[ idiom 3 ] 𝐤𝐧𝐨𝐰 𝐰𝐡𝐢𝐜𝐡 𝐰𝐚𝐲 𝐭𝐡𝐞 𝐰𝐢𝐧𝐝 𝐢𝐬 𝐛𝐥𝐨𝐰𝐢𝐧𝐠

99 24 1
                                    

─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───

𝙩𝙧𝙮 𝙩𝙤 𝙪𝙣𝙙𝙚𝙧𝙨𝙩𝙖𝙣𝙙 𝙤𝙧 𝙧𝙚𝙖𝙡𝙞𝙯𝙚 𝙝𝙤𝙬 𝙖 𝙨𝙞𝙩𝙪𝙖𝙩𝙞𝙤𝙣 𝙞𝙨 𝙙𝙚𝙫𝙚𝙡𝙤𝙥𝙞𝙣𝙜 𝙖𝙣𝙙 𝙪𝙨𝙚 𝙩𝙝𝙞𝙨 𝙞𝙣 𝙙𝙚𝙘𝙞𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙬𝙝𝙖𝙩 𝙩𝙤.

─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───

dalam sekali lihat, yujin dapat langsung menyimpulkan bahwa ollie liu menjalani kehidupan yang 180° berbeda dengannya, dan dengan anak-anak biasa pada umumnya.

sebenarnya, bukan pertama kalinya yujin menemui anak-anak social butterfly yang suka berceloteh tentang ini dan itu. yang tidak biasa adalah bagaimana ollie liu bisa menghadapi yujin dengan sikap ketusnya tanpa menyerah.

tahun pelajaran baru belum dimulai, tapi pada libur semester ini, yujin diharuskan pergi ke tempat les intensif yang mempertemukannya dengan tuan muda kaya raya bernama ollie yang orang tuanya dipindahtugaskan beberapa minggu lalu.

"yujin, gue tau jam les udah lewat, but can i ask you a favor? nomor 16 biologi tadi maksudnya apa? help me out, will you?"

di luar tempat les, saat hanya tinggal keduanya yang belum dijemput ditemani sinar rembulan, klakson bising jalan raya yang cukup padat, serta penerangan lampu jalan yang seadanya, ollie memohon-mohon yujin dapat memberi pencerahan terhadap soal try out yang baru saja dilangsungkan.

yujin memutar bola matanya malas. "emang nggak bisa lo tanya ke kakaknya aja besok?" balas yujin jutek sambil kembali sibuk membolak-balikkan hasil try out minggu ini di tanganya.

ollie menggeleng, "disini, kan, temen gue cuma lo!" sanggahnya.

yujin berdecih. "sejak kapan kita temenan?"

ollie itu aneh. padahal bersosialisasi merupakan perkara yang kesulitannya hanya seujung jari bagi tuan muda sepertinya. bagaimana tidak? anak-anak sebaya mereka banyak yang suka bau uang dan hal yang mewah-mewah, mengapa dibuat sulit?

"lagian yang mau temenan sama lo banyak. nggak usah repot-repot cari temen, apalagi yang modelan gue," lanjut yujin.

ollie menggeleng untuk yang kedua kalinya. "mereka cuma mau temenan sama uang gue. larat, uang orang tua gue. people loves money."

oh, yujin paham. mungkin ollie tidak suka hipokrit yang bermuka dua. sayangnya, yujin tidak tertarik pada ollie. "lo yakin gue nggak suka uang? gimana kalau ternyata gue bagian dari 'people' yang lo maksud?"

"no, you're not. don't bother making yourself one of them. you're pretty cool, so don't ever try to turn yourself into a filthy little cockroach."

yujin mendecih lagi. "oke, gue ambil itu sebagai pujian. tapi apa lo nggak ngerasa kata-kata lo keterlaluan?"

"iya, emang keterlaluan. tapi nggak masalah selama mama dan kakak gue nggak denger. gue cuma bakal jadi anak baik kalau ada mereka." kalimat itu membuat yujin mengernyitkan dahinya, tak menyangka ternyata seorang tuan muda juga bisa bermuka dua.

"anyways, don't be grumpy too much. gue cuma butuh lo jadi temen gue, kok." ollie terkekeh geli melihat wajah  serius yujin.

"kenapa gue?" tanya yujin, tak dapat menebak isi pikiran ollie.

"lo jenius. my dad told me to befriend those who are extraordinary. smart, rich, talented, semua yang luar biasa harus jadi temen gue."

ah, tentu saja. yujin tidak berniat memanfaatkan uang ollie, justru ollie yang berniat memanfaatkan otak yujin entah untuk apa.

doppelgänger | 𝙍𝙄𝘾𝙆𝙔 𝙎𝙃𝙀𝙉 [REWRITTEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang