5. Progress

61 11 9
                                    

~~~~~

Sore ini Juan datang ke rumah livy karena juan hafal betul jika hari ini livy libur kerja.

" Kak livy lagi keluar sama kak mino"

" Kemana kha?" Tanya Juan pada rakha, adik livy

" Ga tau kak. Tadi sih dngereog dikit pas di paksa ikut. Mmm.. Kak Juan mau main game sama rakha?" Tawar rakha.

Juan hanya tersenyum dan menggeleng pelan sambil mengusap lembut rambut rakha

Sekeluarnya dari rumah livy Juan mobil yg mino kendarai pun sampai di halaman rumah livy.

Juan yg sudah hampir sampai gang rumahnya langsung balik arah buat nemuin livy lagi. Ia berlari cepat menuju rumah mewah bernomor 25 itu.

" Bang mino.. Livy mana? Katanya ikut abang?" Tanya Juan setelah tak mendapati kehadiran livy di dalam mobil mino

" Mau apa nyari adek gue?" Tanya mino datar

" Hehe.. Biasalah. Kangen mau ajak livy maen" Juan menggaruk tengkuknya yg tak gatal.

Mino hanya menggeleng samar. " Dia liburan ke rumah nenek"

" Loh? Liburan kak? Ke thailand?" Tanya Juan syok. Ia langsung meraih tangan kakaknya livy itu

" Yg bener bang?" Mino mengangguk. " Liburan sampai masuk sekolah. Baru aja gue anter ke bandara"

Juan masih tak percaya dan kembali mencekal tangan mino. " Terus gimana sama kerjaan livy bang? Kerjaannya kan ga bolehin cuti selama itu"

Mino melepas cekalan tangan Juan. " Livy udah ga kerja. Dia dipecat gara-gara pacar lo, udah sana temenin pacar lo. Ajak dia maen. Punya pacar tapi maen sama cewe lain, jadi cowo ga usah egois wan"

' Egois? Maksud bang mino apanjir?'

Juan terkesiap mendengar penuturan kakaknya livy tadi. Tak biasanya mino terlihat ketus padanya. Juan termenung selama perjalanan balik ke rumahnya. Dan kabar dipecat nya Mela.. Iya!

Tengah malam Juan mengetahui kejadian pengelabrakan pacarnya si lania dengan geng nya pada livy di cafe. Juan langsung menemui lakia di rumahnya. Ia marah besar!

" Argh! Lania sialan! Kenapa sih lo? Kenapa lo labrak dia di tempat umum? Di tempat kerjanya? Lo bisa kan ngomong baik baik ke livy? Lo gak tau gimana dia kerja keras bertahan di tempat kerjanya!"

Juan mengusap kasar wajahnya, ia merasa bersalah pada sahabatnya itu. Apalagi dalam sebulan kedepan dia tidak bisa menemui livy karena sedang pulang kampung ke rumah neneknya

Nomer telfonnya pun sudah di blokir oleh livy. Oh god! Juan menyesal, ia merasa kesepian hingga terus menghubungi nomer livy pakai nomor lainnya. Namun bukan nomornya yg di blokir melainkan livy yg ganti nomor

Mau minta nomer livy ke mino takut kena omel. Minta ke ortu livy pada sibuk. Minta ke adeknya malah ga punya katanya.

Mampus lah si Juan

~~~~

" Udah enakan sayang?" Tanya arini. mamanya livy

Livy menggeleng pelan dengan pandangannya yg melihat angin yg menggoyangkan pepohonan dari luar jendela.

" Kenapa mama bawa livy ke psikolog? Livy malah di vonis depresi akut. Padahal cuma diem seharian doang loh.. Ga kepikiran apapun"

Arini langsung terkekeh. " Justru ga punya pikiran itu yg bikin Mama khawatir liv. Ga biasanya kamu diem kayak orang ketempelan jin gitu"

OUR BIG HEART! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang