ꨄ︎ꨄ︎ꨄ︎
Freya mengeringkan rambutnya dengan hair dryer. Mencuci rambut membuatnya bisa sedikit menyegarkan kepalanya yang pening dengan urusan yang akhir-akhir ini mengusik kesejahteraannya. Dirasa rambutnya sudah kering, gadis itu mengambil ponselnya hanya untuk mendengarkan musik kemudian ia tengkurap diatas kasur. Matanya melotot saat ada notifikasi pemberitahuan kuota yang masuk ke nomornya.
"Loh? Ini siapa yang beliin gue kuota? Apa salah masuk ya? Masa iya sih?" Tanyanya yang kebingungan darimana datangnya kuota tersebut.
"Mana banyak banget lagi. Eh ini serius gak sih? Masa iya Kak Farel bisa kirimin gue kuota. Emang disana ada konter ya?"
Ditengah-tengah kebingungan Freya, ia kemudian membuka aplikasi chatnya. Disana ada banyak pesan masuk dan kebanyakan dari kampusnya serta ada beberapa dari temannya yang hanya sekedar untuk menanyakan perihal tugas saja. Ada banyak pesan masuk dan panggilan tak terjawab dari Hilda. Tapi ada satu orang yang membuatnya tertarik untuk segera ia baca. Pesannya Malik.
Ada beberapa panggilan tak terjawab juga dari pria itu, kemudian pesannya yang terakhir hampir membuat Freya ingin jungkir balik saat ini juga.
Kak Malik
Saya beliin kamu kuota biar saya gampang kalo mau hubungin kamu."Apa! Jadi dia yang kirimin gue kuota. Wah-wah kalo kaya gini gue lebih baik nolep. Lagian gue masih mampu ya beli kuota yang 500 mb." Sewotnya menggebu-gebu.
Ketika jarinya ingin membalas pesan Malik, dirinya malah mendapat panggilan masuk dari Hilda. Freya yang sudah kegirangan itupun langsung menjawabnya.
"Halooo bestieee!" Teriaknya kesenangan. Maklum sudah lama tidak membuka sosmed jadi kaya gini.
"Astaga Fey! Suara lo kenceng banget tau gak. Pelan-pelan juga masih kedengeran kok, gue gak budek."
"Hehe maaf, Da. Soalnya gue seneng banget lo telpon gue. Gue kesepian tau gak dirumah sendirian."
"Sabar ya. Kapan-kapan gue nginep deh di rumah lo."
"Bener ya! Awas kalo bohong, gue kutuk jadi bebek lo."
"Iya-iya bawel. Eh iya tadi gue liat lo online makanya gue langsung telpon lo ternyata emang bener bisa. Lo udah beli kuota ya, cie-cie. Inget Fey lo harus hemat."
Ah iya, Freya diingatkan lagi masalah kuota ini. Diluarnya kesel pake banget sama Malik, padahal hatinya udah jingkrak-jingkrak.
"Hehe, iya gue tau kok. Makasi ya udah selalu ingetin gue. Sayang banget deh gue sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupid [On Going]
Teen FictionMalik mendapatkan wasiat dari mendiang sahabatnya, Farel. Yaitu untuk menjaga Freya, adik Farel sebelum pria itu meninggal. Malik menyanggupinya, namun Freya adalah gadis yang super keras kepala dan susah diatur. Ia harus extra sabar menangani Freya...