SMA

200 1 0
                                    

Tentu, aku bisa membantumu dengan itu. Berikut adalah versi yang telah diperbaiki:

3 tahun kemudian—

Tak terasa waktu berlalu dengan cepat. Ila dan Elio sepakat masuk sekolah yang sama, "SMA DARMANKA". Karena memiliki mimpi yang berbeda, Elio dan Ila harus pisah kelas: Ila di kelas IPS dan Elio di kelas IPA.

--
"Ell, bangun! Ell, ihh, El bangun! Udah jam berapa ini, ELIOOOO!" teriak Ila. Iya, seperti yang kalian pikir, Ila sedang membangunkan manusia kebo ini, tetapi tidak kunjung bangun. Ila pun kesal hingga mendapat ide cemerlang.

"Ahaaa!" Ila dengan pelan-pelan menaiki kasur Elio dan berinisiatif berteriak di dekat telinga Elio. Namun, saat dia ingin menyingkirkan selimut yang membuatnya agak susah mendekati Elio, malah membuatnya terjatuh tepat di atas Elio. Bisa dibilang saat ini wajah Elio tertutupi oleh susu Ila, iya susu.

Elio pun kaget dengan apa yang menimpa wajahnya tersebut. Saat ingin membuka mata, dia tidak melihat apa-apa, hanya gelap. Saat ingin menyingkirkan beban tersebut, tangannya menyentuh pay*dar* Ila, Ila yang merasakan tangan Elio pun berteriak.

"AAAAAA!" teriak Ila sambil bangun dari posisinya

Elio yang kaget pun segera bangun. Iya, mengucek-ngucek matanya sambil menguap dan melihat kembali ke arah Ila, "Lo berisik banget sih, masih pagi juga," kesal Elio sambil menggaruk kepalanya yang sedikit gatal.

Yaaa, saat mereka semakin dekat, dan bertambahnya usia, panggilan aku-kamu pun berganti menjadi lo-gw.

"Lo buta apa gimana, ha? Lihat noh, udah jam berapa? Mana lo kalau di bangunin kayak orang mati," jawab Ila sowet. Sebenarnya dia masih gugup dengan kejadian tadi, tetapi dia berusaha untuk bersikap seperti biasa.

"Anj*ng, udah jam setengah tujuh. Kok lo ga bangunin gue sih?" ucap Elio sambil bergegas mengambil handuk dan berlari ke kamar mandi.

"Trus dia kira dari tadi gue ngapain? Ngupil sambil liatin dia tidur gitu?" Kesel Ila sambil berjalan keluar kamar Elio.

"Laa, Elionya udah bangun belum?" Tanya Arisa (mamanya Elio).

"Hufff, udah Ma. Cuma ya biasa, susah banget dibanguninnya," jawab Ila sambil sesekali melirik jam yang ada di dinding rumah Elio.

Pertemanan Ila dan Elio sudah sangat lama, sehingga Ila dan Elio memiliki hubungan yang begitu dekat dan akrab hingga mereka memanggil orang tua masing-masing dengan sebutan 'mama' dan 'papa.

___
*Di kamar mandi—*

Elio memperhatikan tangannya, iyaaa tangan yang sudah menyentuh aset ila yang di atas, dia membuka dan menutup tangannya, seperti mengingat-ngingat apa yang terjadi tadi.
Elio pun tersenyum mengingat besar yang Ila miliki.

"Arghh bisa gila gue, mending gue cepet-cepet mandi trus berangkat sekolah" ucap Elio pada dirinya sendiri

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang