doppelgänger | 𝙍𝙄𝘾𝙆𝙔 𝙎𝙃𝙀𝙉 [REWRITTEN]

[ idiom 1 ] 𝐚 𝐬𝐧𝐨𝐰𝐛𝐚𝐥𝐥 𝐞𝐟𝐟𝐞𝐜𝐭

─── ･ ｡ﾟ☆: *.☽ .* :☆ﾟ. ───

𝙖 𝙥𝙧𝙤𝙘𝙚𝙨𝙨 𝙩𝙝𝙖𝙩 𝙨𝙩𝙖𝙧𝙩𝙨 𝙛𝙧𝙤𝙢 𝙖 𝙨𝙢𝙖𝙡𝙡 𝙨𝙞𝙜𝙣𝙞𝙛𝙞𝙘𝙖𝙣𝙘𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙗𝙪𝙞𝙡𝙙𝙨 𝙪𝙥𝙤𝙣 𝙞𝙩𝙨𝙚𝙡𝙛, 𝙗𝙚𝙘𝙤𝙢𝙞𝙣𝙜 𝙡𝙖𝙧𝙜𝙚𝙧, 𝙖𝙣𝙙 𝙖𝙡𝙨𝙤 𝙥𝙚𝙧𝙝𝙖𝙥𝙨 𝙥𝙤𝙩𝙚𝙣𝙩𝙞𝙖𝙡𝙡𝙮 𝙙𝙖𝙣𝙜𝙚𝙧𝙤𝙪𝙨 𝙤𝙧 𝙙𝙞𝙨𝙖𝙨𝙩𝙧𝙤𝙪𝙨.

─── ･ ｡ﾟ☆: *.☽ .* :☆ﾟ. ───

quanrui tidak terlahir dari keluarga kaya yang membuatnya bisa leha-leha menikmati cek dolar tiap saat. malahan, tiap kali menikmati fasilitas bagus, quanrui merasa tak pantas─merasa kehidupannya tak cocok berada pada kelas atas.

karena itulah, saat terbangun di dalam ruang inap yang amat luas dengan selang infus terpasang pada langan kanannya, lengkap dengan piyama pasien yang terpasang elok pada tubuh rampingnya, quanrui merasa tidak tenang.

dilihat dari segi manapun, ruang ini tak terlihat seperti ruang inap biasa. sial! pasti harga satu malam dalam ruangan ini bisa setara dengan gaji sambilannya selama seperempat tahun.

berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi, quanrui menarik kesimpulan bahwa seseorang yang tidak sengaja menabraknya berniat untuk memberinya pertanggungjawaban berupa perawatan rumah sakit.

tidak buruk, pikir quanrui. yang membebaninya hanyalah kekhawatiran bahwa sewaktu-waktu si pelaku datang dan menagihnya tagihan rumah sakit.

bodo amat, lah! quanrui ingin pergi dari segala kenikmatan dan kemewahan sesaat itu. lagi pula, ada bunda panti yang harus ia beri kabar karena telah seharian tak dikirimi satupun pesan.

quanrui menilik ponselnya yang layarnya sudah retak pada sudut kiri atas. benar saja, bunda panti membombardir dirinya dengan ribuan pesan.

sementara itu, mata quanrui tertuju pada kontak seseorang.

kak jiwoong :
rui, dimana?

kak jiwoong :
udah berapa hari ga pulang?

kak jiwoong :
mau kabur dari panti lagi?

wajah quanrui memucat. tanggal berapa sekarang? oh. sudah tiga hari quanrui terbaring di bangsal itu. pantas saja seorang 'kak jiwoong' yang sibuk bisa menghubunginya.

dengan tergesa, quanrui segera mengetik balasan. gurat wajahnya dipenuhi ketegangan dan tangannya sedikit bergetar sekarang.

You :
ga kabur

You :
bentar lagi pulang

quanrui berdecak frustrasi. ia buru-buru memaksakan diri untuk berdiri meski seluruh otot pada tubuhnya terasa nyeri luar biasa. selang infus yang tertancap pun ia lepaskan paksa, membuatnya mendesis kesakitan dengan darah yang perlahan menetes dari tangannya.

'sakit....' pikirnya.

mengalihkan pandangan, mata quanrui jatuh pada secarik kertas diatas meja beserta segepok uang disampingnya. dengan cepat, quanrui menyimpulkan bahwa itu merupakan uang tutup mulut yang sengaja diberi untuk membungkam korban yang tak bergelimang harta seperti quanrui.