk lo yang udah berani nyentuh dia!"
Bugh!
"Ini untuk lo yang berani ngajak dia jalan!"
Bugh!
"DAN INI UNTUK LO YANG UDAH BERANI MAIN-MAIN SAMA GUE!"
BUGH!
Pukulan terakhir sangatlah kuat dan berhasil mendarat telak di wajah sang korban, sang korban yang sudah tak berdaya pun hanya bisa pasrah menerima pukulan demi pukulan.
Setelah melihat korbannya yang terkulai tak berdaya, laki-laki itu berdiri kemudian dengan kejinya menginjak keras tubuh sang korban dan bagian kerahnya dia tarik.
"Sekali lagi lo macem-macem sama gue, lo bakal gue buat lebih parah dari yang sekarang!" Ucap Rafael dingin.
Laki-laki itu berdiri membenarkan seragamnya lalu mengkode teman-temannya untuk pergi dari tempat itu.
"Cabut!" Perintahnya yang tentunya pasti akan dipatuhi oleh teman-temannya, jelas mereka masih ingin wajah mereka tetap mulus.
Rafael melangkah lebih dulu dengan teman-temannya dibelakang, matanya menyorot tajam pada setiap orang yang dia temui di koridor. Ternyata dengan menghajar Yoga diparkiran tadi tidak cukup untuk meredakan emosi di dirinya, Rafael masih memerlukan orang lain untuk dia jadikan samsak.
Bugh!
Entah kebetulan dari mana, saat itu juga seorang siswa yang berpenampilan cupu tidak sengaja menyenggolnya pelan. Rafael yang sedang dalam suasana hati tidak baik langsung tersulut emosi, dia menatap tajam siswa yang sudah berani menyenggolnya itu.
Sedangkan yang ditatap sudah bergetar menahan takut, pasti dia akan mendapat masalah besar karena sudah berani mengganggu salah satu penguasa SMA SAGARA.
Hanya Dalam waktu sepersekian detik, Rafael kini sudah menarik kerah siswa tersebut. Matanya menatap nyalang siswa itu.
"LO CARI MATI!?" Marah Rafael.
yang ditanya pun semakin bergetar ketakutan."S-sorry g-gue g-gak b-bermaksud b-buat nyenggol l-lo, g-gue tadi buru-buru, j-jadi g-gak liat" Jawab siswa itu dengan terbata-bata.
Mendengar hal itu sebuah senyuman miring tercetak di bibir Rafael. "Oh, gak liat ya?"
Seketika keringat membanjiri tubuh siswa cupu itu, ini jelas bukan pertanda baik.
BUGH!
Benar saja, tak lama sebuah pukulan langsung Rafael layangkan untuk siswa tadi, akibatnya siswa tersebut langsung terkapar di tengah koridor dengan wajah yang lebam.
"Pukulan itu gue kasih khusus buat lo, supaya lo bisa liat siapa orang yang ada didepan lo!"
"LAIN KALI MATA LO ITU GUNAIN!" Tambah cowok itu.
Bagi siswa dan siswi di SMA SAGARA, ini sudah menjadi hal yang biasa terjadi dan reaksi mereka sama saja seperti reaksi teman-teman Rafael saat cowok itu menghajar Yoga. Mereka hanya diam menonton dan tidak berniat menghentikan, Rafael memang memiliki pengaruh besar di SMA SAGARA.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTRUISME
Teen FictionBanyak orang bilang bahwa Auriska Nissya Mahendra itu terlalu baik bak malaikat, dirinya terkenal sosok yang suka menolong orang-orang, baik itu teman ataupun bukan. Namun, semua orang punya rahasianya masing-masing bukan? Tentu saja ada alasan kena...