3. T E R N Y A T A

0 0 0
                                    

*****

Bisikan demi  bisikan terdengar menggema di koridor, semua orang tentu penasaran, sebenarnya ada hubungan apa Kayla beserta rombongannya, dengan si gadis yang menampar Rafael.

Kayla Anjani Savira.
Siapa yang tak tahu tentang gadis itu?.
Satu kata untuk menggambarkan Kayla, cantik tapi galak.

Sehingga membuat beberapa cowok berpikir ulang jika ingin mendekati, tapi bukan berarti Kayla tidak pernah merasakan yang namanya pacaran.

Justru entah sudah berapa banyak cowok yang ditolaknya, dan sampai saat ini gadis cantik itu hanya memiliki satu mantan, spesial katanya.

Mengabaikan atensi orang-orang yang kini tertuju pada mereka semua.
"Jangan pernah sentuh Auriska, dengan tangan kotor Lo itu!" Kayla mendorong mundur Rafael menggunakan satu tangannya.

Diraihkan tangan Auriska, kemudian mengajak gadis itu pergi dari sana, Kayla tidak akan membiarkan Auriska terlibat jauh dengan cowok gila seperti Rafael.

Saat ini di pikiran Kayla dan teman-temannya adalah mereka harus melindungi gadis ini di hari pertamanya ini agar tidak kacau.

***

"Kay, pelan-pelan ih!" Ucap Auriska. Gadis itu merasa, Kayla terlalu terburu-buru padahal mereka sudah jauh dari lokasi tadi.

Sang empu yang namanya disebut pun berhenti, otomatis gadis-gadis lain yang merupakan teman mereka juga ikut berhenti.

"Kay gue--" Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Auriska dikagetkan oleh tingkah laku Kayla yang malah memeluknya.

"Kok lo gak ngabarin gue kalo udah balik!?" Rengek Kayla sambil memeluk erat Auriska.

"Ikutaaan!" Pekik seorang gadis lainnya yang dikuncir satu.

Auriska hanya bisa menghela napas pasrah akan kelakuan teman-temannya ini. sesaat, sudut bibirnya terasa berkedut menahan senyum.

"Kangen gue gak?" Tanya nya dengan nada jail.

"Bangett!"Ujar dua gadis itu secara bersamaan.

"Gak nyangka setelah tiga tahun kepisah kita bisa ketemu lagi, tau gini gue siapin permen karet satu box buat ucapan selamat datang!" Ucap gadis cantik dikuncir satu tadi.

Zeva Amelia.
Gadis manis incaran para kakak kelas di sekolah ini. Perlu di garis bawahi gadis ini adalah maniak permen karet, bahkan parfumnya saja aroma permen karet yang mana semakin menambah kesan manis pada dirinya.

"Jahat banget lo gak ngabarin kita-kita, Ka!" Kayla masih bertahan dengan acara ngambeknya, pelukan mereka telah terlepas, karena Ratu yang menegur Kayla untuk tidak terlalu lama memeluk saudarinya yang kelihatan mulai susah bernafas.

Auriska menghembuskan napas lega, dan di dalam hatinya mengucapkan terimakasih pada Kak Ratu yang memiliki kepekaan yang tinggi.

"Loh, emangnya kak Ratu sama kak Rita gak ngabarin kalian?" Kerutan samar terpasang di wajah Kayla dan Zeva.

Ditatapnya dua manusia kembar berbeda sifat itu, "Iya juga, kok Lo berdua gak ngasih tau sih kalo Kaka udah pulang!" Tanya Kayla dan Zeva yang disampingnya pun mengangguk setuju.

"Panggil nama itu yang bener, nama gue Auriska bukan Kaka!" Perkataan Auriska diabaikan begitu saja oleh mereka yang masih menuntut jawaban dua manusia kembar itu, Auriska memutar bola matanya malas karena diabaikan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALTRUISME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang