Persimpangan (Minsung).

2.7K 87 14
                                    


WARN:
Kali ini aku bawa Minsung hehe. Dan sekedar mengingatkan kalo di os ini nggak ada adegan kotor ataupun adegan dewasa ya. Juga, sebenarnya cerita ini juga pernah aku up di Twitter sebagai au one shoot. Jadi jika kalian sudah pernah membaca, silahkan skip cerita ini. Nggak papa.

Saran, bagi kalian yang membaca di web/chrome, silahkan putar lagu di atas ya.

Tiga kata, ini mungkin angst.

༼⁠;⁠´⁠༎ຶ⁠ ⁠۝ ⁠༎ຶ⁠༽Minsung༼⁠;⁠´⁠༎ຶ⁠ ⁠۝ ⁠༎ຶ⁠༽

༼⁠;⁠´⁠༎ຶ⁠ ⁠۝ ⁠༎ຶ⁠༽Minsung༼⁠;⁠´⁠༎ຶ⁠ ⁠۝ ⁠༎ຶ⁠༽

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

༼⁠;⁠´⁠༎ຶ⁠ ⁠۝ ⁠༎ຶ⁠༽PERSIMPANGAN༼⁠;⁠´⁠༎ຶ⁠ ⁠۝ ⁠༎ຶ⁠༽

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

༼⁠;⁠´⁠༎ຶ⁠ ⁠۝ ⁠༎ຶ⁠༽PERSIMPANGAN༼⁠;⁠´⁠༎ຶ⁠ ⁠۝ ⁠༎ຶ⁠༽

Tiga tahun sejak hubungan kita berakhir, aku masih tidak bisa melupakan kamu, kak Minho.

Aku masih selalu rutin mendatangi tempat-tempat yang sering kita kunjungi, hanya karena aku tak ingin melupakan semua itu. Walaupun rasanya, seperti menabur garam diatas luka yang belum kering, luka yang mungkin tidak akan pernah kering.

Aku masih ingat, seperti apa perpisahan kita dulu.

Waktu itu, di sore hari yang hangat, di bawah pohon mangga Bu Ani yang kini sudah ditebang sejak dua tahun lalu, aku dan kamu, kita duduk berdua sembari memakan beberapa tusuk telur gulung yang masih hangat.

“Kita putus aja ya, Jisung?” katamu setelah beberapa menit kamu hanya terdiam menatapku dan telur gulung itu. Aku nggak nyangka kamu akan bilang itu, yang pada awalnya hanya ku tanggapi dengan tawa kecil sebab aku kira kamu bercanda, tapi saat aku tatap mata kamu, detik itu juga aku kesulitan menelan telur gulungku.

Aku tau kamu serius. “Kenapa?” kataku sedikit lirih setelah mulutku terasa bersih.

Kamu menggeleng saat itu, dan mengalihkan tatapanmu dari ku. “Aku ngerasa ada yang berubah. Disini, beberapa hari lalu sampai hari ini, bahkan ketika aku duduk berdua sama kamu, aku—” Kamu tahan kalimat kamu hanya untuk mengambil nafas diselanya. Kemudian kamu lanjutkan, “ — Nggak ngerasain hal yang sama seperti dulu. Aku nggak se-semangat biasanya waktu bales chat kamu, aku nggak ngerasain apa-apa waktu kamu peluk aku beberapa yang hari lalu.”

HaremJi ||One Shoot🔞||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang