1. Kimia yang Menyebalkan

38 6 1
                                    

"Guys, gue dari ruang guru abis dipanggil sama Bu Reni. Beliau hari ini nggak bisa hadir di kelas. Sebagai gantinya, kalian disuruh kerjain module halaman sepuluh sampai dua belas ya!"

Kabar dari ketua kelas bikin satu kelas gaduh. Ada yang seneng karena hari ini mata pelajaran kimia kosong, tapi ada yang kesel juga karena tetep dikasih tugas.

Sama halnya kayak Jordan yang sekarang lagi tantrum. "Ya elah, ngapa sih anak IPS dapet mapel minat kimia? Padahal nggak ada hubungannya sama sekali sosial sama kimia. Gue juga gak ada minat. Emang aneh nih sekolah."

Hansel yang jadi temen sebangkunya jengah. Tiap mau pelajaran kimia, pasti Jordan ngeluh dan bikin dia kesel tiap denger ocehannya. "Ya udah sih, biarin. Kalo mau dihapus, noh lu dateng ke kantornya kepala sekolah. Mohon-mohon di depannya sambil sujud sana."

"Gue masih waras gak bikin orang tua gue nambah beban." Jordan lempar bulpennya ke Hansel.

Hansel menatap sengit. "Lagian lo juga gak mikir kan ngerjainnya? Orang lu pasti liat punya gue."

"Halah, lo-nya lihat punya Winona aja banyak gaya."

Hansel melipat tangannya di dada. "Serah lah. Dia kan cewe gue. Makanya cari pacar biar ada yang bisa bantuin lu kerjain kimia."

"Fuck kata gue, teh."

•••

"Nih." Winona datang dan langsung kasih semangkuk soto yang dia beli tadi ke Hansel. Kemudian duduk di samping pacarnya dan langsung makan nasi goreng punyanya.

"Lo kok sendiri sih? Tumben banget. Mana pasukan lo dua itu?" Tanya Jordan yang heran kenapa Winona ke kantin cuma sendiri. Biasanya kan bertiga sama Jena juga Sabrina.

"Sabrina lagi osis. Kalo Jena, gak tau kemana. Kayaknya sih lagi bersih-bersih perpus, jadwal dia sekarang." Jawab Winona setelah menelan habis nasi goreng dimulutnya. "Wandra sama Juna juga kemana?"

"Futsal. Mereka kan habis ini bakal ada turnamen sama anak Unsur." Ganti Hansel yang jawab pertanyaan pacarnya. Sedangkan Winona cuma angguk aja.

"Emang ya, anak pinter tuh pasti kemana-mana bawa buku," Celutuk Jordan yang bikin Hansel dan Winona menatap kebingungan. "Dibelakang lo berdua, noh." Dagunya mengarah ke meja lain, belakang pasangan sejoli itu.

Meja yang ditunjuk Jordan tadi ada dua siswi. Satunya makan dengan lahap, satunya fokus baca buku. Bahkan bisa dilihat makanan yang ada di depan gadis yang lagi baca buku itu kayak nggak kesentuh sama sekali.

"Lo kayak baru tau aja." Imbuh Hansel yang nggak kaget lagi. Pemandangan anak peringkat nomer satu pararel baca buku dimana-mana itu udah jadi hal biasa di Binsa. Satu angkatan pasti juga tau.

"Iya juga sih, tapi kenapa dia kok bisa betah banget gitu, gue yang lihat isinya buku sejarah full tulisan aja udah bikin pusing." Jordan masih natap siswi tadi keheranan.

"Nggak usah samain dia yang peringkat satu, sama lo yang peringkat gak seberapa itu." Kata Hansel yang kembali makan sotonya.

Winona terkekeh lihat Jordan yang pasang ekspresi nggak terima ke pacarnya. "Nggak usah dengerin Hansel. Lo bisa kok naik ke peringkat atas asal lo mau belajar giat."

Semakin nggak terima-lah Jordan. Nggak cowoknya, nggak ceweknya, sama-sama bikin kesel. "Pantesan cocok, sebelas-dua belas kelakuan kalian." Gelakan tawa kencang keluar dari mulut Hansel dan Winona.

"For your information aja, Dan, dia mayan jago loh di kimia." Perkataan Hansel bikin Jordan yang lagi lahap makannya langsung dongak. "Serius lo?"

How You Get the GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang