ꨄ︎ꨄ︎ꨄ︎
Hari ini Malik sama sekali tidak menemukan keberadaan Freya. Beruntungnya mereka satu kampus, jadi Malik tidak akan terlalu repot dalam mengawasi gadis tersebut. Dulu saat Farel masih hidup, pria itu juga memintanya untuk menjaga Freya selama di kampus dan mengabari jika ada apa-apa pada Freya. Jadi bisa dikatakan bahwa Malik adalah seseorang yang diutus Farel untuk mengawasi Freya.
Freya adalah seorang mahasiswi ekonomi semester awal, sedangkan Malik seorang mahasiswa manajemen bisnis semester akhir dan saat ini ia tengah berada dalam fase sibuk-sibuknya.
Sebenarnya Malik yakin kalau Freya tidak mungkin masuk kuliah karena gadis itu masih dirundung kesedihan. Namun hanya untuk memastikan kebenarannya, Ia mendatangi gedung fakultas ekonomi untuk mencari gadis tersebut, namun hasilnya nihil. Kebetulan Malik melihat Hilda, yaitu sahabat Freya. Dengan langkah cepat ia menghampiri Hilda dan menghalangi jalannya.
Hilda terkejut dengan kehadiran Malik yang tiba-tiba itupun mendadak ia jadi grogi. "Eh Kak Malik, ada apa ya?"
"Hari ini Freya masuk kelas gak?" Cecar Malik langsung.
"Enggak kak. Ini aku udah coba hubungi dia tapi hp nya gak aktif dari kemarin."
Malik terdiam dan berpikir sejenak, sebelum ia mengatakan.
"Kamu udah tau belum kalo kakaknya Freya meninggal?"
Sontak berita itu membuat Hilda kehilangan kata-kata. Walaupun ia baru mengenal Freya saat baru memasuki bangku kuliah, namun hubungan mereka cukup dekat. Hilda pun tau bagaimana kondisi hidup Freya.
"S-sejak kapan kak? Kok Freya gak cerita ke aku."
"Kemarin kakaknya baru aja meninggal dunia dan Freya sangat terpukul saat itu. Mungkin dia belum bisa cerita ke kamu karena pikirannya sedang kacau, tapi saya mau minta tolong sama kamu."
"Mau minta tolong apa kak?"
"Kamu bisa tolong ke rumahnya dan jenguk dia? Mungkin yang dia butuhkan saat ini adalah seorang teman. Dan karena saya juga masih ada kegiatan lain setelah ini, jadi saya gak bisa memastikan apakah saya bisa jenguk Freya atau gak."
"Bisa kak, bisa. Kakak tenang aja, nanti sebelum pulang aku bakal ke rumah Freya."
Malik bernapas lega, setidaknya ada seseorang yang menemani Freya saat ini. "Makasi ya. Kalo gitu saya permisi."
"Iya kak, sama-sama. Freya itu sahabat aku, gak mungkin aku biarin dia sendiri dalam keadaan kaya gini. Makasi juga kak infonya." Pria itu hanya menganggukkan kepalanya kemudian berlalu pergi.
ꨄ︎ꨄ︎ꨄ︎
Sesuai janjinya Hilda setelah pulang dari kampus ia langsung mengendarai sepeda motornya menuju rumah Freya. Setelah memakirkan motornya, Hilda sama sekali tidak melihat adanya orang didalam rumah tersebut. Sepi dan pintunya tertutup rapat. Namun Hilda tetap berjalan menuju pintu karena dipikirnya mungkin Freya sengaja mengurung diri didalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupid [On Going]
Teen FictionMalik mendapatkan wasiat dari mendiang sahabatnya, Farel. Yaitu untuk menjaga Freya, adik Farel sebelum pria itu meninggal. Malik menyanggupinya, namun Freya adalah gadis yang super keras kepala dan susah diatur. Ia harus extra sabar menangani Freya...