WARNING‼️
ADULTS ONLY‼️
MATURE AREA‼️
NC FANFICTION‼️
RUDE WORDS‼️
"Bijaklah dalam membaca dan memilih bacaan."
* FOLLOW, VOTE DAN SPAM KOMEN
* TAMBAHKAN KE PERPUSTAKAAN
* TIDAK ADA FEEDBACK
* INI HANYA FANFICTION‼️ JANGAN MEMPENGARUHI DUNIA NYATA
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
---
Suasana senyap mendominasi malam ini. Di dalam sebuah ruangan berukuran cukup besar, seorang gadis cantik lelap dengan selimut yang menutupi tubuh hingga sebatas dada.
Sesekali ia mengubah posisinya menghadap ke arah samping. Memperlihatkan indah tubuh yang terbentuk dari balik selimut tebal.
Gadis cantik itu adalah Novienna Geraldine, atau yang akrab dipanggil Novi. Tidurnya sangat nyenyak hingga ia tidak sadar jika sedari tadi ponsel miliknya berdering kencang.
Ponsel itu berbunyi lagi entah untuk yang ke berapa kalinya malam ini. Namun kali ini Novi berhasil terbangun. Ia mengusap mata kantuknya dengan kedua tangan sebelum meraih ponsel berwarna putih kebiruan itu sedikit malas.
"Jisung ..." Novi berucap lirih. Mulutnya membuka lebar kala melihat ada dua puluh lima panggilan tidak terjawab dari lelaki tampan yang sudah lima tahun ini ia kenal.
"Halo," ujar Novi dengan suara serak khas orang bangun tidur. Posisinya masih terlentang dengan pandangan menghadap ke arah lampu kamar yang padam.
"Kenapa Nuna tidak mengangkat telefonnya? Apa Nuna lupa kalau hari ini aku ulang tahun?" Novi merutuki dirinya dalam hati. Bisa-bisanya ia lupa kalau hari ini adalah hari yang spesial untuk Jisung.
"Nuna ... ."
"Iya, maaf. Nuna benar-benar lupa kalau hari ini kamu ulang tahun. Selamat ulang tahun, Park Jisung. Besok pagi kita ketemu ya?" Terdengar suara kekehan dari seberang telepon.
"Nuna tidak perlu minta maaf. Aku jadi merasa bersalah karena sudah mengganggu tidur Nuna." Novi tersenyum samar. Suara Jisung terdengar begitu berat dan dalam.
"Besok kita ketemu di tempat kamu. Nuna akan memberikan sedikit hadiah buat kamu." Novi memang belum tahu akan memberikan hadiah apa, tapi ia bertekad ingin memberikan yang spesial kali ini.
"Nuna, masih ingat sama janji satu tahun yang lalu? Tepat di hari ulang tahunku juga." Kening Novi mengernyit. Pikirannya melayang jauh berusaha mengingat janji apa yang dimaksud oleh Jisung.
"Hari ini usiaku sudah legal dan artinya aku sudah dewasa, Nuna. Aku ingin menagih janji Nuna waktu itu. Bagaimana?" Novi menggigit bibir bawahnya kalut. Seketika Novi ingat semua yang pernah ia katakan pada Jisung satu tahun yang lalu.
"Jisung ah ... ."
"Kita bicarakan besok saja, Nuna. Ini sudah lewat tengah malam. Lebih baik Nuna melanjutkan mimpi indah yang tadi sempat tertunda." Novi urung bersuara saat mendengar apa yang dikatakan oleh Jisung.