Suprise

568 42 1
                                    

Hanbin tidak tega meninggalkan kekasihnya yang sedang sakit terbaring lemas di kasur untuk pergi bekerja. Tetapi Zhanghao memaksa karena hari ini memang ada client penting dari luar negara yang ingin bekerjasama dengan usaha Hanbin.

"Sayang, kamu beneran gapapa aku tinggal?"

"Gapapa Hanbin, nanti kan ada Ricky, Matthew, Kuanjui, sama ada taerae juga yang aku suruh nemenin aku."

Hanbin menghela nafasnya berat, mengecup bibir Zhanghao lalu mengelus pucuk kepala Zhanghao dengan kasih sayang.

"Yaudah aku berangkat dulu ya? Aku udah nulis jadwal kamu minum obat, makan, istirahat yang cukup juga. Nanti kalo ada apa-apa hubungin aku, i love you."

"I love you too Hanbin."

Hanbin dengan perlahan meninggalkan Zhanghao, dengan hati berat.

Tetapi tidak butuh lama untuk ke–empat orang yang ingin menemaninya itu.

Oh iya! Perkenalkan taerae adalah dokter yang bekerja di klinik yang menjadi pertemuan Hanbin dan Zhanghao, dokter itu yang selalu menangani Hanbin saat sedang sakit.

"Ini Hao kita bawa buah, sama Snack sehat." Matthew menyodorkan buah tangan yang mereka buat.

"Terimakasih yaa."

"Kamu sakit apa Hao? Waktu itu aku gabisa nanganin karena bukan jam ku, sekarang kasih tau aja." Tanya taerae.

"Gatau ya, waktu itu aku sempet ke klinik dan ditangani sama dokter muda yang katanya sih cuman masuk angin."

"Gejala nya apa? Soalnya kamu 2 hari ini ga sembuh kan. Biasanya masuk angin itu cepet sembuhnya, kecuali kamu ada demamnya."

"Aku mual dan selalu muntah pas pagi, gampang capek juga. Terus nyeri kepala sama punggung juga, intinya badan ini kaya gaada tenaga sama sekali gitu.."

Sontak ke–empat orang disana saling bertatap-tatapan terkejut, membuat Zhanghao binggung.

Taerae yang memang sudah curiga sejak awal, langsung mengambil sesuatu di tas nya, dan memberi itu ke Zhanghao.

"Testpack? Hah–"

"Udah coba dulu Hao, lo tau cara pakainya ga?"

Zhanghao mengangguk, langsung pergi menuju kamar mandi.
Mengecek sesuai dengan cara yang sudah ia pelajari.
Dan benar saja, garis dua terpampang jelas. Masih tidak percaya Zhanghao mencoba lagi, karena ada dua testpack yang taerae berikan, dan hasil pun tidak berubah

Zhanghao menangis terharu, segera keluar untuk memberi tau teman-temannya.

Ke–empat orang itu terlonjak kaget, bahagia. Memberi selamat ke Zhanghao.

"Aku harus kasih tau Hanbin sekarang ga? Tapi dia kayaknya masih meeting sama client nya. Pulangnya aja malem."

"Bagus deh kalo gitu, bikin suprise buat dia aja. Nanti gua sama taerae nyari kotak dan hiasan buat naruh testpack itu di dalem. Terus beliin kue tart. Pasti lucu deh." Saran Ricky.

Zhanghao pun setuju dan rencana pun berjalan.

---

"Sayang, aku pulang."

Hanbin memasuki kamar itu langsung membawa zhanghao kedekapannya. Mencium seluruh wajah Zhanghao.

"Udah mandi dulu sana, kamu seharian di luar."

Hanbin langsung menuruti perintah kekasihnya, semabari Hanbin mandi Zhanghao mempersiapkan semua yang sudah di siapkan oleh teman-temannya.

Hanbin keluar dari kamar mandi, melihat pemandangan Zhanghao yang membawa kue tart coklat yang berbentuk lucu.

"Haha lucu banget, ini hari apa ya? Padahal bukan hari ulang tahun ku. Semua hari special kamu juga selalu aku simpan di memori otak ku."

"Ada memori special yang belum kamu tau! Nanti juga kamu tau, sekarang buka hadiah ini."

Hanbin menerima sodoran kotak kecil yang dihias begitu lucu, langsung membuka kotak itu.

Hanbin tentu sangat terkejut, mencerna semuanya, dan menintikan air matanya. Hanbin langsung memeluk zhanghao.

"Terimakasih sayang, makasih sudah lahir di dunia ini, dan sekarang terimakasih sudah akan melahirkan anak kita. Aku selalu sayang sama kamu."

Hanbin tidak berhenti sama sekali mengucapkan terimakasih ke Zhanghao sambil terus terusan menciumi perut Zhanghao.

...

Marriage ; 𝗕𝗜𝗡𝗛𝗔𝗢 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang