Ramalan sang tetua

193 31 8
                                    

Sesuai janjinya, Jakson kini sudah berada di ruangan kepala sekolah. Dia langsung menceritakan masalah yang telah terjadi tentang Dryas yang di buat pecah berkeping keping oleh salah satu calon murid kali ini, bahkan kejadian seperti ini belum pernah terjadi selama berdirinya sekolah ini.

"Kurang lebih seperti itu tuan Daresh, tolong berikan solusi anda" Jakson bertanya setelah selesai menceritakan semuanya.

Daresh tampak bingung, bagaimana mungkin Dryas bisa pecah seperti itu hanya karena seorang anak remaja. Karena memang, Dryas adalah benda pusaka turun temurun milik sekolah. Jadi, kecil kemungkinan bahkan hampir mustahil jika barang yang sudah bertahan selama berabad-abad  bisa hancur lebur seperti itu.

Di tengah tengah kebingungan yang melanda, tiba tiba dari arah belakang kursi yang di duduki oleh Daresh. Muncul kepulan asap hitam dan tak lama kemudian sosok pria tua dengan jubah berwarna putih bercorak emas yang menutupi hampir keseluruhan wajahnya terlihat. Jakson yang melihat itupun langsung memberikan salam hormat kepada sosok pria tua tersebut.

Daresh hanya diam, karena ia sudah tahu akan kehadiran salah satu tetua di Neo Magic School sedari beberapa saat lalu.

"Oh tetua Namor, kali ini berita apa yang akan anda sampaikan?"

Dia adalah Namor, tetua kepercayaan Daresh selama ia menjabat sebagai kepala sekolah di sini. Beliau adalah salah satu orang yang di segani setelah Daresh di Neo Magic School. Bukan hanya karena jabatannya sebagai tetua, tetapi beliau di segani karena keahlian beliau yang dapat meramalkan sesuatu, entah itu baik atau buruk semuanya tidak pernah meleset sedikit pun.

Maka disinilah Namor berada, dirinya ingin menyampaikan sesuatu yang penting kali ini.

"Salam Daresh, maaf mengganggu waktu senggang mu. Kali ini aku membawa dua kabar sekaligus, berita buruk dan berita baik. Kamu ingin mendengar berita mana terlebih dahulu"

"Ah dua sekaligus? Apa berita kali ini cukup serius tetua Namor," tanya nya dan hanya di angguki oleh si tetua,

"Kali ini akan menyangkut dengan keberlangsungan semua makhluk hidup, Dares. Bahkan aku pun sampai muntah darah setelah mendapatkan mimpi tersebut sangking kuatnya gelombang yang saya terima"

DEG!

Jangan tanya bagaimana reaksi kedua orang disana.

"Jika sampai begitu, berarti berita kali ini sudah termasuk tingkat bahaya?" tanya nya lagi.

Namun kali ini Namor menggeleng, "Bukan bahaya Daresh, tetapi petaka."

Daresh sampai berjengit kaget sangking terkejutnya ia dengan berita kali ini. Bahkan sedari tadi Jakson sudah berkeringat dingin dibuat nya.

Sepertinya masalah kali ini tidak akan mudah di selesaikan.

"Tolong jelaskan lebih detail tetua Namor"

"Aku tidak bisa menjelaskan secara rinci bagaimana petaka itu akan membuat semua makhluk hidup musnah jika di biarkan, tetapi dapat saya pastikan jika sosok petaka itu berasal dari dunia bawah. Lebih tepatnya, dunia para iblis," jelasnnya.

Dares memijat kepalanya pelan, apalagi ini ya Tuhan. Dunia bawah? Dunia Para Iblis??

"Lalu berita baiknya?"

Kali ini wajah milik Namor sedikit berubah lebih tenang daripada sebelumnya, "Tetapi jangan terlalu khawatir, ramalan kali ini memang menakutkan tetapi dewa masih berbaik hati kepada kita. Waktu itu, di dalam mimpi aku bisa melihat jika sosok petaka itu tengah berkelahi dan dikalahkan oleh sesosok pemuda yang memiliki dua sayap seputih tulang di belakang punggungnya dan memegang sebuah trisula berwarna emas di tangan kirinya dan sebuah pedang panjang di tangan kanannya."

ACALAPATI ||LEE HAECHAN||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang