Cupid [On Going]

Cupid - 1

ꨄ︎ꨄ︎ꨄ︎

Oh Tuhan tolonglah bawa dia kembali
Bersamaku di sini menjagaku selalu
Dengarlah doaku yang tak pernah meminta
Bawa dia kembali bersama walau hanya sesaat

- Bawa Dia Kembali (Mahalini)

ꨄ︎ꨄ︎ꨄ︎

Acara pemakaman telah selesai sejak setengah jam yang lalu, namun Freya masih enggan untuk meninggalkan makam kakaknya. Suara isak tangis masih terus terdengar walaupun air matanya sudah mengering karena terlalu lama menangis. Tangannya masih setia mengusap batu nisan dan mulutnya yang memanggil-manggil nama Farel, berharap kakaknya bisa kembali, tapi sayangnya hal itu tidak akan pernah bisa.

"Kak Farel kenapa ninggalin Freya sendirian kak? Kak Farel jahat sama aku."

"Freya gak punya siapa-siapa lagi sekarang. Freya mau ikut Kak Farel. Kakak udah janji bakal temenin Freya terus sampai kapanpun. Terus sekarang apa? Kak Farel bohong sama Freya. Kak."

Freya gadis malang yang ditinggalkan oleh kakaknya Farel. Selama ini Freya hanya hidup berdua dengan kakaknya. Orang tuanya meninggal saat mereka masih kecil karena sebuah kecelakaan tabrak lari. Namun pelakunya tidak bertanggung jawab dan malah kabur. Farel selalu berjuang sendirian demi kebahagiaan Freya. Ia sangat menyayangi Freya lebih dri apapun didunia ini, karena hanya Freya adik satu-satunya yang ia punya.

Demi mencukupi kebutuhan hidup mereka, Farel rela putus sekolah saat usia 17 tahun dan bekerja dari pagi hingga malam untuk Freya yang saat itu berusia 14 tahun. Farel akan melakukan apapun untuk Freya, ia tidak mengizinkan adiknya untuk bekerja dan tetap melanjutkan sekolah hingga kini Freya sudah duduk dibangku kuliah karena beasiswanya.

Beruntungnya saat masih disekolah dulu Farel bertemu dengan Malik. Malik adalah satu-satunya orang yang mau berteman dengan dirinya tanpa membedakan status mereka. Dulu saat Farel memutuskan untuk berhenti sekolah, Malik juga masih tetap mau berteman dengannya. Bahkan Malik jugalah yang membantu dirinya mencari pekerjaan. Kini Farel mempercayakan adiknya pada Malik karena Farel percaya kalau sahabatnya itu bisa menggantikan dirinya menjaga Freya.

"Maafin Freya kak. Freya janji bakal nurut sama Kakak. Freya janji gak bakal nyusahin Kak Farel lagi, Freya akan belajar mandiri. Freya sayang banget sama kakak. Tolong jangan tinggalin Freya kak..." Suaranya semakin lirih. Freya mengingat bagaimana pengorbanan Farel untuknya selama ini.

Seorang pria yang berdiri tidak jauh dari makam sahabatnya itu masih tetap setia menunggu Freya. Bohong jika dirinya tidak sedih dan sakit melihat sahabatnya yang kini sudah tiada. Matanya tak pernah teralihkan dari gadis yang sedang duduk di pinggir makam sahabatnya. Suaranya terdengar sangat pilu menyayat hati. Seorang anak yatim piatu yang hanya tinggal bersama dengan kakaknya, kini hanya tinggal sendiri.