Jangan lupa votenya ya kakak💅.....
.
.
.
.
."Gue dengar kemaren lo di palak lagi sama abang tiri lo?"
Lelaki itu membisu, seketika kepalanya menunduk ketakutan.
"Jung Yujun. Kenapa lo nggak jawab pertanyaan dari gue?," Tanyanya datar dengan tatapan sedikit mengintimidasi hingga membuat lelaki bermarga Jung itu sedikit mengelengkan kepalanya.
"JUNG YUJUN! JAWAB PERTANYAAN GUE!!!," Bentaknya dengan keras, membuat Yujun seketika memejamkan matanya dengan tubuh bergetar ketakutan.
Yechan berdecak kesal. Lantas ia tak bisa menahan amarahnya saat ini, lelaki bermarga Jung itu selalu saja begitu.
Hal yang membuat Yechan sangat khawatir kepada Yujun adalah bagaimana jika ia akan menjadi bahan penindasan orang lain setiap harinya? Mengingat bahwa lelaki itu sangatlah lugu dan pendiam, membuatnya sangat cemas hingga ia harus ekstra dalam mengawasinya setiap saat.
"Hiks. Hiks. Y-yechan. Maaf. Yujun salah. Yujun minta maaf." Lelaki itu tak bisa menahan tangisannya. Tangannya mungilnya kini menyentuh salah satu pergelangan tangan lelaki bermarga Lee, berharap bahwa Yechan akan memaafkannya segera.
Lantas Yechan dengan sigap memeluk lelaki itu, tangan kanannya kini beralih mengusak usak setiap helai rambut lelaki itu.
"Lo seharusnya— B-bulan Purnama?." Dari balik jendela itu, Lee Yechan melihat bahwa bulan purnama baru saja tiba, membuatnya sedikit terkejut sekaligus gelisah.
"Yujun! Lo tetap di sini! Jangan sekali kali lo keluar dari rumah gue!"
Yujun menatap heran lelaki yang sepertinya tergesa gesa ingin pergi ke suatu tempat. "Yechan mau kemana?"
"Eee. Itu- Gue mau beli camilan! I-iya! Camilan hehe!"
Dengan polosnya Yujun mengangguk, membuat lelaki bermarga Lee mengambil jaket kulitnya dengan bergegas keluar dari kamarnya meninggalkan Yujun sendirian.
◔◔◔
Sudah 2 jam lebih Yechan tak kembali, membuat Yujun yang senantiasa menunggu kepulangannya sedikit bosan dan sangat mengantuk.
Kring~
Kring~
Sebuah suara deringan yang berbunyi langsung dari ponsel sang lelaki menunjukkan sebuah panggilan telepon dari nomer yang sangat ia kenal, itu adalah panggilan dari kakak tirinya.
Yujun segera mengangkat panggilan tersebut. "Bocah sialan! Kapan lo mau pulang?! Udah lupa rumah lo? Atau lo milih untuk jadi gelandangan selama lamanya? ... Kalo lo gak pengen ngerepotin gue. Gue minta lo untuk pulang sekarang juga! Dan kalo lo nggak pengen pulang, yaudah. Gausah pulang sekalian! Lo bisa pergi jauh jauh dari hidup gue! Sekalian mati aja sana!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweet Blood Is Mine
VampireLegenda mengenai sebuah makhluk serupa manusia, namun memiliki kulit pucat serta bola mata berwarna merah menyala sekarang ini tak di percaya lagi akan keberadaannya. Jung Yujun, seorang lelaki berumur 17 yang percaya akan keberadaan makhluk yang k...