#02

46 6 1
                                    

Jaeren
© lulliebys

tw // homophobic , harshword




"Mas harus jawab pertanyaan ku ya,"

"Emang nya kamu mau tanya apa?

"Apa yang menjadi alasan, kenapa kita hanya diberikan satu kesempatan yang bersifat sementara?" Pertanyaan dari seorang lelaki, yang ingin tahu dengan alasan yang sudah pasti tidak ada jawaban yang tertera.

"Dunia itu gak selama nya menawan, gak selama nya sempurna; tapi dunia punya alasan kenapa dirinya tidak sempurna. Orang-orang berharap kepada dunia untuk adil dalam melakukan sesuatu, tumbuhan dan hewan menatap dunia dengan penuh keagungan karena sudah diberikan tempat untuk mereka hidup. Caci makian dari manusia yang menganggap dunia itu tidaklah adil, namun apa manusia sadar kalau dunia itu bukan tempat yang tepat untuk mencari keadilan? Sebuah tempat itu sudah diberikan kepada mereka untuk mencari jalan keluarnya; namun manusia tidak sadar akan hal itu."

"Dunia itu punya beberapa jalan untuk manusia yang bisa dilewati, dan kita tinggal memilih jalan mana yang mau kita tuju. Dan manusia seperti kita hanya tahu dua jalan, berharap atau diharapkan. Berharap untuk ada tempat yang bisa membuat kita menyatu dan diharapkan untuk berpisah. Namun dunia memiliki tempat yang namanya pelabuhan, dan sebuah pelabuhan itu hanya bersifat sementara. Tapi disisi pelabuhan ada lautan, dan lautan adalah sebuah ketidakmungkinan yang dipikir oleh manusia. Dunia berharap kepada lautan yang membentang luas, untuk menjadi kesempurnaan nya—karena dunia berpikir kalo lautan bukan hanya tempat yang menjadi tempat singgah."

***

Javan baru saja memasuki ruang makan, yang sudah diisi oleh Bapak, Ibu, dan Mbak nya. Terlihat masakan nusantara sudah berjejer rapi di meja makan, tanpa bersama-lama Javan mulai duduk di seberang Mbak nya. Keluarga nya mulai memakan makanan mereka, yang diawali oleh Bapak nya. Keturunan ningrat sudah ada dalam diri Javan, menjadi satu-satu nya seorang Raden Mas di antara sepupu-sepupu nya—membuat Javan mendapatkan tekanan lebih. Javan bersyukur karena sudah dilahirkan ke dunia, namun sayang Javan tidak bisa memilih keluarga yang dirinya mau. Bapak sangat mendidik nya sangat keras sedari kecil, keturunan laki-laki satu-satu nya yang harus bisa akan segalanya.

Javan bukan Tuhan yang maha sempurna, tapi Javan tidak memiliki kuasa untuk menentang keinginan Bapak. Belajar menjadi tangguh, belajar untuk mendapatkan nilai yang sempurna, belajar berbagai bahasa, hanya belajar belajar dan belajar. Javan sama seperti manusia lainnya yang memiliki ketidaksempurnaan; tetapi Javan dituntut sempurna oleh keadaan. Rasa nya ingin menyerah namun tidak bisa, betapa banyak harapan yang ada di punggung nya menjadi beban untuk dirinya. Pada akhirnya Javan menemukan kesempurnaan nya, meskipun menghilang.

"Buku yang kemarin Bapak kasih sudah kamu baca?" Ucap Bapak mengawali pembicaraan,

"Sampun, pak," jawab nya,

"Gimana kesimpulan dari buku itu?"

"Pak, kita sedang di meja makan." Kaluna, mbak nya menimpali,

"Bapak gak tanya kamu Kaluna. Jawab Javan."

"Buku yang berisi kapitulasi tuntang adalah sebuah kesepakatan Inggris dan juga Belanda untuk menyerahkan pulau nusantara ke pihak Inggris, kesepakatan itu dibuat pada tahun 1811 karena Inggris merebut Indonesia dari Belanda. Saat itu Thomas Raffles menjadi pimpinan Inggris untuk merebut Indonesia, ia berkuasa selama 5 tahun; meskipun Indonesia sudah jatuh ketangan Raffles, Indonesia bisa dikatakan tidak baik, karena sering tertindas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

90' LOVE | JaerenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang